Sukses

Durian Asia Masuk Daftar 14 Makanan Teraneh Sedunia, Ada Juga Gurita Hidup Korea

Mari lihat daftar makanan aneh yang ada di dunia, salah satunya adalah durian dari Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai negara di seluruh dunia pastinya menawarkan banyak kuliner khas yang menarik untuk dicoba. Namun, tidak semua hidangan yang ditawarkan berupa makanan yang lezat dan enak dipandang.

Sejumlah di antara makanan tersebut bahkan dianggap aneh oleh sebagian orang. Padahal makanan-makanan tersebut jenis yang dikonsumsi setiap hari oleh warga setempat.

Berikut ini 14 makanan paling aneh yang tersebar di sejumlah penjuru dunia, sebagaimana dilansir dari ViaTravelers, Rabu (18/1/2023):

1. Sannakji, Korea Selatan

Sannakji adalah hidangan mentah asal Korea Selatan. Masyarakat di sana menyajikan gurita dalam keadaan masih hidup yang kemudian dipotong kecil-kecil.

Jadi, meski guritanya masih bergerak dan menggeliat, orang-orang langsung memakannya saja. Beberapa orang menyebut Sannakji memiliki rasa dan tekstur mirip seperti kombinasi dari daging ayam dan udang.

2. Casu Marzu, Italia

Casu Marzu adalah keju tradisional asal kota Sardinia, Italia. Yang membuat keju ini aneh adalah proses fermentasinya.

Proses fermentasi keju Casu Marzu melibatkan lalat yang dibiarkan bertelur di dalam keju. Sebelum mencicipi kejunya, perlu diambil dan dibuang terlebih dahulu belatung-belatungnya.

3. Telur Seribu Tahun, Tiongkok

Berasal dari Tiongkok, century egg atau dikenal sebagai telur seribu tahun adalah telur ayam atau bebek yang cara masaknya direndam menggunakan tanah liat, abu, kapur, dan garam selama beberapa minggu atau bulan.

Karena proses perendaman tersebut, kuning telurnya akan berubah menjadi warna gelap seperti abu-abu. Sementara putih telurnya juga menjadi gelap seperti warna cokelat tua.

Masyarakat Tiongkok menganggap telur ini lazim dan cukup sering dikonsumsi. Mereka sering makan telur seribu tahun bersama nasi atau bubur. Beberapa orang juga mengatakan bahwa rasanya sedikit mirip dengan belerang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4. Tarantula Goreng, Kamboja

Tarantula goreng termasuk jajanan umum dan populer di Kamboja. Laba-laba tarantula digoreng dan disajikan dengan saus celup.

Sebelum memakannya, taring dan kelenjar racunnya harus diambil terlebih dahulu.

Taring dan kelenjar racunnya terletak di bagian depan laba-labanya, dekat mulut.

5. Balut, Filipina

Makanan khas Filipina, balut adalah telur rebus berisi embrio ayam atau bebek. Telur ini adalah makanan yang umum di Filipina dan mudah ditemukan juga.

Untuk proses pembuatannya, telur dierami selama 14 hingga 21 hari sebelum dimasak. Alhasil, akan ada embrio ayam atau bebek yang tumbuh sebagian di dalamnya.

6. Huitlacoche, Meksiko

Huitlacoche adalah jagung yang terdapat jamur di dalamnya. Jagung yang berjamur ini sering digunakan dalam sup atau semur, atau bisa juga digoreng dan disajikan sebagai lauk.

Sebagian orang mengatakan bahwa Huitlacoche memiliki rasa berasap yang lebih dalam dibandingkan dengan jamur truffle.

7. Durian, Asia Tenggara

Durian memang buah yang sangat umum dan banyak masyarakat Indonesia menyukainya. Tidak hanya Indonesia, negara-negara lainnya di Asia Tenggara juga terkenal menyukai durian. Namun, beberapa negara menganggap durian sebagai buah yang aneh dan tidak disukai oleh banyak orang.

Durian dilarang di berbagai tempat seperti transportasi umum, hotel, rumah sakit, pesawat, dan tempat publik lainnya. Sebab, banyak orang menggambarkan bau durian sebagai campuran bawang merah, bawang putih, makanan yang kedaluwarsa, dan kaki busuk.

3 dari 4 halaman

8. Bola Mata Tuna, Jepang

Bola mata tuna memang terdengar aneh, tetapi makanan ini populer di Jepang. Bola mata tuna sering disajikan sebagai kudapan di bar sushi.

Masyarakat Jepang percaya bahwa bola mata tuna memiliki lebih banyak lemak daripada bagian ikan lainnya, membuat cita rasanya lebih kaya.

9. Cacing Mopane, Afrika Selatan

Kaya akan protein, cacing mopane ini telah dikonsumsi selama berabad-abad sebagai sumber makanan tradisional. Cacing ini bisa dimakan baik secara mentah, digoreng, maupun dipanggang.

Banyak orang mendeskripsikan rasa cacing mopane cukup enak. Mereka mengatakan bahwa rasanya mirip dengan rasa kelapa.

10. Lutefisk, Norwegia

Lutefisk adalah hidangan tradisional asal Norwegia yang terbuat dari ikan kod kering. Ikan kod kering nantinya direndam dalam larutan alkali.

Dilansir dari MedicineNet, Rabu (18/1/2023), alkali adalah zat yang bersenyawa dengan asam seperti garam, dan sering ditemukan dalam sabun.

Setelah dilarut dalam larutan alkali, ikannya akan direbus atau dipanggang.

Lutefisk tidak berisikan ikan kod saja, tetapi juga kentang, saus, dan krim asam. Banyak orang menyebut Lutefisk memiliki rasa amis yang kuat.

4 dari 4 halaman

11. Khash, Armenia

Khash adalah makanan khas Armenia yang terbuat dari kaki dan perut sapi atau domba. Kaki dan perut sapi atau domba nantinya direbus selama beberapa jam hingga empuk. Kemudian, disajikan dengan bawang putih dan cuka.

12. Cuy, Peru

Guinea pig atau marmot kita kenal sebagai hewan peliharaan yang lucu. Namun, hidangan ini terbuat daging cuy, sejenis marmot.  Daging cuy bisa dipanggang atau digoreng. Banyak menganggap rasanya mirip dengan rasa daging ayam.

13. Hakarl, Islandia

Hakarl adalah hidangan tradisional asal Islandia yang terbuat dari daging hiu. Untuk proses pembuatannya, daging hiu difermentasi di bawah tanah.

Dagingnya nanti dikubur selama beberapa minggu untuk menetralkan racun, dilansir dari Travel Food Atlas, Rabu (18/1/2023). Cara penyajiannya juga bergantung pada bagian hiu yang ingin dicicipi, tetapi umumnya, daging hiu dipotong menjadi kubus untuk sekali gigit.

14. Kaki Katak, Prancis

Kaki katak ternyata hidangan yang cukup populer di Prancis. Kaki katak biasanya disajikan dengan bawang putih dan mentega.

Beberapa orang menyukainya karena rasanya yang mirip seperti ayam, tetapi sebagian orang menganggap teksturnya terlalu kenyal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.