Sukses

8 Langkah Pertolongan Pertama untuk Anak yang Alami Infeksi Saluran Pernapasan Akut

8 langka ini bisa jadi upaya pertolongan pertama jika anak mengalami infeksi saluran pernapasan akut.

Liputan6.com, Jakarta Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA adalah infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli.

Saluran napas juga termasuk adneksa (struktur tambahan suatu organ) seperti sinus pada hidung, rongga telinga tengah pada telinga, dan pleura (selaput tipis) pada paru.

Menurut dokter spesialis anak RSIA Family dan RSIA Grand Family, Handoko Lowis, ISPA bukan kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas karena tidak hanya terjadi di saluran pernapasan bagian atas.

“Disebut akut karena infeksi berlangsung hingga 14 hari, meskipun untuk beberapa penyakit yang termasuk ISPA, proses ini berlangsung lebih dari 14 hari,” ujar Lowis dalam temu media di Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023).

ISPA kerap terjadi pada anak dan risikonya kian bertambah dalam situasi merebaknya polusi udara seperti akhir-akhir ini. Ada beberapa langkah pertolongan pertama jika anak mengalami ISPA. Langkah-langkah ini dapat dilakukan di rumah dan mencakup hal-hal berikut:

  • Berikan obat penurun demam atau pemberian kompres apabila demam.
  • Perhatikan asupan gizi, berikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Berikan dalam porsi sedikit dan berulang dengan frekuensi sering.
  • Berikan obat batuk yang bersifat antitusif dan mukolitik (untuk batuk berdahak dan tidak berdahak) apabila batuk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Langkah Pertolongan Pertama ISPA Selanjutnya

Langkah yang dapat dilakukan di rumah sebagai upaya pertolongan pertama bagi anak yang mengalami ISPA yakni:

  • Perhatikan asupan cairan terutama air putih, termasuk buah dan yang lainnya. Cairan dapat membantu mengencerkan dahak. Kekurangan cairan akan menambah sakit yang diderita.
  • Jika pilek, bersihkan hidung untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah.
  • Usahakan lingkungan tempat tinggal tetap sehat, yaitu berventilasi cukup dan tidak berasap.
  • Apabila selama perawatan di rumah keadaan terus memburuk, maka dianjurkan untuk segera dibawa ke dokter atau petugas kesehatan.
  • Untuk pasien yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan di atas, usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama lima hari penuh. Usahakan juga agar dibawa kembali ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
3 dari 4 halaman

Mengenal Gejala ISPA

Agar ISPA tak terlambat ditangani, maka orangtua perlu mengetahui gejala yang bisa timbul. Tanda dan gejala ISPA sangat bervariasi, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat, antara lain:

  • Demam
  • Pusing
  • Lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Muntah
  • Suara napas ngorok
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Kurang oksigen dan dapat berlanjut pada gagal napas apabila tidak mendapat pertolongan, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
4 dari 4 halaman

Temui Dokter Jika Gejala Tak Kunjung Hilang

Biasanya batuk, pilek, atau sakit tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu satu hingga tiga minggu tanpa harus melakukan pengobatan atau cukup dengan minum obat dari rumah.

“Namun, jika gejala yang dirasakan tak kunjung hilang atau bahkan mulai mengganggu ritme napas dan menyebabkan sesak napas, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.”

Dokter dapat mendiagnosis ISPA hanya melalui pemeriksaan fisik dengan menanyakan gejala, serta melihat langsung kondisi fisik dari pasien. Ini bisa meliputi pemeriksaan kondisi hidung, telinga, hingga tenggorokan untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi.

Pertolongan pertama pada ISPA biasanya tidak membutuhkan tindakan apabila gejala tidak menunjukan suatu kondisi yang serius seperti pneumonia.

Dokter biasanya akan meresepkan obat pereda demam dan nyeri, obat batuk dan pilek, serta obat peradangan saluran pernapasan untuk membantu meredakan sesak napas yang dirasakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.