Sukses

Pembantaian Sabra dan Shatila Diperingati di Beirut

Aktivis HAM internasional mengecam pembantaian 1.000 warga Palestina oleh tentara Israel di kamp pengungsian, 21 tahun silam. PM Israel Ariel Sharon dituding sebagai orang yang bertanggung jawab atas insiden itu.

Liputan6.com, Beirut: Ratusan aktivis hak asasi manusia internasional bersama pengungsi Palestina memperingati 21 tahun pembantaian warga Palestina di Sabra dan Shatila, baru-baru ini. Sejumlah warga Italia, Inggris, Swedia, dan Afrika mengekspresikan rasa solidaritasnya dengan menggelar aksi jalan kaki di Beirut, Lebanon.

Dengan membawa bendera Palestina dan berbagai poster, mereka mengecam pembantaian pada 16 September 1982. Saat itu tentara Israel membunuh 1.000 warga Palestina di kamp pengungsi Sabra dan Shatila di Beirut. Hal itu menjadi insiden terburuk dalam invasi pasukan Israel ke Lebanon.

Setiap tahun, acara peringatan ini digelar untuk mengenang para korban. Para pengunjuk rasa menyatakan, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dituding sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap insiden berdarah tersebut.(COK/Yumi Uriona)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.