Sukses

Putin Pastikan Rusia Siap Perluas Pasokan Pupuk ke Pasar Global

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu kemarin bahwa Moskow siap memperluas pasokan pupuk dan bekerja sama dengan semua mitra di bidang ini.

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu kemarin bahwa Moskow siap memperluas pasokan pupuk dan bekerja sama dengan semua mitra di bidang ini.

Ada hambatan buatan yang dibuat oleh beberapa negara untuk ekspor pupuk Rusia, yang berdampak negatif pada pasar global, kata Putin dalam pertemuan dengan Dmitry Mazepin, ketua Komisi Produksi dan Perdagangan Pupuk Mineral dari Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia.

Dikutip dari Xinhua, Kamis (24/11/2022), lebih dari 400.000 ton pupuk yang diproduksi oleh beberapa perusahaan Rusia saat ini ditahan di pelabuhan Eropa karena sanksi, kata Mazepin kepada Putin.

"Situasi ini sangat sulit. Semua perusahaan menghadapi masalah ini. Kami mencoba menyelesaikan masalah ini dengan berbagai cara agar pupuk bida ditujukan untuk pasar berkembang, termasuk negara-negara Afrika," kata Mazepin.

Pihak berwenang Rusia sedang melakukan kontak dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan para pemimpin beberapa negara Afrika dalam upaya untuk menghilangkan hambatan tersebut, kata Putin.

Ukraina dan Rusia Sepakat Perpanjang 120 Hari Ekspor Gandum

Sementara itu, Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov menyebutkan pada Kamis (17/11) bahwa kesepakatan gandum Laut Hitam antara Ukraina dan Rusia akan diperpanjang untuk 120 hari lagi.

Dia akun Twitter dia menulis bahwa melanjutkan kesepakatan ekspor gandum yang ditengahi Turki dan PBB adalah "langkah penting lainnya dalam perjuangan global untuk melawan krisis pangan”.

Dilansir DW Indonesia, Sabtu (19/11/2022), Menteri Luar Negeri Rusia juga mengonfirmasi bahwa kesepakatan itu akan diperpanjang "tanpa ada perubahan cakupan”, sebagaimana perjanjian yang berlaku saat ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Direspons Baik Oleh PBB

Sekjen PBB Antonio Guterres menyambut baik perjanjian "oleh semua pihak untuk melanjutkan Inisiatif Gandum Laut Hitam untuk memfasilitasi navigasi ekspor yang aman atas biji-bijian, bahan makanan dan pupuk dari Ukraina”.

Guterres juga menekankan pentingnya upaya untuk menyingkirkan rintangan yang masih tersisa untuk mengekspor makanan dan pupuk dari Rusia.

"Kedua perjanjian yang ditandatangani di Istanbul tiga bulan yang lalu tersebut sangat penting untuk menurunkan harga pangan dan pupuk dan untuk menghindari krisis pangan global,” kata Guterres.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memuji perpanjangan kesepakatan tersebut.

"Sangat terlihat jelas betapa penting dan bermanfaatnya kesepakatan ini atas ketersediaan pangan dan keamanan dunia,” cuitnya lewat Twitter.

3 dari 4 halaman

Kabar Baik untuk Dunia

Pejabat atas Uni Eropa juga menyambut kesepakatan ini, yang digambarkan Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel sebagai "kabar baik untuk dunia yang sangat membutuhkan akses terhadap biji-bijian dan pupuk.”

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyebutkan bahwa terobosan ini "membantu menghindari kekurangan pangan global dan menurunkan harga meski ada perang Rusia."

4 dari 4 halaman

Sempat Terancam Bubar

Moskow dan Kyiv telah sepakat untuk mengizinkan ekspor bahan pangan dari Ukraina melewati Laut Hitam demi mengurangi krisis pangan global. Lewat perjanjian ini, kapal-kapal mendapat lampu hijau untuk melintasi Laut Hitam tanpa diserang di beberapa rute tertentu mulai dari Ukraina hingga ke Bosporus.

Awal bulan November 2022 ini, Moskow tidak begitu yakin untuk membarui kesepakatan ini, yang seharusnya dijadwalkan berakhir pada tanggal 19 November.

Kesepakatan ini sangat krusial untuk mengamankan ketersediaan pangan untuk banyak negara di Afrika dan Timur Tengah. Ukraina adalah pengekspor gandum utama di dunia, sama seperti Rusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.