Sukses

6 Perbedaan Mitosis dan Meiosis, Pahami Juga Tahapannya

Perbedaan mitosis dan meiosis, tahapan mitosis dan meiosis, beserta dengan contoh-contohnya.

Liputan6.com, Jakarta Dalam organisme eukariotik, seperti manusia, proses reproduksi sel terjadi melalui dua mekanisme yang berbeda, mitosis dan meiosis. Mitosis dan meiosis merupakan proses yang mendasar dalam siklus hidup organisme dan memiliki peran yang penting dalam pemeliharaan dan reproduksi sel. Lantas apa perbedaan mitosis dan meiosis?

Nyatanya terdapat perbedaan mitosis dan meiosis, baik dari tujuan, tahapan, hingga konsekuensi genetik yang terjadi pada kedua proses tersebut. Memahami perbedaan mitosis dan meiosis ini akan membantu kita dalam memahami kompleksitas reproduksi sel dan peranan masing-masing proses dalam mempertahankan stabilitas genetik dan menghasilkan keragaman genetik pada keturunan.

selain itu, penting juga menjelajahi perbedaan mitosis dan meiosis yang paling mendasar, untuk dapat mengapresiasi kompleksitas reproduksi sel dan bagaimana kedua proses tersebut berkontribusi pada keragaman genetik yang penting dalam evolusi organisme.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber perbedaan mitosis dan meiosis, tahapan mitosis dan meiosis, beserta dengan contoh-contohnya, Jumat (30/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian mitosis dan meiosis

Mitosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi dalam organisme eukariotik untuk menghasilkan dua sel anak identik secara genetik dengan sel induknya. Proses mitosis terjadi sebagai bagian dari siklus sel dan terdiri dari beberapa tahap, yaitu fase interfase dan fase mitosis (prophase, metaphase, anaphase, dan telophase). Tujuan utama mitosis adalah pertumbuhan, pemeliharaan, dan pemulihan jaringan tubuh. Sel-sel tubuh biasa, juga dikenal sebagai sel somatik, mengalami mitosis.

Meiosis, di sisi lain, adalah proses reproduksi sel yang terjadi dalam organisme eukariotik untuk menghasilkan sel-sel reproduksi (gamet) dengan separuh jumlah kromosom (n) dari sel induknya. Meiosis terdiri dari dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I, terjadi peristiwa pindah silang (crossing over) di fase prophase I yang menghasilkan rekombinasi genetik. Tujuan utama meiosis adalah reproduksi seksual, mempertahankan jumlah kromosom yang konstan pada spesies, dan menghasilkan keragaman genetik.

Secara ringkas, mitosis terjadi dalam sel somatik untuk menghasilkan dua sel anak identik dengan sel induknya, sedangkan meiosis terjadi dalam sel reproduksi untuk menghasilkan sel-sel anak yang memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induknya dan menghasilkan keragaman genetik pada keturunan.

3 dari 4 halaman

Perbedaan Mitosis dan meiosis

Mitosis dan meiosis adalah dua proses reproduksi sel yang berbeda dalam organisme eukariotik, seperti manusia. Berikut adalah perbedaan antara mitosis dan meiosis:

1. Tujuan

Mitosis: Tujuan utama mitosis adalah reproduksi sel yang menghasilkan dua sel anak identik secara genetik dengan sel induknya. Proses ini penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan pemulihan jaringan tubuh.

Meiosis: Tujuan utama meiosis adalah reproduksi seksual yang menghasilkan sel-sel reproduksi (gamet) dengan separuh jumlah kromosom (n). Proses ini penting untuk mempertahankan jumlah kromosom yang konstan pada spesies dan menghasilkan keragaman genetik.

2. Jumlah Sel Anak yang Dihasilkan

Mitosis: Mitosis menghasilkan dua sel anak identik secara genetik dengan sel induknya. Keduanya memiliki jumlah kromosom yang sama (2n).

Meiosis: Meiosis menghasilkan empat sel anak yang berbeda secara genetik dengan sel induknya. Setiap sel anak memiliki setengah jumlah kromosom (n) dari sel induknya.

3. Fungsi Biologis

Mitosis: Mitosis penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan organisme, perbaikan jaringan tubuh, serta reproduksi aseksual pada organisme uniseluler.

Meiosis: Meiosis penting untuk reproduksi seksual dan pembentukan gamet. Proses ini memungkinkan persilangan dan rekombinasi genetik yang menghasilkan keragaman genetik pada keturunan.

4. Peristiwa Utama

Mitosis: Peristiwa utama dalam mitosis adalah pembelahan sel menjadi dua tahap, yaitu fase interfase dan fase mitosis (prophase, metaphase, anaphase, dan telophase).

