Sukses

10-7-2018: Akhir Penyelamatan Dramatis Tim Sepak Bola Thailand Terjebak di Gua Terlarang

Upaya pencarian dan penyelamatan tim sepak bola Thailand dan pelatihnya yang terjebak di gua terlarang, yang menjadi perhatian dunia pun berakhir hari ini.

Liputan6.com, Bangkok - Hari ini dua tahun lalu, tercatat sejarah sebagai akhir penyelamatan dramatis tim sepak bola yang terjebak di gua terlarang Thailand selama lebih dari dua pekan.

Mengutip History.com, pada 10 Juli 2018, orang terakhir dari 12 pemain sepak bola Thailand dan pelatih mereka diselamatkan dan diangkut dengan aman ke rumah sakit setempat. Upaya pencarian dan penyelamatan yang mencengkeram perhatian dunia pun berakhir.

Tim sepak bola remaja Thailand dirawat di rumah sakit di Chiang Rai, Thailand, Rabu (11/7). Tim SEAL AL Thailand berhasil mengevakuasi seluruh korban dari dalam gua. (Thai Government Public Relations Department (PRD)and Government Spokesman Bureau/AFP)

Peristiwa itu bermula pada 23 Juni 2018, saat Ekkapol Chantawong yang berusia 25 tahun dan muridnya yang berusia 11-16 tahun, berangkat untuk menjelajahi jaringan gua Tham Luang. Dengan niat berpetualang yang menyenangkan, selama satu jam setelah latihan. Namun mereka terjebak di bawah tanah saat hujan membanjiri pintu masuk gua.

Pencarian rekan tim Wild Boars dan pelatihnya memakan waktu sembilan hari. Selama itu, mereka mencoba bertahan di dalam gua dengan minum air di sana.

Tim penyelamat Thailand berjuang menyelamatkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya yang terjebak di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). (Tham Luang Rescue Operation Center via AP)

 

Menjadi tempat 12 remaja dan pelatih sepak bola terperangkap selama beberapa minggu, gua di Thailand utara akan dijadikan tempat wisata. (Foto: Forbes.com)

Dua penyelam elit Inggris menemukan kelompok itu pada 2 Juli 2018, sekitar 2,5 mil dari pintu masuk gua terlarang Thailand. Mereka hidup tetapi kurang gizi, kelelahan dan kehabisan oksigen.

Upaya menemukan mereka melalui lorong-lorong berbahaya, sempit dan memutar, dengan arus air yang kuat, membuat tim harus melalui mimpi buruk itu.

Beragam upaya dilakukan untuk menyelamatkan mereka. Mulai dari mengeringkan gua, pertimbangan menunggu kelarnya musim hujan dalam empat bulan dan mengajari tim untuk berenang dan menyelam. Satu hal yang pasti: Mereka harus pergi melalui bawah air dengan perlengkapan menyelam untuk keluar gua.

 

Saksikan juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Evakuasi Dramatis

Pada tanggal 8 Juli, empat anak laki-laki pertama dibawa keluar dari gua oleh tim ahli penyelaman gua internasional termasuk SEAL Angkatan Laut Thailand. Upaya penyelamatan dramatis, mereka diikat pada penyelam, menggunakan tali dan harness.

Pada 9 Juli, empat anak laki-laki lagi diselamatkan dan pada 10 Juli, empat anak laki-laki lainnya dan pelatih yang tersisa diselamatkan setelah menghabiskan 17 hari di gua.

Anak-anak dan pelatih tim sepak bola remaja Thailand saat diselamatkan di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). Petugas penyelamat menemukan 12 anak laki-laki dan seorang pelatih dalam kondisi hidup. (Navy Seal Thailand via AP)

Anak-anak itu dibius dengan obat ketamin selama penyelamatan yang berani dan mengenakan pakaian basah serta masker wajah untuk menyediakan oksigen.

Semuanya dipulangkan dari rumah sakit satu pekan setelahnya.

Saman Kunam meninggal dalam misi penyelamatan di gua Thailand karena kehabisan oksigen. (Instagram Valeepoan Kunan)

Evakuasi dramatis itu mengakibatkan satu kematian: penyelam sukarela dan mantan Angkatan Laut Thailand SEAL, Saman Kunan. Pria 38 tahun itu meninggal 6 Juli, ketika ia kehabisan oksigen di bawah air saat mencoba mengirimkan tangki oksigen ke anak-anak itu.

Gua Tham Luang Nang Non sepanjang 6 mil (setara 9,6 kilometer), yang terletak di dalam Taman Hutan Non Khun Nam Nang, telah dikenal sebagai jaringan gua terpanjang di Thailand.

Namun, gua tersebut tidak pernah dijadikan obyek wisata karena risiko bahaya akibat fungsinya sebagai drainase alami saat musim hujan.

Disebutkan pula bahwa gua itu merupakan salah satu dari segelintir kecil area terlarang, yang tidak boleh dimasuki tanpa izin resmi.

Manchester United (MU) memenuhi janjinya mengundang 12 bocah yang terjebak di gua Thailand selama lebih dari dua minggu. Ke-12 anak dan pelatih berkunjung ke markas Setan Merah pada akhir Oktober 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.