Sukses

Iran Akan Kirim `Astronot` Kucing Vs Percobaan NASA 1947

Prancis menjadi negara pertama yang mengirim kucing ke luar angkasa. Coba tebak! Apa hewan pertama yang keluar Bumi?

Iran makin serius melakukan penjelajahan luar angkasa. Setelah mengklaim berhasil mengirim monyet keluar Bumi, negeri Persia sedang ancang-ancang mengirim 'astronot' kucing persia.

Pejabat badan luar angkasa Iran, Mohammad Ebrahimi, seperti Liputan6.com kutip dari SPACE.com, Kamis (19/9/2013) mengatakan, si kucing bisa lepas landas di atas sebuah roket berbahan bakar cair, paling cepat Maret 2014.

Ini proyek inisiasi, sebelum Iran mewujudkan mimpi mengirim manusia ke angkasa luar pada 2018, lalu ke Bulan. Sebelumnya juga Iran telah mengirim berbagai hewan kecil ke luar Bumi seperti tikus, kura-kura, dan cacing dalam roket Kavoshgar-3 pada 2010.

Jauh sebelum Iran mengirim kucing persia, Prancis sudah duluan mengirim hewan dengan genus felis itu di tahun 1960-an.

Ada kisah unik di balik 'astronot' kucing pertama ini. Awalnya, badan antariksa Prancis mempersiapkan seekor jantan bernama Felix sebagai kucing pertama di luar angkasa.

Tapi, apa daya, Felix kabur tanpa jejak. Maka dipilihlah penggantinya, seekor kucing betina bernama Felicette yang mengangkasa 1963.

Uji Coba NASA 1947

Bagaimana kucing akan bersikap dalam kondisi hampa udara?

Sebuah uji coba pernah dilakukan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Angkatan Udara AS pada 1947 silam.

Dalam uji coba yang terbilang aneh dan bisa bikin orang geleng-geleng kepala, para ilmuwan mengirim kucing terbang menggunakan pesawat jet C-131, melayang sedemikian rupa, sehingga menciptakan kondisi tanpa bobot selama 15 detik.

Para ilmuwan mengetahui, di Bumi, kucing bisa mendarat dari ketinggian, bahkan dalam kondisi mata tertutup. Rekaman penelitian kala itu mengungkap, kucing hanya bisa melakukannya, jika mereka tahu di mana pijakan untuk mendarat.

Seperti halnya manusia, kucing dalam gravitasi mikro cenderung melayang di udara, atau bergerak lurus, hingga mereka menabrak sesuatu.

NASA juga melakukan pengujian senada dengan burung merpati. Burung yang diuji coba kehilangan koordinasi, beberapa yang lain terbang terbalik.

Eksperimen awal tersebut membuka jalan untuk penelitian lebih rinci oleh NASA tentang bagaimana hewan, termasuk tikus, ikan dan tupai, berperilaku dalam kondisi mikro atau tanpa gravitasi.

"Yang luar biasa, hewan-hewan bisa beradaptasi sangat cepat," kata Laura Lewis, anggota Ames Institutional Animal Care and Use Committee NASA, seperti dimuat Daily Mail, 18 September 2013.

"Hanya dalam waktu 5 menit, tikus melayang, merawat diri, dan makan, seperti mereka sedang ada di Bumi," tambah dia.

Karena para ilmuwan melakukan pengujian menggunakan simulator di Bumi, mereka kerap terheran-heran melihat tindak tanduk hewan saat berada di luar angkasa.

Sejak memfilmkan kucing dalam kondisi tanpa bobot, NASA membentuk kode etik terkait dengan penggunaan hewan dalam eksperimen pada 1996. Sebelumnya mereka berpatokan pada hukum federal tentang kesejahteraan hewan.

Tebak, Apa Hewan Pertama di Luar Angkasa?

Ham, simpanse AS dan Laika, anjing milik Uni Soviet adalah 'astronot' hewan paling tenar sepanjang masa.

Namun, ada banyak binatang yang pernah keluar Bumi, selain simpanse dan anjing. Ada monyet, hewan pengerat, kelinci katak, tikus belanda (guinea pig), kura-kura, ikan, laba-laba, kadal air yang dimutilasi kakinya.

Juga hewan-hewan lain, seperti tawon parasit, beruang air, amuba, tumbuhan, jamur, embrio ayam, ulat sutra, kecoak Madagaskar, kupu-kupu, udang, jangkrik, siput, ikan mas, landak laut, ubur-ubur ... banyak lagi!

Namun, tahukah Anda, apa hewan pertama di luar angkasa? Jawabannya: lalat buah.

Jauh sebelum Yuri Gagarin terbang selama 108 menit ke luar angkasa dengan pesawat roket Vostok 1 pada 12 April 1961, lalat buah mencatatkan namanya sebagai mahluk pertama yang menembus atmosfer Bumi. Mereka menumpang roket  V-2 milik AS pada 20 Februari 1947.

Dan hebatnya, mereka berhasil kembali dengan selamat. (Ein/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.