Sukses

Pakai Dana COVID-19 Rp 3 M untuk Bangun Patung Cumi-Cumi, Jepang Jadi Sorotan

Pembangunan patung cumi-cumi raksasa ini pun tuai kontroversi di kalangan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 yang melanda berbagai negara di dunia belum juga usai. Lebih dari satu tahun virus COVID-19 telah menjadi momok yang cukup meresahkan banyak orang, tak terkecuali Jepang.

Pasalnya, karena adanya pandemi COVID-19 hampir seluruh kegiatan ekonomi lumpuh termasuk destinasi wisata. Salah satu kota yang berada di tepi pantai di distrik Hosu Jepang, Noto punya cara berbeda untuk kembali menarik perhatian wisatawan.

Pemerintah kota Noto memilih untuk membangun patung cumi-cumi raksasa yang baru-baru ini menjadi sorotan publik. Pasalnya, dana pembangunan patung sepanjang 13 meter yang berada di pelabuhan tersebut menelan biaya sebesar 25 juta yen atau sekitar Rp 3,2 miliar.

Tak hanya menelan dana cukup tinggi, akan tetapi dilansir Liputan6.com dari Worldofbuzz, Sabtu (8/5/2021) biaya pembangunan tersebut diketahui berasal dari dana darurat pemerintah Jepang untuk menangani pandemi COVID-19 di kota tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tuai Kontroversi masyarakat

Menelan biaya anggaran dana bantuan COVID-19 hingga mencapai Rp 3 miliar, patung cumi-cumi raksasa ini pun menjadi sorotan netizen. Pembangunan patung cumi-cumi raksasa ini pun langsung menuai kontroversi dari berbagai pihak.

Hal ini dikarenakan Jepang masih berjuang dengan adanya lonjakan kasus COVID-19. Meski Jepang, khususnya Tokyo tengah mengalami lonjakan kasus positif COVID-19, kota Noto sendiri termasuk dalam kota dengan jumlah kasus COVID-19 terendah.

3 dari 3 halaman

Dibangun untuk tingkatkan pariwisata

Meski begitu, karena adanya pandemi ini, penurunan di destinasi wisata tetap mengalami pengaruh yang signifikan. Pasalnya, wisata menjadi salah satu penyumbang ekonomi utama di kota tersebut.

Meski membangun patung cumi-cumi raksasa terkesan seperti membuang-buang dana bantuan COVID-19, namun para pejabat pemerintah kota Noto menganggap sebaliknya. Mereka menyebut jika patung tersebut menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk kembali memikat wisatawan usai pandemi berakhir.

Meski begitu, tak sedikit pula masyarakat sekitar Noto yang penasaran akan patung tersebut. Bahkan, potret patung cumi-cumi raksasa tersebut telah beredar luas di media sosial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini