Sukses

Joe Biden Bakal Nyapres Lagi, tapi Tidak Akan Buat Pengumuman dalam Waktu Dekat

Jika maju dan kembali terpilih, maka Joe Biden akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatannya yang kedua.

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi isyarat pada Jumat (24/2/2023) bahwa dia akan mengumumkan pencalonannya dalam Pilpres AS 2024, hanya saja tidak dalam waktu dekat.

Berbagai spekulasi telah mengganjal rencana Biden. Di usianya yang ke-80 saat ini, Biden merupakan orang tertua yang menjabat sebagai Presiden AS. Meski dia telah berulang kali mengutarakan niatnya untuk maju lagi dalam pilpres, hingga sekarang ia belum mengumumkan secara resmi pencalonannya.

Dalam wawancara dengan David Muir dari ABC News, Biden mengatakan bahwa sejak awal dia berniat maju lagi. Namun, Biden mengisyaratkan bahwa dia tidak terburu-buru.

"Ada terlalu banyak hal yang kami harus selesaikan dalam waktu dekat sebelum saya memulai sebuah kampanye," ujarnya seperti dilansir VOA Indonesia, Senin (27/2/2023).

Ketika ditanya apakah dia memperhitungkan faktor usia dalam memutuskan untuk maju atau tidak, Biden menjawab, "Tidak. Tapi sah-sah saja bagi orang lain untuk mempermasalahkan usia saya. Dan satu-satunya yang bisa saya katakan adalah… lihat saja."

Jika maju dan kembali terpilih maka Biden akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatannya yang kedua.

Awal bulan ini, hasil uji kesehatan ekstensif yang diambilnya menunjukkan bahwa dirinya "sehat, kuat" dan "layak untuk mengeksekusi dengan baik tugas-tugas seorang presiden".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Istri: Dia Belum Selesai

Dalam wawancara eksklusif dengan Associated Press di Nairobi, Kenya pada hari yang sama, beberapa jam sebelum wawancara Joe Biden dengan ABC News, Ibu Negara Jill Biden berseloroh sebelum menjawab pertanyaan AP tentang kepastian pencapresan Biden.

"Berapa kali dia (Biden) harus mengatakannya agar Anda percaya? Dia mengatakan dia belum selesai. Dia belum menyelesaikan apa yang dia mulai. Dan itu penting," ungkap Jill.

Dan ketika ditanya apakah pengumuman pencapresan itu tinggal menunggu waktu dan tempat yang tepat, Jill menjawab, "Kurang lebih demikian."

Sejauh ini, baru dua politikus partai utama di AS yang telah mengumumkan pencapresan mereka. Keduanya berasal dari Partai Republik, yaitu mantan Presiden Donald Trump pada November dan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley pada pertengahan Februari lalu.

Selain keduanya, beberapa politikus Partai Republik lain yang mempertimbangkan untuk maju adalah tiga pria yang menjabat semasa pemerintahan Trump: mantan Wakil Presiden Mike Pence; mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo; dan mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.

Sosok lain yang juga diperkirakan berpotensi menjadi penantang Trump adalah Gubernur Florida Ron DeSantis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.