Sukses

Bahaya Bila Tak Perhatikan Denyut Jantung Sebelum Berolahraga

Jika memaksakan olahraga saat detak jantungnya sudah di atas 100 bpm, maka detak jantung tersebut akan berdegup lebih kencang lagi saat berolahraga.

Liputan6.com, Jakarta Mengetahui cara berolahraga yang tepat memiliki manfaat baik bagi tubuh. Mulai dari menjaga kebugaran hingga mencegah penyakit. Namun, jika cara seseorang berolahraga keliru malah menjadi sia-sia atau malah berdampak buruk bagi kesehatan.

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Zaini K Saragih, olahraga yang benar dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan pemanasan termasuk peregangan selama 5-10 menit, dilanjutkan dengan latihan inti 20-60 menit. Kemudian, diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit.

Selain itu, pastikan sebelum berolahraga detak jantung tidak lebih dari 100 degup jantung per menit (beat per minute/bpm). Jika memaksakan olahraga saat detak jantungnya sudah di atas 100 bpm, maka detak jantung tersebut akan berdegup lebih kencang lagi saat berolahraga.

Hal itu membuat jantung tidak akan mampu menahan beban berat yang mengakibatkan jantung berhenti atau kematian seperti disampaikan Zaini dikutip Antara, Sabtu (7/9/2019).

Saksikan juga video menarik berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatikan Indeks Massa Tubuh

Pantangan lain dalam berolahraga ditujukan bagi seseorang yang memiliki indeks massa tubuh melebihi 30. Cara menghitung indeks massa tubuh dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan dalam skala meter, kemudian hasilnya dibagi lagi dengan tinggi badan.

Seseorang dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 dilarang melakukan olahraga yang terdapat kegiatan melompat. Seperti bola basket, lompat tali, bulu tangkis, dan juga lari.

Zaini memaparkan seseorang yang berlari akan berada pada masa seluruh tubuh melayang di udara sebelum akhirnya kembali mendarat di tanah. Berbeda dengan olahraga jalan cepat di mana telapak kaki tidak pernah lepas dari memijak tanah.

Seseorang yang mendarat setelah melompat akan menghasilkan empat kali beban tubuhnya yang ditopang olah otot-otot kaki. Sementara jika orang dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 melakukan olahraga dengan gerakan melompat akan berdampak buruk pada persendian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.