Sukses

4 Tips Cegah Kolesterol Naik Usai Konsumsi Daging Kurban, Salah Satunya Perbanyak Konsumsi Sayuran

Idul Adha telah tiba, hari raya umat Islam ini erat kaitannya dengan sembelih hewan kurban baik sapi maupun kambing.

Liputan6.com, Jakarta Idul Adha telah tiba, hari raya umat Islam ini erat kaitannya dengan sembelih hewan kurban baik sapi maupun kambing.

Banyaknya hidangan berbahan dasar daging merah membuat selera makan meningkat. Hal ini tidak menjadi masalah selama konsumsinya tidak berlebihan.

Sebaliknya, jika dikonsumsi berlebihan maka ada potensi memicu penyakit kolesterol tinggi. Kolesterol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah. Jika terus bertambah, akan menjadi endapan yang menyumbat aliran darah melalui arteri.

Serangan jantung atau stroke dapat terjadi jika endapan tersebut tiba-tiba pecah dan membentuk gumpalan.

Maka dari itu, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal agar terhindar dari penyakit kolesterol usai memakan daging kurban. Hal-hal itu adalah:

Perhatikan Cara Memasak

Di Indonesia, daging kambing biasa diolah menjadi menu berlemak tinggi seperti gulai dan sate. Daging yang bercampur santan dimasak dengan suhu tinggi dalam waktu lama membuat kandungan lemak dan kolesterolnya bertambah.

Pada menu sate, kolesterol tinggi berasal dari bumbu kacang dan minyak berlebih. Ditambah dengan olesan mentega yang digunakan saat membakar daging.

Saat memasak, potong semua lemak yang terlihat dari daging sebelum dimasak. Apabila ingin diolah menjadi menu sop, akan lebih baik jika daging dimasak sehari sebelumnya. Lalu, lemak yang mengambang dari rebusan dan kaldu sup sebaiknya juga dibuang.

Sedangkan, jika daging kambing giling diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, suhu ideal yang direkomendasikan Department of Agriculture USDA adalah 71,1°C.

Untuk daging kambing mentah, masak hingga suhu internal minimum 62,8 °C yang diukur sebelum mengeluarkan daging dari sumber panas.

Untuk keamanan dan kualitas yang lebih baik, diamkan daging setidaknya tiga menit sebelum dikonsumsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penuhi Kebutuhan Air Minum

Kiat kedua adalah penuhi kebutuhan air minum. Menurut data Windom Area Health, minum cukup air akan memastikan darah terus bergerak untuk membersihkan dan menghilangkan penumpukan kolesterol dari tubuh.

Namun, pastikan juga air yang diminum sehari-hari bersih dan aman dari kontaminasi. Sedangkan, air galon yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini rentan terpapar zat berbahaya.

Data dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengatakan, buruknya distribusi galon air minum yang dapat digunakan kembali atau diisi ulang dapat memperparah migrasi atau pelepasan Bisphenol A (BPA).

“Terlebih, jika dalam proses distribusinya galon terekspos sinar matahari langsung, temperatur galon akan meningkat dan terjadi migrasi BPA,” mengutip keterangan pers Coway, Rabu (28/6/2023).

3 dari 4 halaman

Imbangi dengan Serat

Penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine menunjukkan, konsumsi makanan kaya serat dapat menurunkan kadar kolesterol “jahat” atau Low Density Lipoprotein (LDL).

Oleh karenanya, dianjurkan mengonsumsi daging kambing berdampingan dengan makanan yang berasal dari gandum, kacang-kacangan, serta buah-buahan seperti apel dan alpukat. Jika menyukai sayuran– wortel, brokoli, dan kembang kol yang kaya akan serat dapat diolah sebagai menu pelengkap di hari raya.

Olahraga Ringan

Momen Idul Adha tahun ini yang bertepatan dengan libur akhir pekan dapat menjadi waktu yang tepat untuk berolahraga.

Aktivitas fisik sedang dapat membantu meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) yang dikenal sebagai kolesterol "baik".

Lakukan olahraga setidaknya 30 menit lima kali seminggu. Berjalan cepat, bersepeda, dan memainkan olahraga favorit dapat menjadi alternatif untuk tetap aktif di rumah.

Pilihan lainnya, dengan mengikuti program senam di dalam ruangan melalui tayangan video.

4 dari 4 halaman

Kandungan Kolesterol Daging Kambing

Daging kambing sendiri adalah sumber protein berkualitas tinggi. Selain dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin B12, kalsium, kalium, fosfor, dan folat, daging kambing juga mengandung riboflavin yang baik untuk kesehatan otak, sistem saraf, dan pencernaan.

Meski nilai gizinya begitu tinggi, daging kambing masih sering dianggap sebagai penyebab munculnya penyakit kolesterol.

Padahal, menurut Kementerian Kesehatan RI, jika dibanding jenis daging lainnya, daging kambing cenderung memiliki tingkat kolesterol yang rendah.

Pada setiap 100 gram daging kambing, hanya terdapat 75 miligram kandungan kolesterol. Sedangkan, pada daging sapi mengandung 90 miligram kolesterol dan 135 miligram pada paha ayam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.