Sukses

Pengertian Banjir Rob, Berikut Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Menangani

Banjir rob merupakan fenomena di mana air laut meluap ke daratan.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan atau laut, sejumlah tempat di Indonesia rentan mengalami banjir rob. Jika dilihat sekilas, banjir rob memang tampak seperti banjir pada umumnya, di mana air meluap sehingga membuat banyak tempat tergenang air.

Namun, jika dilihat dari ciri-ciri dan penyebabnya, banjir rob merupakan banjir yang berbeda dengan banjir pada umumnya. Banjir rob adalah banjir yang hanya terjadi di wilayah pesisir atau pantai.

Seperti dilansir dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, banjir rob merupakan fenomena di mana air laut meluap ke daratan.

Banjir rob juga dapat diartikan sebagai genangan air di pantai yang terjadi ketika air pasang. Dengan kata lain, banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh meluapnya air laut sehingga menggenangi sebagian dataran pantai atau tempat yang lebih rendah dari permukaan air laut pasang.

Untuk lebih memahami apa itu banjir rob, berikut adalah penjelasan selengkapnya, termasuk cara menanganinya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (29/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Banjir Rob

Banjir rob merupakan fenomena alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Biasanya terjadi di kota-kota pesisir seperti di Jakarta bagian utara, Semarang dan Pekalongan. Warga yang tinggal di kawasan pesisir sudah tidak asing lagi dengan fenomena banjir rob.

Bahkan, banjir datang secara rutin pada pagi atau sore hari dan terjadi hampir setiap musim, baik musim hujan maupun musim kemarau. Banjir rob tentu berbeda dengan banjir lainnya. Untuk lebih memahami apa itu banjir rob, berikut adalah ciri-ciri atau karakteristik dari banjir rob:

1. Diakibatkan oleh air laut yang pasang dan meluap.

2. Air yang tergenang karena banjir rob cenderung lebih jernih daripada banjir pada umumnya.

3. Air pasang dari laut cenderung menggenang di dataran yang lebih rendah dari tinggi permukaan air laut.

4. Banjir rob bisa terjadi, meskipun tidak dalam musim penghujan.

5. Air yang menggenang akibat banjir rob terasa asin.

3 dari 5 halaman

Penyebab Banjir Rob

Secara umum, penyebab banjir rob adalah meluapnya air laut, sehingga dapat menggenangi bagian daratan pantai. Selain itu, masih ada faktor lain yang menjadi penyebab banjir rob. Berikut adalah sejumlah faktor yang menjadi penyebab banjir rob, seperti yang telah dikutip dari artikel "Kajian Strategi Penanganan Banjir/Rob di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang:

1. Kenaikan permukaan air laut

Kenaikan permukaan air laut ini disebabkan oleh pasang surut air laut, gelombang yang disebabkan oleh angin, dan dampak dari pemanasan global yang terjadi.

2. Penurunan permukaan tanah

Penurunan permukaan tanah di bisa diakibatkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, proses konsolidasi dari tanah alluvial yang terjadi secara alamiah, dan adanya beban konstruksi diatas tanah tersebut.

3. Tidak ada kawasan yang menjadi pelindung.

Tidak adanya kawasan yang menjadi pelindung dari banjir rob ini disebabkan oleh perubahan pemanfaatan ruang di pesisir. Perubahan pemanfaatan kawasan inilah yang membuat tidak ada daerah yang menjadi barier terjadinya banjir rob.

Sementara itu, menurut Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, ada sejumlah faktor yang dapat mendorong terjadinya banjir rob di suatu kawasan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fenomena iklim global yang ditandai dengan peningkatan suhu bumi dari tahun ke tahun.

2. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan aliran saluran dan fungsi tanggul tidak maksimal.

3. Kejadian penurunan permukaan tanah akibat kenaikan muka air laut dan penurunan permukaan tanah.

4. Pasang surut air laut yang terjadi karena faktor gravitasi.

5.Faktor atau gaya luar seperti dorongan air, angin atau swell (gelombang yang terjadi dari jarak jauh).

6. Terjadinya badai yang merupakan fenomena alam yang sering terjadi di laut.

4 dari 5 halaman

Dampak Banjir Rob

Banjir Rob dapat menimbulkan dampak yang bisa sangat merugikan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir. Adapun sejumlah dampak yang ditimbulkan dari fenomena banjir rob antara lain sebagai berikut:

1. Kerusakan bangunan tempat tinggal. Selain menggenangi lantai dan halaman, banjir rob bersifat korosif dan merusak bangunan.

2. Salinitas air meningkat. Salinitas adalah kadar garam yang terdapat dalam air. Hal ini disebabkan oleh banjir rob yang semakin meluas dan durasi yang semakin lama. Keadaan ini dapat mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan yang dapat mengakibatkan intrusi air laut.

3. Pengikisan tanah. Akibat banjir rob yang semakin tinggi, banyak tanah di pesisir yang tenggelam dan tidak bisa dimanfaatkan lagi.

4. Kerusakan kendaraan/peralatan kerja akibat banjir rob. Rusaknya kendaraan dan peralatan tentunya juga akan berdampak pada aktivitas warga di wilayah pesisir, terutama dalam aktivitas ekonominya.

5. Masalah kesehatan. Banjir rob biasanya membawa air tercemar. Sedangkan genangan air saat banjir sering dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain, sehingga dikhawatirkan akan dapat mengganggu kesehatan.

6. Sulitnya mendapatkan air bersih juga dirasakan warga sekitar karena sumber air yang mereka gunakan sehari-hari telah terendam banjir rob.

5 dari 5 halaman

Cara Menangani Banjir Rob

Banjir rob merupakan banjir yang cukup sering terjadi di kawasan pesisir. bahkan saat sedang tidak musim penghujan pun, banjir rob bisa saja tetap terjadi. Meski demikian, ada sejumlah langkah yang bisa dicoba untuk menanggulangi banjir rob, antara lain sebagai berikut:

1. Mengumpulkan air hujan pada daerah atas, seperti membuat pompa di daerah bawah, serta membuat bendungan agar air laut tidak mengalir menuju daratan atau pemukiman warga.

2. Menerapkan konsep water front city, khususnya dilakukan di wilayah-wilayah yang mengalami penurunan lapisan tanah cukup tinggi.

3. Menerapkan konsep tidal gate, yaitu membuat pintu pasang surut dan pintu air pada muara sungai. Ini perlu dilakukan untuk menahan air laut menuju sungai dalam volume besar.

4. Menerapkan konsep polder, yaitu dengan membuat kolam kecil untuk menampung air banjir rob. Konsep ini dapat diterapkan di kota atau wilayah yang padat penduduk.

5. Melestarikan hutan mangrove, untuk meningkatkan lingkungan laut yang sehat dan risiko bencana banjir yang semakin berkurang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.