Sukses

WHO Akan Izinkan Pemakaian Vaksin COVID-19 Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca

WHO berharap dapat memutuskan perihal izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca dalam beberapa pekan mendatang, menurut kepala ilmuwan pada Jumat (11/12).

Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berharap dapat memutuskan perihal izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca dalam beberapa pekan mendatang, menurut kepala ilmuwan pada Jumat (11/12).

Soumya Swaminathan mengatakan badan kesehatan global itu akan memutuskan nasib calon vaksin Pfizer dalam "beberapa pekan" ke depan. Selanjutnya, mereka juga akan meninjau calon vaksin produksi Moderna dan AstraZeneca, Reuters melaporkan, seperti dikutip dari Antara, Minggu (13/12/2020).

Restu WHO akan memungkinkan pendistribusian sebuah vaksin di sejumlah negara, yang badan pengawas obat nasionalnya belum dapat melakukan evaluasi.

Menurut Swaminathan, sedikitnya 10 perusahaan telah menyatakan minat atau mengajukan permintaan izin penggunaan darurat untuk calon vaksin.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hampir satu miliar dosis vaksin telah diamankan untuk program COVAX, guna dibagikan kepada-negara negara miskin dan menengah. Ada 189 negara yang berpartisipasi dalam program tersebut.

Namun, sejumlah pejabat WHO mencatat bahwa masih dibutuhkan waktu untuk memproduksi dosis vaksin COVID-19 yang mencukupi permintaan.

Menurut Swaminathan, pasokan vaksin COVID-19 sepertinya akan terbatas untuk paruh pertama 2021.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksin Pfizer Lolos di AS dan Inggris, Sinovac Tahun Depan

Vaksin COVID-19 buatan Pfizer sudah lolos di Amerika Serikat. Vaksin ini disebut memiliki tingkat kemanjuran hingga 95 persen.

BPOM AS (Food and Drug Administration atau FDA) telah resmi memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin Pfizer bagi masyarakat berumur 16 dan ke atas.

Presiden AS Donald Trump turut mengumumkan izin tersebut. Pemerintah AS telah memesan 100 juta vaksin Pfizer.

"Saya senang melaporkan bawa FDA telah mengizinkan vaksin Pfizer. Kami telah memberikan Pfizer dan perusahaan-perusahaan lain banyak uang dan mengharapkan hasil ini. Dan inilah hasilnya," ujar Donald Trump via Twitter seperti dikutip Sabtu (12/12/2020). 

Vaksin ini akan segera didistribusikan. Sebelum Amerika, vaksin Pfizer juga sudah mendapat izin dari Inggris dan Bahrain. 

Indonesia sendiri tidak memesan Pfizer, melainkan vaksin Sinovac dari China. PT Bio Farma memperkirakan izin Sinovac baru keluar tahun depan.

"Sesuai dengan jadwal yang akan diterima ya kurang lebih akhir Januari 2021. Ini menunggu laporan hasil uji klinik fase 3 Sinovac di Bandung, Jawa Barat," ujar Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan, Selasa 8 Desember 2020.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.