Sukses

Salah Satu Contoh Tari Kreasi Daerah adalah Tari Manugal Parei dari Kalimantan Tengah

Salah satu contoh tari kreasi daerah adalah tari Manugal Parei karya Cherina Artureni.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu contoh tari kreasi daerah adalah tari Manugal Parei. Seni tari Manugal Parei merupakan seni tari kreasi daerah yang berasal dari daerah Kalimantan Tengah.

Seni tari merupakan salah satu jenis seni pertunjukan yang melibatkan gerak tubuh ritmis sebagai bentuk ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerakan atau koreografi.

Ada banyak sekali jenis seni tari yang telah berkembang sampai saat ini. Namun jika dikelompokkan berdasarkan alirannya, seni tari dapat dibedakan menjadi tiga, yakni seni tari tradisional, seni tari kontemporer, dan seni tari kreasi baru.

Untuk lebih memahami jenis-jenis seni tari, khususnya tari kreasi daerah, berikut ulasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (10/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Seni Tari

Salah satu contoh tari kreasi daerah adalah tari Manugal Parei. Tari Manugal Parei merupakan tari kreasi daerah yang berasal dari Kalimantan Tengah. Namun sebelum membahas tari Manunggal Parei dan contoh lain dari seni tari kreasi daerah, penting bagi kita untuk memahami apa itu seni tari, dan unsur-unsurnya.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tari adalah gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya).

Sementara itu, dalam artikel berjudul Analisis Tari Kreasi Daerah Kalimantan Tengah "Manunggal Parei Karya Murniati Cherina Atureni" dalam Jurnal Tambuleng (Vol. 2, No. 2, 2021), Henita dkk., menyebutkan bahwa tari adalah gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya).

Lebih lanjut juga disebutkan bahwa Kata tari dalam Bahasa Inggris terkait pada Bahasa Prancis danse yang keduanya dianggap berakar dari Bahasa Jerman Kuno dongson yang berarti regangan (stretch) atau tarikan (drag).

Tari juga berperan sebagai seni pertunjukan atau sering disebut sebagai seni teatrikal. Menurut Susanne K. Langer yaitu ahli filsafat seni berkebangsaan Amerika Serikat, secara filosofis mengemukakan bahwa pengertian tari sebagai seni tontonan merupakan perwujudan lahir dari proses batin manusia untuk dilihat sendiri dan oleh orang lain.

Dari sejumlah penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa tari merupakan seni pertunjukkan yang melibatkan gerak tubuh dan irama (bisa juga dengan iringan musik). Gerak tubuh dalam seni tari biasanya merupakan bentuk ekspresi jiwa dari penciptanya.

3 dari 6 halaman

Unsur-Unsur Seni Tari

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari adalah gerak tubuh yang berirama. Lalu gerak tubuh berirama yang seperti apa yang dapat disebut sebagai seni tari? Ini tentu penting untuk diketahui, karena ada banyak sekali gerakan berirama dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja berbaris, berbaris melibatkan gerakan tubuh terutama kaki, dan langkah yang berirama.

Meski demikian, apakah berbaris dapat dikatakan sebagai seni tari? Tentu berbaris tidak bisa disebut seni tari, meski dalam seni tari, gerakan berbaris bisa dimasukkan ke dalamnya. Sebuah gerak berirama dapat disebut sebagai seni tari jika memenuhi unsur-unsur seni tari. Adapun unsur-unsur seni tari antara lain sebagai berikut:

1. Gerakan (Wiraga)

Unsur gerakan atau yang juga biasa disebut dengan wiraga atau raga merupakan unsur tari berupa gerakan tubuh. Gerakan tersebut dapat dilakukan dalam posisi berdiri maupun duduk. hal yang terpenting dari sebuah tari adalah seni geraknya.

2. Irama (Wirama)

Sebuah tari harus memiliki unsur irama untuk menyatukan gerak dengan pengiringnya seperti tempo atau ketukan tiap gerakan. Iringan sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan iringan eksternal. Iringan internal dapat berupa suara dari nyanyian atau tepukan tangan penari, sedangkan iringan eksternal dapat berupa nyanyian atau alat musik diluar penari.

3. Rasa (Wirasa)

Rasa dalam tarian berarti sebuah tarian harus mampu merepresentasikan perasaan dalam jiwa. Rasa pada tarian sering dikaitkan dengan ekspresi. Ekspresi dalam sebuah tari memiliki peran penting untuk mewakili pesan dan makna kepada penonton.

