Sukses

Mom, Waspadai Gangguan Pendengaran pada Anak!

Saat bayi lahir di usia dua hari, dokter melakukan pemeriksaan tentang telinga luar dan rumah siput.

Liputan6.com, Jakarta Bayi yang lahir ke dunia dengan sempurna adalah hal yang paling membahagiakan. Di tengah kebahagiaan itu, namun sayangnya ada orangtua yang nggak sadar bahwa si kecil kesulitan untuk berinteraksi. 

Misalnya, sudah memasuki usia enam bulan, tapi nggak menunjukkan respon ketika dipanggil namanya. Seiring berjalannya waktu dan bertambah usia, si kecil malah mengalami gangguan bicara. 

Waspadalah! Ada kemungkinan bahwa si kecil mengalami gangguan pendengaran. Demikian dijelaskan Dokter Spesialis THT dari RS EMC Sentul, dr. Edo Wira Candra, M.Kes, Sp.THT-KL, dalam acara #NgobrasDream, Jumat (12/3). 

"Proses bicara itu dimulai dari mendengar dulu. Kalau konsonannya hilang dan terlambat bicara penyebabnya bisa terjadi karena adanya gangguan pendengaran," jelas dr. Edo. 

Nah sekarang pertanyaannya, apakah kita sebagai orangtua bisa mengetahui gangguan pendengaran saat si kecil masih bayi? Jawabannya bisa. 

Dokter Edo menjelaskan bahwa, saat bayi lahir di usia dua hari, dokter melakukan pemeriksaan tentang telinga luar dan rumah siput. Jika hasilnya bagus dan dinyatakan lulus di kedua telinga, artinya fungsi pendengarannya baik. 

"Bayi baru lahir 48 jam akan diperiksa Otoacoustic Emissions (OAE)," jelasnya. 

Lalu jika ada gangguan pendengaran, lanjut dr. Edo akan dilanjutkan dengan pemeriksaan atau tes objektif lain, misalnya Automated Auditory Brainstem Response (AABR) dan Brain Evoked Response Auditory (BERA). 

Lalu apalagi gejalanya jika ada gangguan pendengaran pada anak? Beragam. Pada bayi misalnya, si kecil nggak terkejut ketika mendengar suara keras. Saat usia bayi enam bulan, bayi nggak menoleh atau ke arah sumber suara.

Di usia di atas enam bulan, si kecil kemungkinan akan berbicara dengan suara keras. Bisa jadi, si kecil juga sering mengucapkan kata hah atau apa. 

Nah mom, ada baiknya setelah si kecil lahir, lakukan pemeriksaan fungsi pendengaran ya. Jika masih ada pertanyaan seputar tiga organ vital yang saling berhubungan seperti telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) segera konsultasikan ke dokter spesialis THT terbaik. 

Percayakan perawatan organ THT dengan dokter spesialis THT yang akan membantu menangani masalah yang terjadi di ketiga organ yang saling terkait tersebut. Selain menangani pengobatan & perawatan tim dokter spesialis THT dari rumah sakit terbaik yang akan memberikan informasi seputar menjaga kebersihan dan kesehatan ketiga organ tersebut.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.