Sukses

Maskapai Global Termasuk Indonesia Hindari Wilayah Udara India-Pakistan, Imbas Konflik Memanas

Ketegangan India-Pakistan picu perubahan rute penerbangan sejumlah maskapai internasional, termasuk dari Indonesia di antara Singapore Airlines, Emirates, dan Air France.

Diperbarui 08 Mei 2025, 10:00 WIB Diterbitkan 08 Mei 2025, 10:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang meningkat pada 7 Mei 2025 telah memaksa sejumlah maskapai penerbangan internasional untuk mengubah rute penerbangan mereka. Penutupan beberapa bandara di India utara dan wilayah Kashmir, ditambah kekhawatiran akan serangan udara, menjadi alasan utama perubahan drastis ini.

Perubahan ini berdampak signifikan pada jadwal penerbangan dan waktu tempuh, yang menjadi lebih lama untuk beberapa rute. Belum ada kepastian kapan situasi akan kembali normal.

Laporan Al Jazeera yang dikutip Kamis (8/5/2025) menyebut beberapa maskapai penerbangan besar termasuk dari Indonesia menghindari rute di atas Pakistan menyusul memburuknya hubungan dengan negara tetangga India setelah pembantaian turis pada 22 April di Kashmir, yang menjadi titik panas geopolitik terbaru yang mengganggu perjalanan global.

Menurut FlightRadar24, yang memantau penerbangan di seluruh dunia, 52 penerbangan dari dan ke Pakistan dibatalkan hingga Rabu (8/5) pagi.

Sebelumnya, seorang juru bicara militer Pakistan menyatakan ada 57 penerbangan internasional yang beroperasi di wilayah udara Pakistan ketika India melakukan serangan.

Di Bandara Karachi, hanya dua penerbangan internasional yang dilaporkan beroperasi sejauh ini setelah penangguhan selama delapan jam akibat peningkatan ketegangan.

Penerbangan domestik di kedua negara juga terganggu.

Air India dilaporkan membatalkan penerbangan dari dan ke Jammu, Srinagar, Leh, Jodhpur, Amritsar, Bhuj, Jamnagar, Chandigarh, dan Rajkot karena penutupan bandara menyusul ketegangan dengan Pakistan. Maskapai nasional India itu menyatakan penerbangan akan ditangguhkan setidaknya hingga 10 Mei.

India juga telah menutup beberapa bandara di wilayah utaranya. Selain itu, maskapai lain seperti IndiGo, SpiceJet, dan Akasa Air membatalkan penerbangan ke 10 kota di India utara dan barat laut yang berbatasan dengan Pakistan.

Perubahan jadwal penerbangan ini diperkirakan akan semakin mempersulit operasi maskapai di Timur Tengah dan Asia Selatan, yang sudah menghadapi dampak dari konflik di kedua wilayah tersebut.

 

 

2 dari 2 halaman

Maskapai Internasional Termasuk Indonesia Terdampak

Menurut media Malaysia The Star, maskapai nasional Malaysia Airlines membatalkan penerbangan ke Amritsar, India, dan mengubah rute dua penerbangan jarak jauh setelah penutupan wilayah udara Pakistan.

Sementara itu, Batik Air Indonesia menyatakan telah membatalkan beberapa penerbangan dari dan ke Lahore, Pakistan, serta Amritsar, India.

Seorang juru bicara maskapai Belanda KLM mengatakan mereka tidak akan terbang di atas Pakistan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Singapore Airlines juga mengumumkan telah menghentikan penerbangan di wilayah udara Pakistan sejak 6 Mei.

EVA Air Taiwan mengatakan akan menyesuaikan penerbangan dari dan ke Eropa untuk menghindari wilayah udara yang terdampak konflik India-Pakistan.

Korean Air menyatakan telah mulai mengubah rute penerbangan Seoul Incheon-Dubai pada Rabu, memilih jalur selatan yang melewati Myanmar, Bangladesh, dan India, alih-alih rute sebelumnya melalui wilayah udara Pakistan.

Thai Airways mengatakan penerbangan ke tujuan di Eropa dan Asia Selatan akan dialihkan mulai Rabu dini hari, sementara Vietnam Airlines menyatakan ketegangan India-Pakistan telah memengaruhi rencana penerbangannya.

China Airlines Taiwan menyebutkan penerbangan dari dan ke tujuan seperti London, Frankfurt, dan Roma terganggu, dengan beberapa dibatalkan dan lainnya harus melakukan pemberhentian teknis di Bangkok dan Praha untuk mengisi bahan bakar dan mengganti awak sebelum melanjutkan dengan rute yang lebih panjang.

Beberapa penerbangan dari India ke Eropa juga terpaksa mengambil rute lebih jauh.

Menurut FlightRadar24, penerbangan Lufthansa dari Delhi ke Frankfurt berbelok ke arah Laut Arab dekat kota Surat di India barat, mengambil jalur yang lebih panjang dibandingkan dengan rute pada Selasa.

Sementara itu, Sri Lankan Airlines menyatakan penerbangannya tidak terdampak dan tidak ada perubahan pada empat penerbangan mingguan mereka ke Lahore dan Karachi di Pakistan.

Hingga Rabu (7/5) pukul 11.00 GMT, Dawn Pakistan mengutip juru bicara Pakistan International Airlines yang menyatakan bahwa wilayah udara Pakistan telah dibuka kembali untuk penerbangan. Namun, masih belum jelas kapan maskapai akan melanjutkan penerbangannya.

Air France mengatakan telah menangguhkan penerbangan di atas negara Asia Selatan tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut karena "perkembangan ketegangan baru-baru ini antara India dan Pakistan" dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

Maskapai penerbangan tersebut "menyesuaikan jadwal penerbangan dan rencana penerbangannya ke dan dari tujuan-tujuan tertentu," kata maskapai penerbangan nasional Prancis tersebut, seraya menambahkan beberapa rute akan memerlukan waktu penerbangan yang lebih lama, kata maskapai tersebut.

Data pelacakan penerbangan menunjukkan beberapa penerbangan British Airways, Swiss International Air Lines, dan Emirates terbang di atas Laut Arab dan kemudian berbelok ke utara menuju Delhi untuk menghindari wilayah udara Pakistan, Reuters melaporkan.

Produksi Liputan6.com