Sukses

Update Gempa Turki dan Yunani, 23 Orang Tewas dan Lebih dari 800 Terluka

Sedikitnya 23 orang tewas akibat gempa Turki dan Yunani ketika lindu menghantam Laut Aegean pada Jumat 30 Oktober 2020 sore waktu setempat.

Liputan6.com, Aegean - Sedikitnya 23 orang tewas akibat gempa Turki dan Yunani ketika lindu dahsyat menghantam Laut Aegean pada Jumat 30 Oktober 2020 sore waktu setempat, menyebabkan gedung-gedung runtuh dan memicu apa yang oleh pihak berwenang disebut "tsunami mini".

Para pejabat mengatakan 21 orang tewas di daerah pesisir di barat Turki, sementara dua remaja - laki-laki dan perempuan - tewas di Pulau Samos, Yunani setelah tembok runtuh menimpa mereka, demikian seperti dikutip dari CNN, Sabtu (31/10/2020).

Di Turki, setidaknya 20 bangunan di kota Izmir saja hancur, kata Walikota Tunc Soyer kepada CNN Turk. Gambar menunjukkan kendaraan hancur di bawah bangunan dan orang-orang menggali reruntuhan untuk mencari yang selamat.

Setidaknya 804 orang terluka akibat gempa Turki, kata badan bencana negara itu. Puluhan orang diselamatkan oleh tim penyelamat menggunakan penggali dan helikopter untuk mencari korban.

Sebanyak 196 gempa susulan telah tercatat, 23 di antaranya bermagnitudo lebih dari 4,0, badan itu menambahkan.

Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di 17 bangunan, empat di antaranya runtuh, kata Murat Kurum, Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa di antara korban luka gempa Turki, lima orang sedang dioperasi dan delapan dalam perawatan intensif.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tsunami Mini, Tidak Ada Peringatan Dini

Rekaman TV menunjukkan air membanjiri jalan-jalan di Cesme dan Seferihisar di beberapa bagian provinsi Izmir Turki yang lebih luas, serta di pulau Samos, Yunani, yang oleh para pejabat digambarkan sebagai "tsunami mini". Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan detik-detik setelah gempa.

Idil Gungor, yang bekerja sebagai jurnalis dan mengelola wisma di kota Siğacik Turki di provinsi Izmir, mengatakan bahwa daerah itu lebih rusak oleh kekuatan air daripada gempa itu sendiri.

Wisma-nya, di sebuah bangunan berusia 100 tahun, telah terendam dan ikan berenang di dalamnya, katanya. Toko-toko di kota juga terkena banjir dan barang-barangnya rusak.

"Semua orang tenang tapi kaget dan kami bertanya-tanya apa yang akan terjadi, apakah ada tsunami kedua datang atau tidak," kata Gungor.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengukur besarnya gempa pada 7,0, sementara otoritas Turki mengatakan itu 6,6. Gempa tersebut melanda 14 kilometer (8,7 mil) timur laut kota Néon Karlovásion di Samos, USGS melaporkan, pada pukul 1:51 waktu Yunani (7:51 pagi ET).

Tapi itu menghantam pada kedalaman yang relatif dangkal 21 kilometer (13 mil), USGS melaporkan, membuat dampaknya sangat terasa di permukaan tanah di sekitar pusat gempa.

Pihak berwenang di kedua negara telah melaporkan puluhan gempa susulan. Gubernur Izmir Yavuz Selim Köşger meminta penduduk untuk tidak berada di jalan dan menahan diri dari menggunakan ponsel yang tidak perlu sehingga kendaraan darurat dapat mencapai daerah yang terkena dampak dan tim tanggap darurat dapat berkomunikasi secara efektif.

Di Yunani, Wakil Walikota Samos Giorgos Dionisiou mengatakan kepada media Yunani bahwa beberapa bangunan tua telah runtuh di pulau itu.

Orang-orang telah diberitahu oleh otoritas Yunani untuk menjauh dari pantai dan bangunan, dan waspada terhadap gelombang tinggi saat gempa susulan terus berlanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.