Sukses

Waspada Usai Lebaran, 4 Penyakit Ini Mengintai Anak

Anak-anak terutama bayi, memiliki daya tahan tubuh yang belum berkembang sempurna, sehingga membuatnya lebih rentan sakit.

Liputan6.com, Bandung - Ada banyak hal yang membuat anak berisiko mengalami masalah kesehatan saat Lebaran. Di antaranya jarang mencuci tangan setelah bermain dan terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan atau manis yang memang umum disajikan saat Lebaran.

Menurut keterangan dr Merry Dame Cristy Pane dicuplik dari laman Alo Dokter, Jumat, 12 April 2024, anak-anak terutama bayi, memiliki daya tahan tubuh yang belum berkembang sempurna, sehingga membuatnya lebih rentan sakit.

"Pasalnya, ada sejumlah penyakit yang cukup umum dialami anak saat Lebaran," terang Merry.

Berikut ini adalah 4 penyakit yang cukup sering dialami anak saat Lebaran tiba:

1. Diare

Mengonsumsi makanan bersantan dan pedas secara berlebihan, seperti opor, gulai, dan rendang, bisa menyebabkan diare pada sebagian anak.

Tak hanya makanan, beberapa minuman yang umum disajikan saat Lebaran, seperti minuman bersoda dan sirup, juga dapat membuat anak berisiko mengalami diare.

Selain itu, bila makanan atau minuman yang dikonsumsi anak tidak terjaga kebersihannya, hal ini akan meningkatkan risikonya terkena infeksi bakteri E. Coli. Pada kasus tertentu, infeksi bakteri E. Coli dapat menimbulkan diare yang parah.

Oleh karena itu, orang tua perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang akan disajikan ke anak, agar ia terhindar dari penyakit ini. Pastikan juga ia rutin mencuci tangan setiap selesai bermain dan sebelum makan.

2. Sembelit

Saat Lebaran, pola makan anak seringkali tidak terkontrol. Ia juga mungkin jadi jarang minum air putih bahkan suka menahan BAB karena keasyikan bermain dengan sanak saudaranya. Padahal, hal-hal ini bisa meningkatkan risikonya mengalami susah BAB atau sembelit.

Oleh karena itu, ornag tua perlu selalu mengingatkan Si Kecil untuk minum air putih dengan cukup, jangan menahan BAB, dan perbanyak makan sayur atau buah yang mengandung tinggi serat.

Dengan begitu, anak bisa terhindar dari risiko sembelit dan ia tetap nyaman menikmati momen Lebaran bersama keluarga besar.

 

3. Sakit gigi

Makanan dan minuman manis, seperti kue kering, sirop, atau permen, kerap diserbu oleh anak-anak saat Lebaran.

Jika dikonsumsi terlalu berlebihan, apalagi jika anak tidak disiplin menyikat gigi, maka risiko terjadinya sakit gigi akan meningkat.

Jadi, ingatkan dan dampingi anak untuk selalu menyikat giginya secara rutin, 2 kali sehari. Jika memungkinkan, batasi juga konsumsi makanan dan minuman manis.

4. Flu, batuk, dan sakit tenggorokan

Lebaran memang sangat erat dengan tradisi kumpul bersama keluarga yang diiringi dengan salam–salaman.

Namun, perlu orang tua ketahui, saat anak berkumpul dan bersalaman dengan banyak orang, maka ini juga dapat meningkatkan risikonya tertular bakteri atau virus penyebab flu, batuk, atau sakit tenggorokan.

Hal ini karena orang tua tentunya tidak bisa memastikan kesehatan setiap anggota keluarga yang bertamu.

Belum lagi jika sistem kekebalan tubuh anak memang sedang lemah atau protokol kesehatan tidak dijalankan dengan baik.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua mengajarkan anak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, termasuk rutin mencuci tangan dan menggunakan masker.

Jika ada anggota keluarga yang sedang sakit, tidak ada salahnya juga untuk membatasi jumlah orang yang hadir.

Seandainya saat Lebaran anak tampak kurang enak badan, lesu, batuk, atau demam, sebaiknya batasi dulu aktivitas di luar rumah atau bertemu banyak orang dan lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Itulah penjelasan secara medis soal penyakit yang mengintai anak saat dan usai Lebaran. Penting untuk dicankan oleh seluruh kelompok usia agar tidak berlebihan saat menyantap makanan khas Lebaran, selain dilarang oleh agama tentunya dapat mengganggu kesehatan pula.

Tetap semangat dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini