Sukses

Turki dan Yunani Berdamai Usai Diguncang Gempa

Turki dan Yunani berseteru akibat masalah maritim, kini hubungan keduanya mulai damai usai ada gempa.

Liputan6.com, Ankara - Turki diguncang gempa pada Jumat 30 Oktober 2020 waktu setempat. Gempa terjadi menjelang pukul 15.00 sore.

Gempa terjadi di laut Aegea dan berkekuatan magnitudo 7.0. Kota Izmir terdampak parah; puluhan gedung runtuh, ratusan terluka, dan terjadi tsunami kecil.

Gempa yang mengguncang Izmir tak hanya terasa di Turki, melainkan hingga Pulau Samos di Yunani.

Pemimpin Yunani dan Turki lantas berkomunikasi untuk saling menguatkan. Sebelumnya, kedua negara itu sedang bersitegang karena isu perbatasan maritim di Laut Mediterania Timur.

Yunani dan Turki sepakat untuk menjunjung solidaritas dan mengesampingkan perbedaan di hadapan bencana gempa yang terjadi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erdogan dan Mitsotakis

Komunikasi dijalin oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Turki Kyriakos Mitsotakis.

Melalui Twitter, PM Mitsotakis memberikan rasa belasungkawa ke Turki. Ia ingin agar kedua negara bisa berdiri bersama.

"Saya baru menelepon Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memberikan rasa belasungkawa terhadap kehilangan nyawa yang tragis akibat gempa yang mengguncang kedua negara kita. Apapun perbedaan kami, ini adalah waktunya bagi rakyat kita untuk berdiri bersama," ujar PM Yunani.

Ucapan PM Yunani dibalas oleh akun resmi Presiden Erdogan. Ia mengingatkan bahwa kedua negara saling bertetangga dan bisa saling mengobati.

"Terima kasih Pak Perdana Menteri. Saya menyampaikan belasungkawa atas nama saya dan rakyat Turki. Turki juga selalu siap menolong Yunani untuk mengobati luka-lukanya," ujar Erdogan.

"Bahwa dua tetangga menunjukan solidaritas di saat-saat sulit adalah hal yang lebih berharga ketimbang banyak hal dalam kehidupan," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Pencarian Korban Berlanjut

Media Yunani menyebut gempa itu menewaskan dua remaja yang baru pulang sekolah.

Turki masih terus mencari korban setelah puluhan bangunan runtuh. Sejauh ini, 24 orang dilaporkan meninggal dan 800 terluka.

Anadolu melaporkan bahwa 435 orang sedang dirawat dan sembilan berada di ICU.

Salah satu korban meninggal akibat tenggelam. Namun, tak ada korban akibat tsunami kecil yang terjadi di Seferihisar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.