Sukses

Resep Semar Mendem Empuk dan Gurih, Jajanan Pasar yang Mirip Lemper

Jajanan pasar semar mendem adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa yang khas.

Liputan6.com, Jakarta Jajanan pasar semar mendem adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang memiliki  cita rasa yang khas. Terbuat dari ketan yang lembut dan gurih, semar mendem dibungkus dengan adonan telur dadar. Kue ini sering menjadi pilihan dalam berbagai acara, mulai dari hajatan hingga pasar tradisional.

Kelezatan semar mendem terletak pada isian ayam berbumbu yang gurih, berpadu sempurna dengan beras ketan yang lembut. Setelah diisi, ketan dan ayam ini kemudian digulung dengan adonan telur dadar yang dipanaskan dengan cepat sehingga bentuknya memadat.

Semar mendem juga kaya akan nilai budaya dan tradisi, mencerminkan keragaman kuliner Nusantara. Di balik rasanya yang lezat, kue ini juga mengandung nilai sejarah dan kebersamaan, sering kali menjadi simbol kehangatan dan kebahagiaan dalam keluarga.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai resep semar mendem yang telah dirangkm dari berbagai sumber, Kamis (23/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Resep Semar Mendem

Bahan:

  • 500 gram beras ketan, rendam selama 1 jam 
  • 400 ml santan kental dari 1 butir kelapa
  • 1 sdm gula pasir
  • 2 lembar daun pandan 
  • 2 lembar daun salam 
  • 2 lembar daun jeruk

Bahan isi:

  • 2 sdm minyak
  • 4 siung bawang putih
  • 5 buah bawang merah 
  • 1 sdt ketumbar, sangrai 
  • 1/2 sdt jinten  1 cm kencur
  • 3 butir kemiri
  • 350 gram dada ayam rebus, suwir
  • 2 lembar daun salam
  •  4 lembar daun jeruk 
  • 1 batang serai, memarkan 
  • 2 cm lengkuas, memarkan 
  • 250 ml santan cair
  • 100 ml santan kental 
  • Garam, gula, merica, dan bumbu kaldu 

Bahan kulit dadar:

  • 5 butir telur
  • 250 ml air 
  • 50 gram tepung terigu 
  • 25 gram tepung custard 
  • 1/2 sdt garam 

Cara membuat semar mendem ketan:

  1. Setelah beras ketan direndam selama 1 jam. Di lain panci, rebus dengan santan, garam, gula, daun pandan, daun salam, daun jeruk. Terus aduk sampai mendidih.
  2. Kukus beras ketan hingga setengah matang. Angkat dan tuang santan yang sudah direbus sedikit demi sedikit. Cetak di dua loyang ukuran 20x20x4 yang sudah dialasi plastik tahan panas. 
  3. Isi: Haluskan bawang putih, bawang merah, ketumbar, jinten, kencur, dan kemiri. Masukkan suwiran ayam, daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas. Tuang santan, beri garam, gula, merica, dan bumbu kaldu. 
  4. Masak sambil diaduk hingga santannya mengering. Tuang isi ke dalam nasi ketan, tutup dengan nasi ketan. Potong persegi panjang dan bungkus rapi dengan telur dadar. 
  5. Kulit dadar: Kocok semua bahan, tuang di wajan antilengket hingga matang. Sisihkan.
3 dari 5 halaman

2. Resep Semar Mendem Sederhana

Bahan:

  • 500 gram beras ketan
  • 600 ml santan cair
  • 1 sdt garam
  • 2 lembar daun salam
  • Abon ayam secukupnya

Bahan dadar:

  • 250 gram tepung terigu
  • 3 butir telur
  • 200 ml santan
  • 300 ml air
  • 1/2 sdt garam

Cara membuatnya:

