Sukses

Kesalahan Sistem Sinyal Jadi Penyebab Kecelakaan Kereta India yang Tewaskan Hampir 300 Orang

Kecelakaan kereta api di India timur yang menewaskan hampir 300 orang dan melukai ratusan lainnya disebabkan oleh kesalahan dalam sistem sinyal elektronik yang menyebabkan kereta salah mengubah jalur.

Liputan6.com, Odisha - Kecelakaan kereta api di India timur yang menewaskan hampir 300 orang dan melukai ratusan lainnya disebabkan oleh kesalahan dalam sistem sinyal elektronik yang menyebabkan kereta salah mengubah jalur, kata menteri kereta api India, Minggu 4 Juni 2023.

"Siapa yang telah melakukannya dan apa alasannya masih diselidiki," kata menteri Ashwini Vaishnaw dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi New Delhi, dikutip dari NZ Herald (4/6/2023).

Penjelasan itu muncul ketika pihak berwenang bekerja untuk membersihkan puing-puing yang hancur dari dua kereta penumpang yang tergelincir pada Jumat 2 Juni malam di distrik Balasore di negara bagian Odisha timur.

Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sinyal diberikan kepada Coromandel Express berkecepatan tinggi untuk memasuki jalur utama, tetapi sinyal itu kemudian dilepas, dan kereta malah memasuki jalur loop yang berdekatan di mana ia menabrak kereta barang.

Kereta yang membawa barang sering diparkir di jalur lingkar yang berdekatan di samping sehingga jalur utama.

Tabrakan itu membalik gerbong Coromandel Express ke jalur lain, menyebabkan Yesvantpur-Howrah Express yang masuk dari sisi berlawanan tergelincir, memicu tabrakan tiga kereta.

Kedua kereta penumpang itu membawa total 2.296 orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PM Modi: Orang yang Bertanggungjawab Akan Dihukum

PM India Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan pada hari Sabtu 3 Juni untuk memeriksa upaya bantuan dan berbicara dengan petugas penyelamat. Dia juga mengunjungi sebuah rumah sakit di mana dia bertanya kepada dokter tentang perawatan yang diberikan kepada yang terluka, dan berbicara dengan beberapa pasien.

Modi mengatakan kepada wartawan bahwa dia merasakan sakit dari mereka yang menderita dalam kecelakaan itu. Dia mengatakan pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk membantu mereka dan secara tegas menghukum siapa pun yang dianggap bertanggung jawab.

Kecelakaan itu terjadi pada saat Modi berfokus pada modernisasi jaringan kereta api era kolonial Inggris di India, yang telah menjadi negara terpadat di dunia dengan 1,42 miliar orang.

Terlepas dari upaya pemerintah untuk meningkatkan keselamatan kereta api, beberapa ratus kecelakaan terjadi setiap tahun di kereta api India, jaringan kereta api terbesar di bawah satu manajemen di dunia.

Pada 1995, dua kereta bertabrakan di dekat New Delhi, menewaskan 358 orang dalam salah satu kecelakaan kereta terburuk di India. Pada 2016, sebuah kereta penumpang meluncur dari rel antara kota Indore dan Patna, menewaskan 146 orang.

Sebagian besar kecelakaan kereta api di India disalahkan pada kesalahan manusia atau peralatan sinyal yang ketinggalan zaman.

Lebih dari 12 juta orang naik 14.000 kereta api di seluruh India setiap hari, bepergian di jalur sepanjang 64.000 km.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.