Sukses

Penipuan Jual Beli Masker Virus Corona Marak Terjadi di Toko Online Singapura

Kepolisian Singapur memperingatkan adanya varian baru penipuan penjualan masker melalui internet (online). Pernyataan ini dikeluarkan pada Sabtu, 22 Februari.

Liputan6.com, Singapura - Kepolisian Singapura memperingatkan adanya modus baru penipuan penjualan masker melalui internet atau toko online. Sudah ada 11 laporan polisi tentang penipuan itu.

Dikutip dari Channel News Asia, Senin (24/2/2020), para korban penipuan ini diminta untuk melakukan pembayaran di muka melalui transfer bank, kemudian diarahkan untuk mengambil masker wajah dari berbagai klinik.

"Para korban hanya menyadari bahwa mereka ditipu setelah mereka pergi ke klinik dan diberitahu bahwa tidak ada pengaturan seperti itu," demikian kata polisi.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penipuan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bersikap Rasional dalam Membeli

Polisi menyarankan anggota masyarakat untuk bersikap rasional ketika mempertimbangkan pembelian online dan tidak membeli secara spontan.

Penipuan dapat menggunakan rekening bank lokal atau memberikan salinan NRIC atau SIM untuk mendapatkan kepercayaan pembeli, polisi memperingatkan.

Pelanggan juga harus menghindari melakukan pembayaran atau setoran di muka.

Mereka harus membeli hanya dari situs web atau platform terkemuka yang merilis pembayaran kepada penjual ketika barang telah diterima, tambah polisi.

3 dari 3 halaman

Menyelidiki Kasus

Pihak berwenang akan bekerja dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk platform online Carousell, untuk menyelidiki kasus.

"Polisi mengambil pandangan serius terhadap mereka yang mengambil keuntungan dari situasi COVID-19 saat ini untuk melakukan kejahatan," kata Kepolisian Singapura.

"Semua pelanggar akan ditangani dengan keras sesuai dengan hukum."

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.