Sukses

Selain Kasus George Floyd, 9 Perilaku Rasisme Ini Masih Terjadi di AS

Ada sejumlah laporan mengenai kasus rasisme yang terjadi di Amerika Serikat. Hal ini terjadi di lingkungan kerja bahkan pendidikan.

Liputan6.com, New York - George Floyd meninggal dunia usai merintih tak bisa bernapas karena lehernya tercekik lutut polisi yang menahannya. Kematian Floyd pun menimbulkan kemarahan warga dengan turun ke jalan berdemonstrasi hingga meluas di beberapa kota di Amerika Serikat.

Rekaman kejadian pada 25 Mei yang beredar viral menunjukkan seorang perwira polisi kulit putih, Derek Chauvin, meletakkan lututnya di leher George Floyd ketika dia terbaring di lantai. Chauvin, yang berusia 44 tahun, sejak itu didakwa dengan pasal pembunuhan.

Peristiwa penting yang menyebabkan kematian George Floyd terjadi hanya dalam 30 menit. Berdasarkan keterangan dari saksi, rekaman video dan pernyataan resmi, kejadian itu dimulai dengan adanya laporan uang palsu senilai $ 20 yang diduga dipakai George Floyd membeli sebungkus rokok dari Cup Foods, sebuah toko kelontong, pada 25 Mei.

Selain kasus George Floyd, ada sejumlah laporan mengenai kasus rasisme yang terjadi di Amerika Serikat. Seperti dikutip dari laman DoSomething.org, Selasa (2/6/2020) berikut 9 perilaku rasisme yang masih kerap terjadi di Negeri Paman Sam:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Penerimaan Siswa

Selama tahun ajaran 2015-2016, siswa berkulit hitam hanya mewakili 15 persen dari total pendaftaran siswa di Amerika Serikat.

Padahal, mereka terdiri dari 35 persen siswa. Departemen Pendidikan AS menyimpulkan bahwa perbedaan ini "tidak dijelaskan oleh perilaku buruk yang lebih sering atau lebih serius oleh siswa kulit berwarna."

2. Dalam Lingkup Kepolisian

Di New York City, 88 persen polisi berkulit hitam atau Latin diberhentikan di tahun 2018. Sementara 10 persen melibatkan orang kulit putih.

Dari perhentian itu, 70 persen benar tidak bersalah, menurut laporan dari Serikat Kebebasan Sipil New York.

 

3 dari 5 halaman

3. Intimidasi Siswa

Dalam satu survei AS, 15,8 persen siswa melaporkan mengalami intimidasi atau pelecehan berbasis ras. Penelitian telah menemukan hubungan yang signifikan antara intimidasi rasial dan kesehatan mental dan fisik yang negatif pada siswa.

4. Urusan Kesehatan

Dari 2013 hingga 2017, pasien kulit putih di AS menerima perawatan kesehatan berkualitas lebih baik daripada sekitar 34 persen pasien Hispanik, 40 persen pasien kulit hitam, dan 40 persen pasien asli Amerika.

 

 

4 dari 5 halaman

5. Proses Persalinan Wanita

Perempuan kulit hitam 3 sampai 4 kali lebih mungkin mengalami kematian terkait kehamilan daripada perempuan kulit putih, bahkan pada tingkat pendapatan dan pendidikan yang sama.

6. Keterlibatan Kriminal

Orang Amerika kulit hitam lebih mungkin ditangkap daripada orang kulit putih Amerika. Setelah ditangkap, mereka lebih mungkin dihukum, dan sekali dihukum, mereka lebih mungkin mengalami hukuman penjara yang panjang.

7. Keterlibatan Narkoba

Orang kulit hitam Amerika dan orang kulit putih Amerika menggunakan narkoba dengan kecepatan yang sama, tetapi orang Amerika kulit hitam 6 kali lebih mungkin ditangkap karenanya.

 

5 dari 5 halaman

8. Durasi Hukuman

Rata-rata, pria kulit hitam di AS menerima hukuman yang 19,1 persen lebih lama daripada pria kulit putih yang dihukum karena kejahatan yang sama.

9. Lapangan Pekerjaan

Di AS, orang kulit hitam dua kali lebih mungkin menganggur daripada orang kulit putih. Setelah dipekerjakan, individu berkulit hitam berpenghasilan hampir 25 persen lebih rendah dari rekan kulit putih mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.