Sukses

Ledakan Tanker Minyak di Terowongan Afghanistan Tewaskan 19 Orang

Jumlah korban tewas akibat ledakan kendaraan pembawa tanker minyak di sebuah terowongan di provinsi Parwan timur Afghanistan mencapai 19 orang.

Liputan6.com, Kabul - Jumlah korban tewas akibat ledakan kendaraan pembawa tanker minyak di sebuah terowongan di provinsi Parwan timur Afghanistan mencapai 19 orang.

Dikutip dari laman Xinhua, Senin (19/12/2022), hal ini dikonfirmasi oleh Deputi Direktorat Kesehatan Provinsi Abdullah Afghanmal kemarin.

Afghanmal mengatakan kepada media bahwa 19 orang tewas dan 32 orang terluka akibat ledakan itu.

Korban kemudian telah dibawa ke rumah sakit di ibukota provinsi Charikar dan pusat kesehatan terdekat.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum Mawlawi Hamidullah Misbah hanya mengonfirmasi 12 tewas dan 37 luka-luka akibat ledakan.

Juru bicara pemerintah provinsi Parwan Hekmatullah Shamim kemudian mengatakan bahwa kapal tanker minyak itu terbakar di dalam Terowongan Salang Sabtu malam, menewaskan dan melukai lebih dari 12 orang.

Pejabat tersebut juga mencatat bahwa api telah padam dan terowongan juga telah dibuka kembali untuk lalu lintas.

Namun, penduduk setempat di lokasi percaya bahwa jumlah korban bisa lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Terowongan Salang, 3.400 meter di atas permukaan laut yang menghubungkan ibu kota Afghanistan, Kabul, ke delapan provinsi di utara, merupakan jalur penting dan jalur kehidupan di Afghanistan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Satu Keluarga Tewas Akibat Bom

Belum lama ini, lima warga sipil, semuanya anggota keluarga yang sama, tewas ketika sebuah bom meledak di distrik Farahrod di provinsi Farah barat, kata juru bicara polisi provinsi Mohammad Nasim Badri.

Ledakan itu, menurut petugas, terjadi pada Kamis sore ketika beberapa anggota keluarga naas itu sedang bekerja di ladangnya di desa Nawialaqini.

Tiba-tiba sebuah alat meledak, menewaskan lima orang di tempat dan melukai dua lainnya, dikutip dari Xinhua, Jumat (9/12/2022).

Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, petugas tersebut mengatakan bahwa penyelidikan telah dimulai atas insiden mematikan tersebut.

Afghanistan yang dilanda perang telah dianggap sebagai negara yang paling terkontaminasi ranjau dan tak terhitung jumlahnya.

3 dari 4 halaman

Serangan Bom Mobil Masjid di Afghanistan Saat Salat Jumat

Sebelumnya, sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak di luar sebuah masjid saat salat Jumat yang dihadiri oleh Taliban di Kabul, Afghanistan. Akibatnya, tujuh orang tewas, kata Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Jumat 23 September 2022.

Ledakan itu terjadi di depan masjid Wazir Akbar Khan, tidak jauh dari bekas Zona Hijau yang dibentengi yang menampung banyak kedutaan asing dan NATO sebelum Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (24/9/2022).

Masjid itu kini sering dihadiri oleh komandan dan pejuang senior Taliban.

Juru bicara kementerian dalam negeri Abdul Nafy Takor mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya tujuh orang telah tewas dan 41 lainnya terluka, termasuk anak-anak.

Rumah Sakit Darurat yang dikelola LSM Italia mengatakan telah menerima 14 orang dari ledakan itu, empat di antaranya tewas pada saat kedatangan.

"Ledakan itu terjadi ketika jamaah sedang menuju rumah," kata Takor, seraya menambahkan bahan peledak itu ditempatkan di dalam mobil.

"Semua korban adalah warga sipil, jumlah pastinya belum jelas," kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran.

Gambar-gambar yang belum diverifikasi yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah mobil yang hancur terbakar di jalan di luar masjid.

4 dari 4 halaman

Belum Ada Pihak yang Mengklaim Serangan

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Dalam sebuah tweet, Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) menyebut pemboman hari Jumat sebagai "pengingat pahit akan ketidakamanan yang sedang berlangsung dan aktivitas teroris di Afghanistan".

Masjid itu telah menjadi target serangan di masa lalu, termasuk ledakan pada Juni 2020 sebelum Taliban kembali berkuasa. Serangan itu menewaskan imam masjid dan melukai beberapa orang.

Sementara kekerasan secara keseluruhan telah turun secara signifikan di seluruh Afghanistan sejak perang berakhir dengan kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan, telah terjadi serangan bom rutin di Kabul dan kota-kota lain.

Beberapa masjid dan ulama telah menjadi sasaran dalam serangan ini, beberapa diklaim oleh kelompok Negara Islam.

Dua anggota staf kedutaan Rusia tewas dalam bom bunuh diri di luar kantornya awal bulan ini, serangan terbaru di ibu kota yang diklaim oleh kelompok itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.