Sukses

Habis Ratusan Juta Saat Nyaleg, Anak Rhoma Irama Justru Senang

"Ya, namanya perjuangan, menang-kalah adalah sesuatu yang wajar," kata Vicky Rhoma.

Liputan6.com, Jakarta - Putra Raja Dangdut Rhoma Irama, Vicky Rhoma mengaku pasrah walaupun tak melenggang ke Senayan. Vicky yang mencalonkan sebagai caleg dari daerah pemilihan Banten 2, Serang, Cilegon, Banten, mengaku telah menghabiskan ratusan juta rupiah. Meski begitu, ia mengaku tak kapok dengan dunia politik yang kerap menelan biaya cukup besar.

"Ya, namanya perjuangan menang-kalah adalah sesuatu yang wajar. Habis relatif, yang jelas ratusan juta rupiah. Tapi tidak sebut nominal," kata Vicky di markas Rhoma Irama for RI (Rifori), Jakarta Timur, Jumat (16/5/2014).

Selanjutnya, menurut Vicky, nilai uang ratusan juta rupiah sebanding dengan pengalaman politik yang diterimanya. Dengan begitu, ke depan ia dapat memilih kendaraan yang kadernya lebih memiliki loyalitas tinggi selain PKB.

Sebab, menurut Vicky, seharusnya ia bisa menang jika kader PKB di dapilnya dapat total mendukung, terlebih dapil itu merupakan markas Rifori dan Fans of Rhoma dan Soneta (Forsa).

Selain itu, dengan pencalegan dirinya sekarang bisa menambah pengetahuan bahwa ternyata ada orang atau pihak yang membangun karir politik dengan menggunakan cara curang.

"Saya nggak trauma malah saya senang ya. Artinya saya ke depan jadi tahu mana yang curang seperti apa riilnya," ujar Vicky.

Vicky menegaskan sekalipun mengetahui ada kecurangan di daerah pemilihannya, ia tak akan membawa masalah itu ke Mahkamah Konstitusi. Dirinya mengaku ikhlas, terlebih saat ayah sang raja dangdut Rhoma Irama memberikan wejangan kepadanya.

"Capek, buang-buang tenaga kalau harus ke MK lagi. Ikhlas aja. Ayahanda sempet telepon saya, gimana kamu lolos atau nggak lolos? Saya jawab nggak lolos. Terus dijawab, ya sudah itu takdir," ujar Vicky.

Tak hanya itu, Vicky juga mengaku mencabut dukungan dirinya ke PKB. Ia menyatakan sudah mengundurkan diri sebagai kader PKB. "Ayah saya cabut, ya otomatis juga cabut dukungan dan mundur dari PKB," tukas Vicky. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.