Sukses

Kasus COVID-19 Melonjak Lagi, Korsel Bakal Perketat Aturan Social Distancing

Pemerintah Korea Selatan akan kembali memperketat aturan social distancing setelah adanya lonjakan kasus COVID-19.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan akan memberlakukan aturan jarak sosial yang lebih ketat untuk wilayah Seoul yang lebih besar sebulan setelah melonggarkannya, kata para pejabat pada Selasa (17 November 2020).

Pemerintah juga memperingatkan krisis yang lebih besar jika upaya anti-COVID-19 gagal meredam lonjakan kasus baru.

Mulai Selasa tengah malam waktu setempat, pembatasan yang lebih ketat akan melarang pertemuan publik yang terdiri dari 100 orang atau lebih, membatasi layanan keagamaan dan penonton di acara olahraga hingga kapasitas 30 persen, dan mengharuskan tempat fasilitas berisiko tinggi termasuk klub dan bar karaoke untuk memperluas jarak di antara para tamu. Demikian seperti mengutip Channel News Asia, Selasa (17/11/2020). 

Pembatasan yang lebih ketat datang ketika penghitungan kasus harian melayang di atas 200 untuk hari keempat berturut-turut, dengan serangkaian wabah cluster muncul dari kantor, fasilitas medis, dan pertemuan kecil di Seoul dan wilayah sekitarnya di mana sekitar setengah dari 52 juta penduduk negara itu tinggal.

"Upaya anti-Virus Corona COVID-19 kami sedang menghadapi krisis, dan situasinya sangat serius di wilayah metropolitan Seoul," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun dalam sebuah pertemuan.

"Pengekangan yang tinggi akan menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih besar dalam kehidupan kita sehari-hari ... tapi kita semua tahu dari pengalaman kita bahwa akan ada krisis yang lebih besar jika kita tidak bertindak sekarang."

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan Kasus Baru

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan adanya 230 kasus pada Senin tengah malam, menandai hari kesembilan berturut-turut kenaikan tiga digit dan tertinggi sejak awal September.

Dari mereka, 202 ditularkan secara lokal dan 28 diimpor, dan hampir 68 persen dari infeksi dalam negeri berasal dari wilayah Seoul yang lebih luas, data KDCA menunjukkan.

Angka tersebut menjadikan total infeksi negara menjadi 28.998, dengan 494 kematian.

Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong memperingatkan pada hari Senin bahwa penghitungan harian bisa mencapai 400 dalam beberapa minggu mendatang. Ia pun meminta warga untuk mematuhi aturan kebersihan yang ketat dan meminimalkan perayaan akhir tahun.

Sebelumnya, Korea Selatan telah menjadi salah satu kisah sukses mitigasi virus korona dunia setelah menangani epidemi besar COVID-19 pertama di luar China dengan penelusuran dan pengujian yang agresif, tetapi terus memerangi peningkatan infeksi yang terus-menerus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.