Sukses

Vaksin DBD Tak Lulus Uji Coba

Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan vaksin untuk mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) pernah dibuat tapi tak lulus uji coba

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek menyebutkan bahwa vaksin untuk mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) yang pernah dibuat di Indonesia tidak lulus uji coba sehingga tidak disebarkan kepada masyarakat.

"Virus yang bisa menyebabkan DBD itu ada empat jenis yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Untuk DEN-1 dan DEN-2 pernah dicoba untuk membuat vaksinnya, tetapi setelah uji coba di Bio Farma, ternyata vaksin itu masih lemah," kata Menkes di Padang, Jumat (20/2/2015).

Menurut menkes, pemerintah tidak menyebarkan vaksin yang lemah karena tidak akan bermanfaat bagi masyarakat. "Sementara untuk GEN-3 dan GEN-4 memang belum bisa dibuat vaksinnya," kata Nila.

Saat ini, kata menkes, bukan hanya Indonesia yang belum bisa membuat vaksin DBD, tetapi negara lain juga belum ada yang berhasil.

"Upaya terbaik dalam mengantisipasi DBD adalah dengan pencegahan dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), apalagi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan saat banyak genangan air tempat nyamuk Aedes Aegipty bisa berkembang biak," kata dia.

Masyarakat, kata menkes, harus proaktif mengurangi kemungkinan berkembangnya nyamuk penyebab demam berdarah dengan membersihkan lingkungan sendiri, misalnya membersihkan talang air rumah masing-masing, mengubur ban bekas, serta membasmi jentik di pot-pot bunga.

Upaya pencegahan lain bisa dilakukan juga dengan menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan gerakan 3M yakni menutup tempat air, menguras dan membersihkan bak penampungan air serta mengubur barang bekas seperti botol, kaleng dan ban bekas.

Langkah pencegahan lain bisa dilakukan dengan pengasapan atau foging untuk membunuh nyamuk dewasa.

"Namun upaya itu tidak akan menyelesaikan masalah jika tidak adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.