Dengan gerak, irama, dan rasa tarian dapat mengungkapkan sebuah pesan tersendiri dan memiliki nilai seni. Selain tiga unsur tersebut, ada pula unsur-unsur pendukung sebuah tarian seperti riasan, kostum, tempat, dan pola lantai.

4 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Tari

Seperti halnya jenis kesenian lain, seni tari juga mengalami banyak perkembangan sehingga ada banyak sekali jenis seni tari. Namun berdasarkan alirannya, seni tari dibedakan menjadi tiga, yakni tari tradisional, tari kontemporer, dan tari kreasi baru.

Tari tradisional adalah jenis seni tari yang diwariskan turun temurun dari masa ke masa. Tari ini kemudian dilestarikan dan menjadi sebuah budaya tertentu pada suatu daerah. Tari tradisional biasanya memiliki nilai filosofis, simbolis dan religius. Dari gerak, formasi, busana, dan riasan, biasanya tari tradisional memiliki pakem tertentu dan cenderung tidak banyak berubah.

Tari kontemporer merupakan jenis tari yang menggunakan gerakan-gerakan yang bersifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu di dalamnya. Terkadang tari kontemporer juga menggunakan unsur-unsur tari yang tidak biasa seperti musik, riasan, serta kostum yang digunakan. Biasanya keunikan tersebut disesuaikan dengan tema dan ide pertunjukan tarinya.

Senangkan aliran tari terakhir adalah tari kreasi baru. Tari kreasi baru adalah jenis tari yang dikembangkan oleh seorang penata tari yang lepas dari standar tari yang baku. Tari kreasi dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni tari kreasi baru pola tradisi dan non tradisi.

Tari kreasi pola tradisi biasanya dikembangkan dari tari-tari tradisional yang biasanya memiliki pakem, kemudian diubah berdasarkan ide kreatif koreografer. Salah satu contoh tari kreasi daerah adalah tari Manugal Parei.

5 dari 6 halaman

Tari Manugal Parei dari Kalimantan Tengah

Salah satu contoh tari kreasi daerah adalah tari Manugal Parei karya Cherina Artureni. Dalam artikel berjudul Analisis Tari Kreasi Daerah Kalimantan Tengah "Manunggal Parei Karya Murniati Cherina Atureni" dalam Jurnal Tambuleng (Vol. 2, No. 2, 2021), Henita dkk., menyebutkan bahwa tari Manugal Parei karya Cherina Artureni merupakan sebuah karya yang merefleksikan adanya aktivitas tradisi masyarakat yaitu manugal.

Manugal merupakan sebuah tradisi menanam padi yang dilakukan oleh masyarakat adat Dayak yang hingga saat ini pun masih sering dilakukan.  Sedangkan parei berarti padi.

Lebih lanjut dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa seni tari Manugal Parei ini ditampilkan dengan menggunakan tipe dramatik. Artinya, tari ini tidak memunculkan penokohan maupun adegan tetapi nantinya hanya mengolah ciri khas, karakter, dan sifat dasar tari ke dalam koreografi kelompok yang bersifat simbolik.

Penyampaian motif-motif gerak secara simbolik atau secara tidak langsung dengan tujuan untuk penata tari memberikan ruang kepada imajinasi setiap penonton yang memunculkan persepsi berbeda-beda terhadap setiap gerak, komposisi, maupun bagian-bagian yang dilihat dalam garapan karya tari ini.

Melalui karya tari ini pula ingin menonjolkan aktivitas manugal, di mana penata tari lebih sering memainkan tongkat tugal dan beberapa ragam gerak memainkan tempuyung, serta tidak lupa juga gerakan menabur padi dari kusak.

6 dari 6 halaman

Tari Kupu-Kupu dari Bali

Salah satu contoh tari kreasi daerah Tari Kupu-Kupu. Tari Kupu-Kupu merupakan contoh tari kreasi daerah yang berasal dari Bali. Dikutip dari laman Kikomunal Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Tari Kupu-Kupu atau yang juga disebut sebagai tari Kupu-Kupu Tarum merupakan tarian kreasi daerah yang berasal dari tari tradisional Bali.

Sumber tersebut menjelaskan bahwa, tari tersebut diciptakan oleh I Wayan Beratha sekitar tahun 1600-an. Tari Kupu-Kupu merupakan jenis tarian grup putri yang dimainkan oleh lima penari atau lebih.

Gerakan pada tarian ini menggambarkan binatang kupu-kupu berwarna biru tua atau tarum yang sedang terbang serta hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya. Seni tari ini memiliki makna filosofis penggambaran keindahan, kedamaian, dan eksotisnya Pulau Bali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.