Meiosis: Peristiwa utama dalam meiosis melibatkan dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I (prophase I, metaphase I, anaphase I, dan telophase I) dan meiosis II (prophase II, metaphase II, anaphase II, dan telophase II).

5. Rekombinasi Genetik

Mitosis: Mitosis tidak melibatkan rekombinasi genetik, karena sel anak identik secara genetik dengan sel induknya.

Meiosis: Meiosis melibatkan rekombinasi genetik melalui peristiwa pindah silang (crossing over) yang terjadi pada fase prophase I. Ini menghasilkan variasi genetik pada sel-sel anak.

6. Distribusi Kromosom

Mitosis: Pada mitosis, kromosom disalin dan didistribusikan secara identik ke kedua sel anak.

Meiosis: Pada meiosis, kromosom disalin sekali, tetapi didistribusikan secara memisah pada kedua pembelahan. Hasilnya adalah sel anak yang memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induk.

Perbedaan-perbedaan di atas mencerminkan peran dan tujuan yang berbeda antara mitosis dan meiosis dalam reproduksi sel dan organisme.

4 dari 4 halaman

Tahapan mitosis dan meiosis

Berikut adalah tahapan-tahapan mitosis dan meiosis:

Tahapan Mitosis

  1. Interfase: Tahap persiapan sebelum pembelahan sel. Sel mengalami pertumbuhan, sintesis DNA, dan mempersiapkan diri untuk membelah.
  2. Prophase: Kromatin (benang-benang DNA) dalam inti sel mulai mengkondensasi menjadi kromosom. Sentriol menghasilkan benang-benang serat yang membentuk spindle (spindle fiber). Inti sel dan nukleolus menghilang.

  3. Metaphase: Kromosom-kromosom yang sudah terkondensasi bergerak ke tengah sel dan menyusun diri pada bidang ekuator sel. Setiap kromosom terikat pada spindle fiber yang melekat pada sentromer kromosom.

  4. Anaphase: Kromatid-kromatid saudara pada setiap kromosom dipisahkan dan ditarik ke kutub yang berlawanan oleh spindle fiber yang memendek. Kromosom-kromosom terpisah ini menjadi kromosom yang mandiri.

  5. Telophase: Kromosom-kromosom mencapai kutub sel dan mulai mengendap. Inti sel baru mulai terbentuk di sekitar setiap kelompok kromosom. Kromosom-kromosom yang masih terkondensasi mulai mengembalikan bentuk kromatin.

  6. Sitokinesis: Memisahkan sitoplasma sel menjadi dua sel anak yang terpisah. Pada sel hewan, terbentuk goresan pada membran sel, sedangkan pada sel tumbuhan, terbentuk dinding sel di antara dua inti sel anak.

Tahapan Meiosis

Meiosis terdiri dari dua tahap pembelahan yang disebut Meiosis I dan Meiosis II. Setiap tahap memiliki beberapa fase yang mirip dengan tahapan-tahapan mitosis.

Meiosis I:

  1. Prophase I: Proses yang kompleks dan terdiri dari lima sub-fase, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis. Pindah silang (crossing over) terjadi pada sub-fase pakiten, di mana segmen DNA dari kromosom homolog saling bertukar.
  2. Metaphase I: Kromosom-kromosom homolog bergerak ke bidang ekuator sel dan tersusun secara acak. Setiap kromosom homolog terikat pada spindle fiber yang melekat pada sentromer kromosom.

  3. Anaphase I: Kromosom-kromosom homolog dipisahkan dan ditarik ke kutub yang berlawanan oleh spindle fiber. Setiap kromosom yang dipisahkan masih terdiri dari dua kromatid yang terhubung pada sentromer.

  4. Telophase I: Kromosom-kromosom mencapai kutub sel dan inti sel baru mulai terbentuk di sekitar setiap kelompok kromosom. Biasanya diikuti oleh sitokinesis, di mana sel induk memisahkan sitoplasma menjadi dua sel anak yang berbeda.

Meiosis II:

Tahapan Meiosis II mirip dengan tahapan mitosis, tetapi hanya melibatkan sel-sel anak yang sudah memiliki setengah jumlah kromosom. Tahapan Meiosis II adalah prophase II, metaphase II, anaphase II, telophase II, dan sitokinesis II.

Pada akhir Meiosis II, terdapat empat sel anak yang dihasilkan, masing-masing dengan setengah jumlah kromosom dari sel induk. Tahapan-tahapan tersebut memastikan pengurangan jumlah kromosom dalam sel-sel reproduksi (gamet) untuk menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom yang tetap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.