Sukses

Kanada Tuduh AS Blokir Pengiriman Tiga Juta Masker di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Sekutu AS mengeluh tentang apa yang mereka sebut taktik 'Wild West' dalam mengalahkan atau memblokir pengiriman medis di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Ottawa - Premier Ontario, provinsi terbesar Kanada, pada hari Senin, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memblokir pengiriman tiga juta masker wajah yang dirancang untuk membantu memerangi pandemi Virus Corona COVID-19.

Doug Ford mengatakan kepada Global News, insiden itu terjadi selama akhir pekan dan menggambarkannya "benar-benar tidak dapat diterima". Dia juga mengatakan stok peralatan pelindung pribadi di provinsi itu akan habis dalam seminggu.

Melansir dari laman Al Jazeera, Selasa (7/4/2020), sekutu AS mengeluh tentang apa yang mereka sebut taktik "Wild West" dalam mengalahkan atau memblokir pengiriman ke pembeli yang telah menandatangani kesepakatan untuk peralatan medis.

Presiden AS Donald Trump telah meminta perusahaan manufaktur 3M Co untuk menghentikan sementara ekspor masker respirator yang diproduksi di dalam negeri ke Kanada dan beberapa negara Amerika Latin.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengesampingkan pertanyaan wartawan tentang insiden pada hari Senin. Ia pun mengatakan pemerintahnya kini sedang dalam pembicaraan produktif dengan AS dan menambahkan: "Kami berharap pengiriman itu akan dikirimkan."

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesulitan Pengiriman

Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland mengatakan kepada wartawan bahwa Ottawa mengalami "beberapa kesulitan" dalam proses pengiriman masker yang melintasi perbatasan dan akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membantu.

"Kami bekerja secara intens dengan Amerika Serikat untuk memastikan bahwa semua masker yang telah dibeli dapat diekspor ke Kanada," katanya ketika ditanya tentang keluhan Ford.

"Kami telah melakukan percakapan positif dan kami terus bekerja untuk menyelesaikan masalah ini," tambahnya.

Mengenai hal ini, Kedutaan Besar AS di Ottawa tidak segera tersedia untuk memberikan komentar.

Menurut laporan Gis and Data by John Hopkins University, jumlah kasus positif di Kanada kini sudah mencapai 16.667 dengan 3.613 yang dinyatakan sembuh. Sedangkan kasus kematian yang dilaporkan berjumlah 323.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.