  1. Cuci beras ketan hingga bersih, kukus sampai matang empuk.Masak santan, garam, dan daun salam hingga mendidih. Matikan api.
  2. Masukkan ketan panas ke dalam santan, aduk hingga terendam. Diamkan sampai santan terserap habis ke dalam ketan. Kukus lagi 20 menit. Angkat.
  3. Ambil 2 sdm ketan, pipihkan, beri 1 sdt abon atau secukupnya, lalu bulatkan dan kepal-kepal padat, lalu bentuk lonjong.
  4. Untuk membuat kulit dadar, campurkan dalam wadah, tepung terigu, garam dan telur, aduk rata sambil dituangi santan sedikit demi sedikit hingga santan habis dan adonan cair.
  5. Panaskan teflon, tuang satu sendok sayur, buat dadar tipis-tipis. Ambil satu lembar dadar, letakkan ketan kepal di tengahnya, lipat seperti amplop.
4 dari 5 halaman

3. Resep Semar Mendem yang Empuk

Bahan :

  • 300 g beras ketan
  • 250 ml santan
  • 1 sdt garam
  • 2 lembar daun salam
  • 1 lembar daun pandan

Kulit :

  • 5 butir telur
  • 50 ml air
  • 2 sdm tepung terigu
  • 1/2 sdt garam
  • 1/4 sdt kunyit bubuk

Isian:

  • 1 buah dada ayam
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang serai ambil putihnya, memarkan
  • 1 sdm kaldu bubuk
  • 1 sdt gula pasir
  • 150 ml santan
  • 1 sdm minyak untuk menumis

Bumbu Halus :

  • 4 butir bawang putih
  • 2 siung bawang putih
  • 1/4 sdt merica butiran
  • 2 butir kemiri, sangrai
  • 1/2 sdt ketumbar
  • 2 sdt garam

Cara membuatnya:

  1. Rendam ketan selama 1 jam lalu tiriskan.
  2. Kukus ketan selama 30 menit hingga setengah matang lalu angkat.
  3. Rebus santan, garam, daun salam dan daun pandan sampai mendidih.
  4. Masukkan beras ketan. Aduk hingga terserap.
  5. Kukus ketan kembali selama 30 menit sampai matang.
  6. Isian: Rebus dada ayam, lalu suwir-suwir dan ditumbuk agak halus agar jadi lebih banyak.
  7. Tumis Bumbu Halus hingga harum. Tambahkan daun dalam dan serai, aduk hingga harum.
  8. Masukkan suwiran ayam,gula, kaldu bubuk dan santan, aduk rata, masak hingga matang dan meresap. Angkat dan dinginkan.
  9. Dadar: kocok semua bahan kulit hingga rata lalu saring
  10. Buat adonan menjadi dadar 20 cm, angkat dan sisihkan,
  11. Ambil ketan, beri Isian, bentuk lonjong, lakukan hingga habis.
  12. Ambil 1 lembar kulit lalu, beri ketan isi lalu lipat kedua sisinya dan gulung rapi. Sajikan.
5 dari 5 halaman

Pesan Moral dari Semar Mendem

Semar mendem adalah panganan sejenis lemper, tetapi tidak dibalut dengan daun, sebagai pembalutnya, digunakan semacam dadaran yang terbuat dari campuran telur dan tepung terigu yang dipanaskan dengan cepat sehingga bentuknya memadat.

Jajanan pasar ini tak hanya enak untuk disantap, namun ternyata menyimpan filosofi yang jarang diketahui orang. Penamaan semar mendem artinya semar sedang mabuk. Jajan pasar yang satu ini memang diambil dari salah satu tokoh wayang Semar, yang merupakan anggota Punakawan.

Secara visiual kue semar mendem memang mirip seperti Semar yang digambarkan memiliki badan yang berisi. Konon ketika dimakan kue semar mendem dapat menyebabkan “mabuk” alias tidak akan bisa berhenti mengunyah. Sehingga kata mendem ini juga diartikan seperti ketagihan jika menyantap kudapan semar mendem.

Konon penamaan jajanan pasar ini juga terinspirasi dari kebiasaan makan Semar, yang suka makan hingga kekeyangan. Bukan hanya itu, Semar juga menjadi simbol kekuasaan. Pada intinya, Semar si pemegang kekuasaan tidak diperbolehkan mendem alias mabuk kekuasaan. Jabatan yang dipegang Semar haruslah disalurkan pada kebaikan dan mengayomi rakyat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.