Sukses

5 Tahanan Berbahaya Kabur dari Penjara Tunisia, Salah Satunya Pembunuh Politikus

Lima tahanan 'berbahaya' dilaporkan melarikan diri dari penjara Tunisia.

Liputan6.com, Tunis - Lima tahanan yang dicap sebagai kelompok Islam berbahaya telah melarikan diri dari penjara di Tunisia.

Kementerian dalam negeri Tunisia telah merilis foto-foto mereka dan meminta warga untuk memberikan informasi apa pun yang mereka miliki untuk mencegah "aksi teroris".

"Para narapidana melarikan diri dari penjara Mornaguia pada Selasa pagi 31 Oktober," kata pihak kementerian di halaman Facebook resmi seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/11/2023).

Ahmed Malki, yang dipenjara karena membunuh dua politikus pada tahun 2013, termasuk di antara mereka yang melarikan diri, lapor Reuters. Pria yang juga dikenal sebagai the Somali telah menjalani hukuman 24 tahun penjara atas pembunuhan politikus sekuler Chokri Belaid dan Mohamed Brahmi.

Pembunuhan pada tahun 2013 menjerumuskan Tunisia ke dalam krisis politik, yang akhirnya memaksa pemerintah mengundurkan diri.

Tahanan yang melarikan diri juga termasuk Rayd Touati, yang menurut sumber keamanan ikut serta dalam serangan paling kejam yang mengguncang Tunisia dalam satu dekade terakhir, menurut Reuters.

Tunisia menjadi tempat lahirnya Arab Spring ketika menggulingkan penguasa lamanya, Zine al-Abidine Ben Ali, pada tahun 2011. Namun Tunisia menghadapi gejolak politik yang semakin meningkat seiring dengan upaya Presiden Kais Saied untuk merebut kekuasaan yang hampir total.

Salah satu serangan terburuk di Tunisia terjadi pada tahun 2015, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah wisatawan yang menginap di sebuah resor populer di utara Sousse, menewaskan 38 orang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

20 Napi ISIS Kabur dari Penjara Suriah Pasca Gempa Turki 6 Februari 2023

Sebelumnya, pasca-gempa Turki 6 Februari 2023, setidaknya 20 tahanan melarikan diri dari penjara polisi militer di Kota Rajo, Suriah, yang dekat dengan perbatasan Turki. Sebagian besar tahanan di penjara tersebut adalah anggota kelompok teroris ISIS.

"Penjara polisi militer di Kota Rajo menampung sekitar 2000 tahanan, dengan sekitar 1.300 di antaranya diduga adalah anggota ISIS," ungkap salah seorang dari penjara kepada AFP seperti dilansir The Guardian, Selasa (7/2/2023).

 Selain itu, penjara yang sama juga menampung pasukan Kurdi.

"Setelah gempa Turki terjadi, Rajo terpengaruh dan narapidana mulai memberontak dan menguasai penjara," kata pejabat di penjara Rajo, yang dikendalikan oleh faksi pro-Turki.

"Sekitar 20 tahanan melarikan diri… yang diyakini sebagai militan ISIS."

Saat ini, jumlah korban tewas akibat gempa Turki mencapai 4.372 jiwa. Kepala Layanan Bencana Turki Yunus Sezer mengatakan, terdapat 2.921 korban meninggal dan 15.834 terluka di Turki.

Di Suriah, angka kematian mencapai 1.451 orang, sementara 3.531 lainnya dilaporkan terluka. Demikian dikutip dari CNN.

Selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

Penjara di Meksiko Diserang, Puluhan Narapidana Kabur

Sementara itu, puluhan narapidana telah melarikan diri dari penjara di Meksiko utara setelah pria bersenjata, yang diduga anggota kartel narkoba, menembaki fasilitas tersebut.

Dilansir BBC, Senin (2/1/2022), orang-orang itu tiba di luar penjara negara bagian Chihuahua tak lama setelah pukul 07:00 waktu setempat dengan kendaraan lapis baja dan mulai menembaki para penjaga, kata pihak berwenang.

Usai kejadian, sepuluh orang tewas, bersama dengan empat tahanan, selama serangan brutal di kota perbatasan Ciudad Juarez.

Polisi mengatakan sekitar 24 narapidana melarikan diri. 

Perkelahian di dalam penjara, di mana narapidana dari berbagai kelompok kriminal dan kartel narkoba ditempatkan di blok sel terpisah, juga menyebabkan 13 orang terluka. Empat dari mereka dirawat di rumah sakit, kata otoritas penjara.

Di luar, para kerabat berkumpul, saling berpelukan dan menangis sambil menunggu kabar. Seorang wanita mengatakan para penyerang berpakaian hitam, bersenjata lebih baik daripada polisi, dan menembaki setiap kendaraan yang lewat.

Tentara dan garda nasional pun telah dipanggil untuk mendukung otoritas lokal setelahnya.

Selengkapnya klik di sini...

4 dari 4 halaman

Gali Lubang di Penjara Pakai Sikat Gigi, Aksi 2 Pria Ini Berhasil Digagalkan

Bicara soal kabur dari penjara. napi ini membuat lubang menggunakan sikat gigi.

Cara melarikan diri dari penjara ala film kartun ini terjadi di penjara Virginia. Dilakukan oleh dua narapidana yang melubangi dinding sel mereka untuk kabur dari penjara, Newport News melaporkan.

Mengutip dari AP, Minggu (26/3/2023), dua narapidana tersebut memang berhasil membuat lubang dan melarikan diri, sayangnya hanya beberapa jam kemudian mereka sudah digiring kembali ke dalam tahanan.

Menurut pernyataan dari kantor Sheriff Newport News, pihak berwenang mendapati dua pria, usia 37 tahun dan 43 tahun, hilang dari sel mereka di penjara Newport News sewaktu pengecekan rutin pada Senin (22/3/2023) malam.

Investigasi awal menemukan bahwa dua narapidana kabur itu memanfaatkan kelemahan konstruksi penjara.

Tentu saja, lemahnya konstruksi bangunan tidak memerlukan alat canggih untuk hanya sekedar membuat lubang.

Mereka menggunakan alat yang terbuat dari sikat gigi dan benda logam untuk mengakses besi beton di antara dinding, kemudian menggunakan besi beton tersebut untuk melarikan diri.

Berdasarkan laporan, setelah dua narapidana tersebut berhasil menembus sel, mereka lalu memanjat pembatas di sekitar penjara untuk benar-benar melarikan diri dari kawasan penjara.

Pihak berwenang sempat meminta bantuan dari publik atau warga sekitar untuk menemukan dua narapidana tersebut dan benar saja, polisi berhasil menemukan dua narapidana tersebut dengan bantuan warga setempat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.