Sukses

Peluncuran Terbaru Rudal Balistik Korea Utara Dilakukan dari Sebuah Kapal Selam

Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan proyektil yang diyakini merupakan rudal balistik dari kapal selam (SLBM).

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara menembakkan rudal balistik pada Sabtu, kata militer Korea Selatan, tiga hari sebelum pelantikan presiden terpilih Korsel Yoon Suk-yeol, yang berjanji untuk mengambil sikap tegas terhadap Korut.

Militer Korsel mengatakan Korut menembakkan proyektil yang diyakini merupakan rudal balistik dari kapal selam (SLBM) ke perairan lepas pantai timurnya sekitar pukul 05.07 GMT (12.07 WIB) pada Sabtu dari sekitar Sinpo, di mana Korut mengerahkan kapal selam dan peralatan uji tembak SLBM.

Kementerian pertahanan Jepang juga mencuit bahwa proyektil tersebut bisa jadi adalah rudal balistik.

Media penyiaran publik Jepang NHK yang mengutip sumber-sumber pemerintah mengatakan proyektil tersebut mendarat di luar zona ekonomi eksklusif negaranya, Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (8/5/2022).

Pada Rabu Korut menembakkan rudal balistik ke perairan pantai timurnya, kata Korsel dan Jepang, setelah Pyongyang bertekad untuk mengembangkan persenjataan nuklirnya "dengan kecepatan sepesat mungkin".

Amerika Serikat menilai Korut tengah mempersiapkan situs uji nuklirnya di Punggye-ri dan siap melakukan pengujian di sana paling cepat pada bulan ini.

"Ketimbang menerima undangan dialog, rezim Kim tampaknya bersiap melakukan uji rudal berhulu ledak nuklir taktis. Waktunya sebagian besar akan bergantung pada kesiapan lorong bawah tanah dan teknologi peralatan termodifikasi," kata Leif-Eric Easley, profesor Universitas Ewha di Seoul.

"Tes nuklir ketujuh akan menjadi yang pertama sejak September 2017 dan memicu ketegangan di Semenanjung Korea, meningkatkan risiko salah perhitungan dan miskomunikasi antara rezim Kim dan pemerintah Yoon."

Yoon mulai bertugas pada Selasa. Presiden AS Joe Biden akan berkunjung ke Korsel dan bertemu dengannya pada 21 Mei.

Bulan lalu pemimpin Korut Kim Jong Un berjanji untuk mempercepat pengembangan senjata nuklir negaranya. Dia memimpin parade militer besar-besaran yang memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM), juga roket yang diduga SLBM, di atas truk dan kendaraan peluncur.

Pada Oktober Korut menguji rudal balistik baru yang lebih kecil dari kapal selam, langkah yang dinilai para pengamat dimaksudkan agar lebih cepat menerjunkan kapal selam rudal yang aktif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peluncuran Rudal Terbaru

Korea Utara diduga menembakkan rudal balistik ke arah laut timurnya pada hari Sabtu, militer Korea Selatan dan Jepang mengatakan.

Itu merupakan peluncuran keduanya minggu ini, yang tampaknya melanjutkan serangkaian provokatif dalam demonstrasi senjata yang mungkin berpuncak dengan uji coba nuklir dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan tidak segera mengatakan jenis senjata apa yang ditembakkan Korea Utara atau seberapa jauh senjata itu terbang.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan peluncuran itu mungkin balistik, tetapi tidak segera memberikan rincian penerbangan, demikian seperti dikutip dari AP, Sabtu (7/5/2022).

Peluncuran itu terjadi tiga hari setelah korea selatan dan militer Jepang mendeteksi Korea Utara menembakkan rudal balistik yang dicurigai dari dekat ibukotanya, Pyongyang, pada hari Rabu, dan tiga hari sebelum pelantikan Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang telah bersumpah untuk mengambil pendekatan yang lebih keras atas ambisi nuklir Korea Utara.

Peluncuran terbaru kemungkinan adalah putaran ke-15 penembakan rudal Korea Utara tahun ini, termasuk uji coba pertama rudal balistik antarbenua sejak 2017 yang menunjukkan jangkauan potensial untuk mencapai keseluruhan daratan AS.

 

3 dari 3 halaman

Untuk Mendesak AS

Para ahli mengatakan langkah cepat yang luar biasa cepat dalam aktivitas pengujian menggarisbawahi brinkmanship yang bertujuan memaksa Amerika Serikat untuk menerima gagasan Utara sebagai kekuatan nuklir dan menghapus sanksi yang melumpuhkan.

Ada juga tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang memulihkan terowongan di tempat uji coba nuklir, di mana ia telah melakukan uji coba nuklir keenam dan terakhir pada September 2017, dalam kemungkinan persiapan untuk uji coba peledak lainnya.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menandai uji coba rudalnya dengan pernyataan yang memperingatkan bahwa Korea Utara dapat secara proaktif menggunakan senjata nuklirnya jika terancam atau diprovokasi, yang menurut para ahli mungkin menandakan doktrin nuklir eskalasi yang akan menciptakan kekhawatiran yang lebih besar bagi Korea Selatan dan Jepang.

Militer Korea Selatan dan Jepang mengatakan rudal Korea Utara yang ditembakkan pada hari Rabu melakukan perjalanan sekitar 500 kilometer (310 mil) pada ketinggian maksimum 800 kilometer (500 mil). Media pemerintah Korea Utara belum mengomentari tes itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.