Liputan6.com, Mashad - Catatan sejarah menunjukan bahwa pada Sabtu 10 Mei 1997 pukul 12.57 waktu setempat, gempa bumi besar mengguncang wilayah timur Iran, tepatnya di dekat perbatasan Afghanistan. Kekuatan gempa tercatat magnitudo 7,3 berdasarkan amplitudo gelombang permukaannya.
Mengutip dari laporan archive.org pada Sabtu (10/5/2025), disebutkan bahwa sekitar pusat gempa bumi, percepatan horizontal maksimum mencapai 70 persen dari percepatan gravitasi, menyiratkan bahwa goncangan gempa sangat kuat.
Baca Juga
Lokasi episentrum gempa berada di 33,654 lintang utara dan 59,739 bujur timur menurut data dari US geological Survey (USGS) atau Survei Geologi Amerika Serikat.
Advertisement
Sesar yang hampir vertikal ini mematahkan bagian teratas kerak bumi sedalam 20-25 km.
Guncangan terasa di wilayah seluas 500 ribu kilometer persegi, termasuk Kota Mashad, Kerman, dan Yazd. Selain kota-kota besar tersebut, 150 desa kecil juga terdampak, mengalami kerusakan. Pusat gempa berada dekat Desa Ardekul.
Dampak terparah gempa Iran ini terjadi dalam jalur sepanjang 100 kilometer antara Birjand dan Qain. Lebih dari 150 gempa susulan tercatat, dengan kekuatan mencapai magnitudo 5,8. Gempa-gempa susulan ini terjadi di sepanjang patahan yang retak, hingga kedalaman 24 kilometer.
Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah desa kecil Abiz, sekitar 90 kilometer timur Qain. Di sana, seluruh 700 rumah yang terbuat dari lumpur rata dengan tanah. Dari total 1.200 penduduk desa tersebut, sepertiganya dilaporkan meninggal dunia.
Provinsi Khorasan, lokasi gempa tersebut, berada di sisi timur gurun tengah Iran dan berbatasan langsung dengan Afghanistan. Wilayah utara yang terdampak kering dan gurun, sedangkan bagian selatan bergunung-gunung. Medan di seluruh provinsi tergolong terjal. Wilayah ini dikenal miskin, dan mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari pertanian subsisten.
Mereka beternak atau bertani sebagai mata pencaharian utama. Unta dan domba menjadi hewan ternak populer, sementara gandum dan saffron menjadi produk pertanian utama. Kawasan ini bahkan dijuluki “ibu kota saffron” Iran. Penduduknya berasal dari latar belakang etnis dan agama yang beragam. Isolasi relatif yang dialami berbagai kelompok ini membuat komunikasi dengan pemerintah pusat menjadi terbatas.
Zona Tumbukan Aktif, Iran Dikelilingi Patahan Mematikan
Iran terletak di wilayah tektonik yang sangat kompleks. Di bagian selatan, terdapat Lempeng Arab yang terus bergerak ke arah utara. Pergerakan ini menyebabkan Lempeng Arab bertabrakan dengan Lempeng Eurasia yang berada di utara, menempatkan Iran tepat di zona tumbukan antara dua lempeng besar tersebut.
Tumbukan ini tidak hanya menimbulkan tekanan besar, tetapi juga menyebabkan terbentuknya sejumlah blok kecil di wilayah Iran yang dikenal sebagai microplates atau lempeng mikro. Blok-blok inilah yang membantu mengakomodasi tekanan dan pergeseran yang terjadi akibat pergerakan lempeng utama.
Peta seismicity atau aktivitas seismik di Iran menunjukkan pola yang cukup mencolok gempa bumi paling sering terjadi di wilayah perbatasan negara ini. Hal ini disebabkan karena sebagian besar daratan Iran berada di atas lempeng mikro bagian kecil dari sistem lempeng tektonik yang lebih besar. Di barat daya, batas lempeng ini ditandai oleh Pegunungan Zagros, yang merupakan zona pertemuan dengan Lempeng Arab.
Ketika Lempeng Arab terus mendorong ke arah utara, Iran seolah "terjepit" dan terdorong ke timur laut, berlawanan arah dengan Lempeng Eurasia. Dengan kata lain, sebagian besar wilayah Iran terdorong masuk ke sudut timur laut. Akibat tekanan ini, terbentuklah rangkaian pegunungan di sepanjang perbatasan utara dan timur Iran yang terlihat jelas pada peta topografi seiring dengan terjadinya pemadatan perlahan pada blok-blok batuan di wilayah tersebut.
Advertisement
Aktivitas Patahan dan Dampaknya di Wilayah Timur Iran
Lebih jauh lagi, gaya geser yang dihasilkan dari pergerakan ini juga tercermin pada keberadaan sesar geser yang tersebar di wilayah utara dan timur Iran. Beberapa di antaranya bahkan mengalami pergeseran selama peristiwa gempa besar yang terjadi sebelum gempa terbaru itu. Sesuai dengan pola pergerakan lempeng, sesar di bagian utara umumnya menunjukkan arah geser lateral kiri, sementara sesar di bagian timur cenderung memiliki arah geser lateral kanan.
Wilayah timur Iran dikenal sebagai zona tumbukan Sistan. Kawasan ini merupakan tempat bertemunya blok Iran tengah dan blok Afghanistan. Kawasan ini penuh dengan patahan aktif akibat dorongan blok Iran ke barat laut dan pergeseran horizontal antara kedua blok tersebut. Di sekitar episentrum gempa terdapat beberapa patahan. Wilayah ini memang dikenal sering mengalami gempa yang merusak.
Hasil penyelidikan lapangan menunjukkan bahwa gempa terjadi di Patahan Korizan yang memanjang dari barat laut ke tenggara. Bagian patahan ini terakhir kali aktif pada 1979.