Sukses

Waspadai 5 Masalah Kesehatan Usai Lebaran, Mulai dari Gangguan Pencernaan hingga Asam Urat

Aneka makanan bersantan, goreng lalu makanan dan minuman manis kerap menghiasi meja saat Lebaran. Jika makan berlebihan waspada bisa berimbas pada lima masalah kesehatan tersering yang rentan terjadi berikut.

Liputan6.com, Jakarta Aneka makanan khas Lebaran yang manis atau hidangan penuh cita rasa gurih bersantan dengan lemak terasa nikmat di lidah. Jika menyantap kuliner lezat ini tak bisa dibendung bisa mendatangkan penyakit. 

Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI-Jakarta (PDGKI-Jaya) dr. Ida Gunawan, M.S, Sp.GK, M.Kes (K), FINEM mengatakan ada ima kondisi kesehatan yang bisa muncul akibat nafsu makan yang tak bisa dikendalikan setelah selesai berpuasa. 

Mulai dari peningkatan kadar gula darah, asam urat naik hingga berat badan naik, berikut selengkapnya:

1. Peningkatan gula darah

Kue-kue Lebaran yang manis dan mengandung gula boleh dikonsumsi, asal tidak berlebihan. Bila disantap berlebihan bisa menyebabkan peningkatan gula darah. Dokter yang praktik di RS Pondok Indah - Puri Indah mengingatkan untuk mengendalikan diri selepas ketika melihat deretan kue-kue manis yang menggiurkan seperti mengutip Antara.

2. Peningkatan kadar kolesterol dan lemak darah

Mengonsumsi secara berlebih makanan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dan lemak darah. Maka, jangan kalap begitu melihat makanan yang serba santan, daging, gorengan dan hidangan-hidangan creamy.

3. Asam urat naik

Hati-hati dengan menu berisi daging jeroan dan yang berisi kaldu gurih, apalagi dengan tambahan emping yang kerap hadir di Idulfitri. Nikmat memang tapi batasi. Makanlah secukupnya, jangan berlebihan, pesannya.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gangguan Pencernaan

4. Gangguan pencernaan

Sambal goreng ati ditambah serundeng daging jadi dua masakan yang kerap hadir di meja makan saat Lebaran. Belum lagi opor ayam dan rendang. Nikmat sekali bila disantap bersama keluarga ramai-ramai. Maka tak heran bila ada orang yang makan dalam jumlah berlebihan.

Padahal, bila menyantap makanan bersantan dan pedas dalam jumlah banyak bisa membuat masalah pencernaan. 

"Pedas berlebihan, santan berlebihan, kalau yang namanya berlebihan baik pedas, asam, minyak, gula, itu semua tidak baik untuk kesehatan pencernaan kita," kata Ida.

Apalagi bila dalam hidangan yang disantap jumlah seratnya tidak mumpuni, Anda harus berhati-hati agar tidak kena gangguan pencernaan.

5. Berat badan naik

Selama puasa, seseorang punya waktu makan yang teratur, hanya bisa makan selepas matahari terbenam dan sebelum azan Subuh berkumandang. Ketika Idul Fitri tiba, sebaiknya Anda terus menjaga pola makan yang teratur agar berat badan tidak meningkat.

"Bisa bablas naik dengan cepat berat badan karena menu makanan yang dikonsumsi jumlah kalorinya berlebihan," tutup dia.

3 dari 4 halaman

Cegah Masalah Kesehatan PascaLebaran

Pengaturan porsi makan menjadi salah satu kunci agar Anda bisa menyantap hidangan khas Lebaran tanpa harus khawatir terkena masalah kesehatan semisal kadar kolesterol jahat naik ataupun sembelit.

Ida Dewi pertama-tama menyarankan Anda membagi isi piring yakni setengah piring dengan sayuran dan buah beraneka ragam warna.

Sayuran dan buah mengandung serat yang harus Anda konsumsi dalam porsi seimbang. Hal ini mengingat seringkali hidangan Lebaran didominasi kandungan lemak, gula dan garam.​​

"Makanya setengah piring isinya sayur dan buah, supaya komposisi serat dan antioksidan tercukupi," kata dia.

Setelahnya, isi seperempat piring atau setara 45-65 persen dengan karbohidrat, semisal nasi, ketupat, mi, kentang atau bihun. Ida mengingatkan Anda sebaiknya tak memilih sumber karbohidrat dengan kandungan gula tinggi.

Selanjutnya, sisa seperempat lainnya bisa Anda isi dengan lauk-lauk yakni protein seperti daging, ikan, telur atau sumber nabati misalnya tahu dan tempe.

"Protein bisa daging yang lemaknya tidak terlalu banyak, ikan, telur boleh tetapi jumlahnya jangan berlebihan," ujar Ida.

4 dari 4 halaman

Konsumsi Santan? Boleh, Asal...

Ida tak menyarankan menambahkan banyak santan ke dalam piring makanan Anda. Pada menu rendang misalnya, Anda bisa mengambil daging rendang tanpa harus berlebihan mengambil bumbunya. Sama halnya dengan sayuran dengan kuah santan.

"Kita jangan menambahkan santan ke dalam menu makanan kita, jadi cukup sayuran saja yang diambil yang pasti di situ sudah menempel yang namanya kuah-kuah santannya. Cukup dimakan sayurannya saja bersama ketupatnya atau bersama rendangnya, tetapi dagingnya saja. Bumbu rendangnya hanya sudah tercampur saja," demikian pesan dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.