Sukses

Tak Bisa Buka Jendela hingga Dikontrol Secret Service, 5 Aturan untuk Anak Presiden AS

Begini rasanya menjadi anak-anak presiden Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Bagaimana rasanya menjadi anak-anak presiden Amerika Serikat (AS)? Ini jawabannya. 

Punya orangtua berpengaruh dan tinggal di Gedung Putih – yang punya banyak fasilitas, termasuk bioskop pribadi – mungkin terdengar seru, apalagi kalau masih jadi anak-anak. Namun, apakah anak-anak presiden AS hidup dengan peraturan ketat?

Dikutip dari VOA, Sabtu (15/8/2020), mengobrol dengan Anita McBride, mantan kepala staf untuk ibu negara Laura Bush dan executive-in-residence di American University, untuk mengupas kehidupan di dalam Gedung Putih. Berikut ini di antaranya:

1. Boleh Punya Smartphone

Anak-anak presiden tidak dilarang punya smartphone dan media sosial. Kemungkinan media sosial mereka dikunci atau private.

"Saya yakin Secret Service memonitor kegiatan-kegiatan yang berpotensi membahayakan mereka," ujar Anita.

2. Jendela Gedung Putih Tidak Boleh Dibuka

Anak presiden dan anggota keluarga lainnya tidak bisa buka jendela Gedung Putih begitu saja, karena alasan keamanan.

Dalam beberapa wawancara, mantan ibu negara Michelle Obama menjelaskan 'betapa kangennya' ia membuka jendela waktu tinggal di Gedung Putih.

"Semua orang suka angin segar," kata Anita. "Tapi saat Anda tinggal di Gedung Putih dan jadi target keamanan, ada beberapa batasan."

Jendela Gedung Putih juga sangat berat karena anti-peluru. Mereka punya orang khusus yang bisa membuka dan menutup jendela secara aman.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Harus Bayar Hadiah yang Diterima

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan hadiah bola sepak untuk Presiden Trump di Helsinki pada Juli 2018.

"Bola ini akan saya berikan untuk Barron (putra Presiden Trump - red), tanpa pertanyaan," kata Trump.

Jika presiden AS dan keluarganya dapat hadiah dari pemerintah luar negeri yang nilainya melebihi $390 (Rp5,7 juta), mereka harus serahkan hadiah itu ke Arsip Nasional.

Mereka bisa saja simpan hadiah yang diterima. Tapi keluarga presiden harus bayar menggunakan uang mereka sendiri.

Menurut Bloomberg, Kanselir Jerman Angela Merkel berikan Sasha dan Malia Obama hadiah barang-barang Adidas pada tahun 2011. Namun, karena nilai totalnya $557 (Rp8,2 juta), hadiah itu disimpan di Arsip Nasional.

4. Boleh Buat Acara di Gedung Putih, Dengan 2 Kondisi

Amy Carter bikin pesta ulang tahun ke-10 di Gedung Putih. Susan Ford rayakan satu-satunya pesta dansa (prom) SMA di Gedung Putih pada tahun 1975.

Selama diberi izin orang tua mereka, anak-anak presiden boleh mengundang teman-temannya datang dan menginap di Gedung Putih.

"Tentunya Secret Service harus diberi tahu jauh sebelumnya," kata Anita. "Staf kediaman Gedung Putih juga harus memastikan mereka yang datang, sudah punya izin masuk Gedung Putih."

Keluarga presiden juga harus bayar acara pribadi menggunakan uang mereka sendiri.

"Mereka harus bayar sendiri. Pemerintah AS dan pembayar pajak di AS tidak keluarkan uang untuk kegiatan pribadi presiden," jelas Anita.

"Semua yang mereka makan atau minum, seperti sarapan, makan siang, makan malam, mereka bayar sendiri. Mereka dapat tagihan di akhir bulan."

Kepala staf dan akuntan yang mengurus keuangan keluarga presiden AS akan bayar tagihan itu ke pemerintah AS lewat cek.

 

3 dari 3 halaman

5. Harus Diikuti oleh Secret Service

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan mereka, anggota keluarga presiden selalu didampingi oleh Secret Service – termasuk saat sekolah atau kuliah.

Jika mereka diizinkan menyetir oleh orang tua mereka, Secret Service akan mengikuti mereka di belakang dengan mobil lain.

"Pernah anak presiden sangat terbantu dengan adanya Secret Service di dekat mereka, yaitu pada 11 September 2011, saat teroris menyerang Amerika Serikat," kata Anita McBride.

Jenna dan Barbara Bush "tentunya jadi target, sama seperti ayah mereka (Presiden George W. Bush). Mereka harus dibawa keluar dari kampus dan dibawa ke lokasi aman."

Orangtua mereka berikan 'rasa kenormalan'

Meski kehidupan mereka berbeda dengan anak-anak pada umumnya, presiden dan ibu negara AS kerap memberikan 'kenormalan' untuk anak-anaknya.

Di antaranya, mereka bisa punya hewan peliharaan atau pergi nonton konser dan ke restoran.

"Ini kenapa mereka ingin punya kehidupan normal. Mereka tidak akan selamanya menjadi anak presiden yang sedang menjabat," ujar Anita.

"Mereka menjadi anak presiden selama 4 tahun atau 8 tahun. Suatu hari, mereka harus kembali ke kehidupan normal lagi."

Anita juga menjelaskan, kenormalan jadi bagian luar biasa dari pengalaman tinggal di Gedung Putih.

"Suatu pengalaman tinggal di tempat indah ini, yang juga sebuah museum yang dikenal di seluruh dunia."

"Tapi di dalam kediaman presiden AS, mereka bisa lepas sepatu, pakai baju tidur sepanjang hari jika mereka mau. Dan mereka bisa jadi anak-anak biasa, jadi keluarga biasa."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.