Sukses

2 Anak Sekolah di Jerman Diserang Pria Berpisau, 1 Orang Tewas Terluka Parah

Seorang anak perempuan berusia 14 tahun meninggal dan seorang lainnya, berusia 13 tahun, terluka parah setelah mereka diserang oleh seorang pria dengan pisau saat berjalan ke sekolah di Jerman selatan.

Liputan6.com, Illerkirchberg - Seorang anak perempuan berusia 14 tahun meninggal dan seorang lainnya, berusia 13 tahun, terluka parah setelah mereka diserang oleh seorang pria dengan pisau saat berjalan ke sekolah di Jerman selatan.

Polisi mengatakan tersangka keluar dari tempat penampungan pengungsi di Desa Illerkirchberg pada Senin 5 Desember 2022 pagi dan menyerang para murid.

Anak perempuan yang lebih tua kemudian meninggal di rumah sakit akibat serangan pisau tersebut.

Polisi Jerman telah menangkap seorang pria berusia 27 tahun, yang dikatakan sebagai pencari suaka dari Eritrea.

Petugas menggeledah gedung terdekat dan menemukannya dengan pisau yang mereka duga digunakan dalam serangan itu. Dua pria lainnya juga ditahan.

Tersangka berada di bawah penjagaan polisi di rumah sakit tempat dia dirawat karena cedera yang tidak disebutkan.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan insiden tersebut untuk memicu kecurigaan orang asing atau pencari suaka.

"Semua yang berhubungan dengan insiden ini sama sekali tidak jelas sejauh ini," kata juru bicara polisi Wolfgang Juergens kepada wartawan seperti dikutip dari BBC, Selasa (6/12/2022).

"Anak perempuan berusia 13 tahun itu pulih dari luka-lukanya, yang tidak mengancam nyawa," lapor media lokal.

Illerkirchberg adalah kota kecil dengan populasi kurang dari 5.000 menurut sensus 2015.

Wali Kota Markus Haeussler mengatakan semua orang di kota itu terkejut.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan "berita buruk" itu telah mengguncangnya.

"Saya berduka atas gadis yang terbunuh dan dengan tulus berharap anak perempuan yang terluka itu akan pulih... Polisi sedang menyelidiki semua latar belakang dengan intens," tulisnya di Twitter (dalam bahasa Jerman).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penusukan di Selandia Baru Lukai Empat Orang, Pelaku Dilumpuhkan Warga

Serangan pisau sebelumnya pernah terjadi di Selandia Baru.

Seorang pria melukai empat orang dalam serangan penusukan yang dihentikan oleh orang-orang di sekitar yang membawanya ke tanah di lingkungan kota Selandia Baru pada Kamis (23/6/2022), kata polisi.

Komandan Polisi Distrik Naila Hassan mengatakan serangan di Auckland Selandia Baru itu acak dan tersangka sudah ditahan. Dia mengatakan tidak ada indikasi serangan itu adalah kejahatan kebencian, karena para korbannya berbeda jenis kelamin, etnis dan usia.

"Ini adalah insiden yang bergerak sangat cepat, di mana staf polisi kami merespons dengan cepat, menangkap pelaku dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada komunitas kami," kata Hassan seperti dikutip dari Associated Press.

Dia mengatakan semua korban mengalami luka sedang.

Orang-orang di lingkungan itu mulai mengikuti dan mengepung pria itu setelah dia memulai serangannya dan salah seorang melumpuhkannya menggunakan tongkat penyangga, kata Hassan.

"Anggota masyarakat bertindak dengan sangat berani," katanya.

Dia mengatakan pria itu telah membawa pisau besar dan menderita luka sedang ketika dia ditangkap, dan telah dirawat di rumah sakit.

Dia mengatakan serangan, yang dimulai di pinggiran Murrays Bay, berlangsung kurang dari 10 menit.

3 dari 4 halaman

Insiden Serupa di Selandia Baru

Selandia Baru adalah lokasi dari dua aksi penusukan dengan kekerasan di supermarket tahun 2021 lalu. Satu dianggap sebagai serangan teror sementara hakim tidak menemukan motif untuk serangan lainnya.

Satu insiden terjadi September 2021 lalu, seorang ekstremis Muslim yang terinspirasi oleh kelompok ISIS menikam lima orang di sebuah supermarket Auckland sampai akhirnya polisi menembak dan membunuhnya. Tiga dari mereka yang ditikamnya terluka parah dan dua orang lainnya juga terluka dalam huru-hara itu, tetapi semuanya selamat.

Dan pada Mei tahun lalu, pembeli dan staf di supermarket Dunedin berhasil menghentikan seorang pria gila untuk menyakiti orang lain setelah dia menikam empat orang dalam serangan acak, melukai tiga dari mereka.

Penyerang Dunedin, Luke Lambert yang berusia 43 tahun, dinyatakan bersalah atas empat tuduhan percobaan pembunuhan dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.

4 dari 4 halaman

Penusukan Serupa di Negara Lain

Insiden serupa pernah terjadi di California, AS.

Kala itu seorang pria melakukan aksi penusukan ke seorang dokter dan dua perawat di sebuah rumah sakit di California. Pelaku disebut memiliki catatan kriminal yang panjang.

Dilaporkan AP News, Sabtu (4/6/2022), pria itu masuk ke Encino Hospital Medical Center di San Fernando Valley pada sore hari, tak lama sebelum pukul 16.00 pada Jumat (5/6) waktu setempat.

Pelaku memarkir mobilnya di tengah jalan dan masuk ke ruang gawat darurat. Awalnya, pelaku meminta obat untuk cemas, kemudian menusuk dokter dan para perawat.

Polisi lantas menyebut lantai satu di RS Encino dan kantor-kantor terdekat dievakuasi.

"Kami memintahkan para pasien dari zona berbahaya," ujar Deputi Ketua Departemen Kepolisian Los Angeles Alan Hamilton.

Tiga korban dibawa ke trauma center. Salah satunya harus dioperasi karena kondisinya yang kritis. Beruntung, ia berhasil selamat.

Pelaku sempat mengurung diri selama sekitar empat jam sebelum berhasil dibekuk oleh tim SWAT. 

Hamilton berkata tak ada bukti bahwa pelaku mengenal korban. Identitas pelaku tak langsung diungkap ke publik, tetapi pelaku punya rekam jejak kriminal yang panjang, salah satunya karena menyerang polisi dan melawan aparat saat ditangkap.

Peristiwa penusukan ini terjadi beberapa hari setelah insiden penembakan di Saint Francis Hospital yang berlokasi di Tulsa, Oklahoma. Insiden di Tulsa menewaskan seorang ahli bedah dan tiga staf lainnya. Pelaku disebut kesal karena ia masih merasakan sakit setelah selesai operasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.