Sukses

Inovasi Masker Kosk di Korea Selatan Memicu Kontroversi

Di Korea Selatan beredar masker yang dirancang untuk melindungi pemakainya saat mereka makan. Namun inovasi tersebut memicu kritik para netizen.

Liputan6.com, Jakarta - Di Korea Selatan beredar masker yang dirancang untuk melindungi pemakainya saat mereka makan. Namun inovasi tersebut memicu kritik para netizen.

Jika masker seharusnya menutupi hidung dan mulut untuk mencegah mikroorganisme terhirup yang berujung infeksi saluran napas, masker yang viral dijual di Korea Selatan ini dirancang berbeda, yaitu hanya menutupi hidung.

Dilansir dari the Guardian, masker yang hanya menutupi hidung, menurut perusahaan yang merancangnya, dapat terus dipakai saat makan dan minum. Sementara rancangan masker yang tidak biasa ini menarik banyak perhatian para netizen.

Kosk, kombinasi dari ko, dari bahasa Korea yang artinya hidung, dan masker dijual oleh sebuah perusahaan bernama Atman seharga 9.800 won (sekitar 117 ribu rupiah, per tanggal 12 Februari 2022) untuk sekotak isi 10 di online shop Coupang. Per maskernya terdiri dari dua bagian, salah satunya dapat dilepas untuk membiarkan hanya mulut yang terbuka.

Ada juga yang hanya menjual masker hidung yang bisa digunakan kembali dalam warna berbeda seharga 2.000 won (sekitar 24 ribu rupiah menurut tanggal 12 Februari 2022), juga di Coupang. Masker tersebut dirancang untuk dipakai di bawah msaker biasa yang menutupi mulut, yang dapat dilepas saat makan di luar atau minum dengan orang lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritik netizen

Penjualan fantastis masker yang tidak biasa tersebut tentu menarik perhatian para netizen. "Kebodohan tingkat berikutnya," tulis salah satu komentar.

"Tidak ada bedanya dengan orang-orang yang memakai masker di bawah hidung mereka," tulis pengguna twitter yang lain.

Sementara di satu sisi, memang beberapa penelitian menunjukkan kalau hidung adalah rute termudah bagi virus corona untuk masuk ke dalam tubuh. Jadi mengenakan masker hidung mungkin tidak sekonyol kelihatannya.

Bahkan Profesor Catherine Bennett, ketua epidemiologi di Deakin University’s Institute for Health Transformation di Australia mengatakan, "Masker yang hanya menutupi hidung adalah ide aneh, tetapi lebih baik daripada tidak sama sekali. Itu mungkin membuat perbedaan kecil," dikutip dari Nine News.

Kasus virus corona di Korea Selatan mencapai rekor 22.907 pada hari Kamis setelah melampaui 20.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu (2 februari 2022), sejak penyebaran varian Omicron.

Namun, negara Asia timur itu mencatat 6.812 kematian yang relatif rendah sejak awal pandemi. Itu mewakili tingkat kematian per juta dari 133, dibandingkan dengan 2.300 per juta di Inggris dan 2.747 di AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini