Sukses

Rekomendasi Vaksin untuk Orang Dewasa Ada 23, Baiknya Mulai dari Mana?

Mau vaksinasi untuk mengurangi risiko penyakit tertentu tapi harus mulai dari mana?

Liputan6.com, Jakarta Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengumumkan pembaruan rekomendasi jadwal vaksinasi dewasa di tahun 2024. Pada tahun ini, PAPDI menambahkan vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15).Dengan tambahan vaksin PCV15 maka sudah total ada 23 vaksinasi yang direkomendasikan untuk orang dewasa.

Mengingat ada banyak vaksin yang direkomendasikan, sebagian masyarakat awam bingung. Baiknya vaksin apa dulu ya?

Menjawab pertanyaan tersebut dokter Alfi Auliya Rachman mengungkapkan bahwa i23 vaksin tersebut tu adalah rekomendasi sehingga tidak perlu semua dilakukan meski jika dilakukan akan lebih baik.

"Kalau dilakukan ya lebih baik tapi kalau enggak ya harus aware jaga diri," kata Alfi.

Bagi Anda yang peduli dengan kesehatan dan mau melakukan vaksinasi maka bisa dimulai dengan vaksinasi untuk penyakit yang kerap banyak di masyarakat.

"Start vaksinasi dari yang common, seperti influenza, HPV, tifoid, pneumonia ada juga vaksinasi untuk DBD," kata Alfi.

Bisa juga dikembalikan dengan kebiasaan hidup pasien. Misalnya pasien sering mengonsumsi makanan di tempat yang kurang bersih seperti 'amigos' alias agak minggir gor sedikit maka bisa dimulai dengan melakukan vaksinasi hepatitis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisa Konsultasi Terlebih Dulu dengan Dokter

Pasien juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sehingga bisa mengetahui vaksin mana yang bisa diutamakan untuk diinjeksi. Saat ini cara mudah untuk bisa berkonsultasi mengenai vaksinasi bisa lewat aplikasi Halodoc. Bukan cuma konsultasi tapi konsumen bisa memesan layanan Home Lab dan Vaksinasi dimanapun dan kapanpun.

"Pada layanan vaksinasi yang melakukan harus dokter, dokter harus memastikan kondisi pasien, mengecek saturasi oksigen, cek suhu tubuh. Itu tubuh untuk memastikan kondisi pasien bisa divaksinasi," kata Chief Operating Officer Halodoc, Veronica Utami dalam konferensi pers di Jakarta, 30 April 2024.

Pemesanan untuk vaksinasi, lanjut Vero, bisa dilakukan sekitar dua jam sebelum tindakan. Vaksinasi bisa dilakukan di rumah, kantor, atau saat di kafe berkumpul bersama teman. 

3 dari 3 halaman

Bila Ada KIPI

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI adalah hal normal yang terjadi usai vaksinasi. KIPI bisa berupa demam, nyeri di bekas suntikan atau sedikit bengkak.

Jika memang ada KIPI, lanjut Vero, pasien bisa menghubungi dokter kembali lewat layanan Halodoc. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.