Sukses

Ditemukan, Kuil Kuno Abad ke-6 SM di Tempat Kelahiran Sang Buddha

Para arkeolog menemukan struktur kayu dari Abad ke-6 Sebelum Masehi yang terkubur di dalam Kuil Maya Devi.

Ada sekitar 500 juta pemeluk Buddha di seluruh dunia. Tapi, tidak jelas kapan tepatnya sejarah agama tersebut dimulai. Kisah hidup Sang Buddha awalnya menyebar secara lisan sebelum ditulis dalam bentuk teks. Dan kini, para ilmuwan, untuk kali pertamanya menemukan bukti arkeologis terkait kehidupan Siddarta Gautama.

Sebuah ekskavasi yang dilakukan di Nepal menemukan kuil kuno di lokasi yang disebut sebagai tempat lahir Buddha: Taman Lumbini di Kapilavastu.

Hingga saat ini, bukti paling awal dari struktur Buddha di Lumbini berasal dari masa tidak lebih dari awal Abad ke-3 SM, di era Maharaja Ashoka.

Baru-baru ini, para arkeolog menemukan struktur kayu yang lebih tua, dari Abad ke-6 Sebelum Masehi yang terkubur di dalam Kuil Maya Devi. Diduga kuat itu adalah kuil Buddha tertua di dunia.
 
Diyakini, ada pohon yang tumbuh di pusat struktur kuno itu, yang terkait dengan kisah kelahiran Buddha -- ibunya melahirkannya sambil berpegangan pada dahan pohon. Temuan tersebut diduga menjadi akhir sengketa soal kelahiran Buddha, demikian dimuat dalam jurnal Antiquity.

"Ini adalah peristiwa langka, ketika keyakinan, tradisi, arkeologi, dan ilmu pengetahuan bersatu," kata penulis studi, Robin Coningham, dosen di Durham University, Inggris, seperti dikutip dari CNN, 25 November 2011.

Jika studi tersebut nantinya terbukti benar, masa kehidupan nyata Buddha bisa jadi lebih tua dari perkiraan populer, 563-483 SM. "Ini menyoroti perdebatan yang sangat panjang, yang telah menyebabkan perbedaan dalam ajaran dan tradisi agama Buddha," tambah Coningham.

Tempat Ziarah

Situs Lumbini di Nepal adalah 1 dari 4 lokasi penting yang diyakini terkait dengan kehidupan Buddha. Tiga lainnya adalah  Bodh Gaya di mana Dia mendapat pencerahan, Sarnath tempat pertama kali menyampaikan ajaran, Kusinagara lokasi wafat Siddarta Gautama.

Lumbini, tempat lahir Siddarta Gautama berlokasi di "rantai subtropis hutan, rawa-rawa dan padang rumput " antara perbatasan Nepal dengan India dan Rentang Siwalik Himalaya. Demikian menurut hasil studi.

Dokumen sejarah mengungkapkan bahwa para peziarah China berkunjung ke Lumbini selama berabad-abad silam. Lalu, situs tersebut mulai tak menarik bagi para peziarah pada Abad ke-15 -- tak tahu kenapa. Namun, Lumbini akhirnya ditemukan kembali pada 1896.

Lokasi itu dinyatakan sebagai tempat lahir Sang Buddha, berdasarkan pilar dari Abad ke-3 SM yang menyebut bahwa Maharaja Ashoka mengunjungi situs kelahiran Budha. Sejarawan menyebut, Kuil Maya Devi di Lumbini -- yang mengambil nama ibu Sang Buddha -- didirikan di atas pondasi kuil atau stupa yang lebih tua itu.

Untuk menetapkan tanggal kuil Buddha yang paling awal di Lumbini, Coningham dan rekan menganalisis karbon yang ditemukan di lubang penggalian. "Kegiatan ritual di sana bisa dimulai selama atau segera setelah kehidupan Sang Buddha," tulis para penulis penelitian .

"Narasi pendirian Lumbini sebagai situs ziarah di bawah patronase Ashoka harus diubah. Sebab, jauh sebelum Kerajaan Ashoka berada, sudah ada situs kuil di Lumbini."

Sementara, Menteri Kebudayaan, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil Nepal, Ram Kumar Shrestha mengatakan, temuan kuil kuno di Lumbini memiliki arti penting dalam pemahaman tempat lahir Buddha. "Pemerintah Nepal akan berusaha melestarikan situs penting ini," kata Menteri Ram Kumar seperti Liputan6.com kutip dari BBC. (Ein/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini