Sukses

Dokter Anak Ungkap Kecelakaan yang Sering Terjadi pada Bayi, Orangtua Waspada

Banyaknya kasus bayi jatuh dari tempat tidur membuat Tiwi mengimbau para orangtua untuk berhenti menganggap bayi tak bisa melakukan apa-apa termasuk mobilisasi.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan jumlah kasus di tempat praktik, dokter spesialis anak RSIA Bunda Jakarta I Gusti Ayu Nyoman Partiwi mengungkap bahwa kecelakaan terbanyak yang menimpa bayi adalah jatuh dari tempat tidur.

“Kita kan di sini banyak melayani bayi, yang paling sering itu jatuh dari tempat tidur, paling sering. Karena kan bayi umur tiga sampai empat bulan tadinya enggak bisa ngapa-ngapain nah di empat sampai lima bulan baru bisa. Yang paling sering jatuh dari tempat tidur,” jelas dokter yang karib disapa Tiwi ketika ditemui di RSIA Bunda Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).

Banyaknya kasus bayi jatuh dari tempat tidur membuat Tiwi mengimbau para orangtua untuk berhenti menganggap bayi tak bisa melakukan apa-apa termasuk mobilisasi.

“Kita berpesan kepada orangtua bahwa mereka itu tidak boleh menganggap bahwa bayi itu tidak bisa mobilisasi.”

Pasalnya, jika sudah terjadi, maka hal ini bisa membawa dampak negatif. Untuk anak di bawah dua tahun, kejadian ini tidak begitu bahaya. Namun, jatuh dari tempat tidur bisa berujung fatal jika terjadi pada anak yang lebih besar.

Apalagi jika jatuhnya keras dan memicu cedera pada kepala seperti perdarahan otak.

“Yang paling takut itu perdarahan otak, jadi yang paling khawatir kalau jatuh itu adalah kepala. Karena perdarahan otak itu lumayan berat, perdarahan itu bisa seperti stroke jadinya.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cegah Bayi Jatuh

Guna mencegah terjadinya cedera pada bayi akibat jatuh dari tempat tidur, Tiwi menyarankan kepada orangtua untuk merebahkan bayi di bawah.

“Biasanya kalau bayi sudah mulai bergerak banyak, kita suruh tidur di bawah saja. Atau di bawahnya kasih sesuatu sehingga kalau jatuh tidak menimbulkan bahaya.”

“Trauma kepala pada bayi di bawah dua tahun itu jarang terjadi hingga perdarahan, karena otak masih terlindungi dan kepala itu kan belum rapet ya. Kalau anak-anak besar justru lebih bahaya,” jelas Tiwi.

3 dari 3 halaman

Jatuh dari Tempat Tidur Lebih Sering Terjadi Ketimbang Jatuh di Taman Bermain

Jika dibandingkan dengan cedera akibat jatuh di taman bermain, jatuh dari tempat tidur jumlahnya masih lebih banyak.

Misalnya, kecelakaan yang menimpa Arsy Hermansyah yang jatuh dari wahana permainan monkey bar baru-baru ini.

Monkey bar adalah wahana permainan yang sering dijumpai di taman bermain atau playground. Monkey bar berbentuk kerangka dari besi dengan tinggi tertentu untuk digelantungi oleh pemainnya.

“Dikit (kasusnya), saya rasa, kalau anak itu kan senangnya eksploratif, yang harus dipesankan pada orangtua waktu momong anak itu dia enggak boleh pegang ini (ponsel). Biasanya jadi distraksi parenting, jadi betul-betul harus fokus karena anak-anak itu kan apa juga mau dicoba,” ujar Tiwi.

“Kasus seperti itu sih kalau di sini (RSIA Bunda Jakarta) jarang,” tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.