Sukses

7 Akibat Kekurangan Protein, Salah Satunya Mudah Lelah dan Gampang Sakit

Jangan Sampai Kekurangan Protein, Ini Dampaknya Bagi Tubuh

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Protein adalah mikronutrien penting yang dibutuhkan tubuh manusia untuk membangun massa dan perkembangan otot. Selain itu, protein sangat penting untuk beberapa fungsi tubuh seperti regenerasi dan perbaikan sel. 

Sayangnya, tubuh tidak dapat menyimpan protein dalam waktu yang lama. Oleh sebab itu, kamu perlu mencukupi kebutuhan protein harian. 

Protein bila tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat menyebabkan perubahan dalam beberapa fungsi tubuh. Berikut ini dampak dari tidak mendapatkan cukup protein dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan seperti dikutip dari Times of India pada Minggu, (10/12/2023).

 

1. Berkurangnya Massa Otot

Para peneliti merekomendasikan 0,8 g/kg protein /hari, dan mencerminkan jumlah minimum protein makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan asam amino, dan untuk mencegah kehilangan massa otot. 

Protein merupakan makanan utama bagi otot. Oleh sebab itu, berkurangnya massa atau mengecilnya otot menandakan tubuh kekurangan protein.

Di samping itu, melemahnya otot atau munculnya nyeri sendi mendadak, menjadi tanda makanan yang dikonsumsi sehari-hari kurang mengandung protein.

Ketika asupan protein tidak mencukupi, tubuh dapat menggunakan mogok massa otot yang ada untuk mendapatkan protein yang cukup.  

Proses ini dapat menyebabkan pengecilan otot, kelemahan, dan penurunan massa otot secara keseluruhan.

2. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

Mereka memainkan peran penting dengan memproduksi antibodi dan komponen sistem kekebalan tubuh lainnya. 

Protein membentuk sel darah putih, antibodi, protein darah, dan berbagai molekul imun, seperti interleukin dan sitokin.

Semua molekul ini bekerja sama untuk melawan virus, bakteri, dan hal lainnya yang membahayakan tubuh.

Asupan protein yang tidak mencukupi dapat membahayakan kemampuan tubuh untuk menghasilkan respons protein yang cukup membuat seseorang lebih rentan terhadap alergi dan infeksi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Proses Penyembuhan Luka Jadi Lama

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab luka sulit sembuh adalah rendahnya kadar protein di dalam tubuh. Hal ini tentu tidak mengherankan, karena protein dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk jaringan baru.

Protein merupakan bagian integral dalam proses perbaikan dan regenerasi Jaringan, kolagen protein struktural, sangat penting untuk pembentukan sel-sel baru dan penyembuhan luka. Protein mengurangi respons peradangan dalam tubuh kita.

Kekurangan protein dapat menghambat proses ini yang menyebabkan penyembuhan luka tertunda dan meningkatkan kerentanan terhadap Infeksi.

4. Gampang Lelah dan Lemah

Asupan protein yang tidak memadai mempengaruhi otot-otot yang bertanggung jawab untuk postur dan gerakan manusia. 

Bagian penting dari darah manusia yang disebut hemoglobin terdiri dari protein, heme adalah bagian besi dan globin adalah bagian protein. Kekurangan protein juga dapat menyebabkan Insufisiensi hemoglobin sehingga berkontribusi terhadap kelelahan dan anemia.

 

 

3 dari 4 halaman

5. Masalah Rambut, Kulit dan Kuku  

Protein sangat penting untuk kesehatan dan vitalitas rambut, kulit, dan kuku. 

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kerontokan rambut dan salah satunya yakni defisiensi protein.

Sebab, rambut mengandung 90 persen protein dan kekurangan protein dapat membuat rambut mudah rapuh dan rontok.

Selain itu, rambut menjadi lebih kering, mengalami perubahan warna, dan menjadi tampak tipis.

Kolagen, elastin, dan keratin yaitu 3 jenis protein struktural berlimpah di jaringan ini yang berkontribusi terhadap kekuatan, elastisitas, dan integritas keseluruhan. 

Di lain sisi, defisiensi protein dapat membuat kuku Anda mudah rapuh mengingat bagian ini mengandung keratin yang cukup banyak.

Namun, masalah pada kulit dan kuku umumnya dijumpai pada kasus defisiensi protein yang sangat parah.

 

4 dari 4 halaman

6. Ketidak Seimbangan Hormon

Makanan kaya protein penting untuk keseimbangan hormon dan mengatur berbagai proses fisiologis termasuk metabolisme, pertumbuhan, dan kesehatan reproduksi. 

Asupan protein yang tidak mencukupi dapat mengganggu keseimbangan hormon, berpotensi mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita, kesehatan reproduksi baik pada jenis kelamin dan fungsi metabolisme secara keseluruhan.

 

7. Berat Badan dan Kadar Gula Darah yang Tidak Stabil

Salah satu akibat dari kekurangan protein yang paling sering terlihat yaitu mudah lapar. Begini, protein menjaga kadar gula darah tetap stabil. Bila jumlah protein tidak cukup, tingkat glukosa pun menjadi tidak seimbang.

Akibatnya, tubuh akan mendorong Anda untuk terus makan seolah-olah belum mendapatkan sumber energi yang cukup. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa meningkatkan risiko obesitas atau kegemukan.

Makan protein memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, yang pada gilirannya mencegah lonjakan gula sehingga mengatur kadar insulin dan mencegah ketidakseimbangan. 

Makanan kaya protein juga menjaga rasa kenyang untuk waktu yang lebih lama yang dapat mencegah makan berlebihan dan penambahan berat badan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini