Sukses

Pandemi Virus Corona, Kandidat Capres AS Tak Salaman Sebelum Debat

Joe Biden dan Bernie Sanders menghindari salaman sebelum debat Partai Demokrat.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Salam siku (elbows bump) menjadi alternatif untuk meredam penyebaran Virus Corona COVID-19 yang menular lewat kontak fisik. Kandidat capres untuk pemilu AS pun tak jabat tangan sebelum debat.

Dalam debat kandidat capres Partai Demokrat yang ditayangkan CNN, Joe Biden dan Bernie Sanders memilih tidak berjabat tangan. Sebagai gantinya Bidens mengajak Sanders untuk melakukan elbow bump.

Mantan Wapres AS Joe Biden dan Senator Bernie Sanders melakukan salam bahu (elbow bump) untuk menghindari Virus Corona (COVID-19). Dok: CNN

Keduanya pun tampak tersenyum ketika bersalaman dengan gaya baru tersebut. Debat antara Biden dan Sanders berlangsung di Washington D.C., pada Minggu 15 Maret malam. Mereka adalah dua kandidat aktif yang tersisa untuk mendapat tiket sebagai capres Partai Demokrat.

Tak ada audiens yang menonton debat mereka akibat khawatir penyebaran Virus Corona. 

Gaya elbows bump sempat pula ditiru oleh Presiden AS Donald Trump usai mengadakan konferensi pers akhir pekan lalu. Namun, Trump sebetulnya telat mengikuti tren itu dan sempat dikritik habis-habisan karena tetap berjabat tangan meski ada penyebaran Virus Corona. 

Joe Biden dan Bernie Sanders juga kompak melancarkan kritikan ke cara Donald Trump menangani Virus Corona. Biden mengungkin fakta bahwa AS menolak menerima bantuan peralatan dari WHO. 

"Lihat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menawarkan alat tes yang mereka miliki dan untuk diberikan kepada kita," ujar Biden. Pemerintah AS pasalnya memilih membuat peralatan sendiri. 

Koordinator respons Virus Corona Gedung Putih, Deborah Birx, menjelaskan bahwa dalam hari-hari ke depan jumlah pasien Virus Corona di AS akan bertembah. Penyebabnya karena pengujian akan dilakukan dengan skala lebih luas.

Presiden Donald Trump bersama Partai Demokrat dan Republik juga telah sepakat agar tes Virus Corona bisa dilakukan gratis. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Donald Trump Minta Masyarakat Tak Timbun Bahan Pokok

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengimbau masyarakat tidak perlu menimbun persediaan bahan pokok saat ada Virus Corona COVID-19. Ia menjamin persediaan tidak akan habis, sehingga masyarakat bisa tenang.

Dilansir AP, Senin (16/3/2020), Trump mengatakan, tidak ada kekosongan persediaan. Namun masalahnya, orang-orang membeli tiga sampai lima kali lipat lebih banyak dari biasanya.

"Kalian tidak perlu banyak memborong," ujar Trump. "Tak seorang pun di negara ini yang harus menimbun persediaan barang esensial," lanjut Trump.

Presiden Trump juga sudah menelepon para pengusaha ritel dan industri makanan untuk membahas isu persediaan. Beberapa perusahaan yang diajak bicara adalah Walmart, Target, General Mills, Costco, dan Whole Foods.

Sektor pengusaha telah menerapkan aturan-aturan baru, seperti pembatasan pembelian produk seperti pembersih tangan, serta meningkatkan layanan kebersihan. Virus Corona juga membuat toko ritel mengubah jadwal mereka agar buka lebih pagi dan tutup lebih malam.

Presiden Trump berkata perusahaan bisa membantu masyarakat Amerika merasa tenang dan aman jika stok persediaan terjamin. Sektor industri makanan pun memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan pemerintah.

"Kami berdiri bersama Presiden, Wakil Presiden, dan pemerintah sebagaimana kami bekerja, melayani, dan menyediakan makanan kepada negara. Kami tahan banting. Industri kami bekerja 24 jam sehari untuk menyediakan dan menyetok ulang sekaligus memastikan kebersihan toko dan fasilitas kami," ujar Leslie Sarasin, presiden dari Food Marketing Institute.

Akibat Virus Corona, masyarakat di berbagai negara terpantau memborong barang-barang persediaan. Di negara Barat, barang yang langka adalah pembersih tangan dan tisu toilet yang diperebutkan. 2 dari 3 halaman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.