Sukses

Khawatir Picu Protes, Polisi Israel Larang Muslim Pendatang Salat Jumat di Masjid Al Aqsa

Polisi Israel mengaku curiga ada provokator di dalam rombongan Muslim pendatang dalam sebuah bus menuju Masjid Al Aqsa saat salat Jumat.

Liputan6.com, Yerusalem - Kepolisian Israel menyuruh sejumlah bus menuju Masjid Al Aqsa yang membawa jemaah Muslim agar berputar balik. Para penumpang tidak boleh masuk ke area tersebut untuk menjalankan ibadah salat Jumat.

Dilaporkan The Jerusalem Post, Jumat (7/2/2020), bus-bus itu berasal dari daerah Triangle di utara Israel yang notabene banyak penduduk Muslim. Polisi menyebut berusaha meredam kegaduhan di area Masjid Al Aqsa.

Ibadah salat Jumat di Masjid Al Aqsa belakangan ini menjadi tempat protes melawan aksi Israel, dan rencana perdamaian Israel-Palestina versi Presiden Donald Trump.

Para penumpang bus itu pun kecewa. Menyebut kepolisian Israel tak berhak menyuruh mereka pulang.

"Polisi tak berhak untuk tidak mengizinkan kita masuk ke masjid. Mereka menghukum orang tanpa alasan jelas dan ini bukan pertama kalinya," ujar seorang jemaah kepada media Israel.

Israel Today mengutip pernyataan otoritas setempat yang berkata ada provokator di antara para jemaah itu. Pemerintah Israel disebut sedang siaga tinggi karena beberapa kasus kekerasan yang terjadi.

Setelah rombongan bus itu disuruh putar balik, ibadah salat Jumat di Masjid Al Aqsa tetap berjalan secara damai dan aparat Israel ikut mengawasi secara ketat.

Dalam rencana perdamaian versi Donald Trump, kota Yerusalem diberikan kepada Israel. Palestina menolak mentah-mentah keputusan itu meski ditawari investasi fantastis hingga USD 50 miliar jika mau setuju.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus Penabrakan Tentara

Salah satu kasus kekerasan yang membuat tentara Israel siaga adalah kasus penabrakan tentara muda Israel. 

Sebuah mobil menabrak kumpulan tentara Israel pada Rabu 5 Februari 2020 malam waktu setempat. 12 anggota militer (sejumlah media menyebutnya 14), dilaporkan terluka dalam serangan yang digambarkan pasukan keamanan Negeri Bintang David itu sebagai dugaan serangan tabrakan mobil di Yerusalem tengah.

Salah satu tentara Israel, berusia 20, dievakuasi untuk menerima perawatan medis di Pusat Medis Shaare Zedek saat dalam kondisi serius dan tidak sadar. Sebelas tentara lagi diungsikan ke rumah sakit lain di kota; mereka semua terluka ringan.

Mengutip Haarretz, Kamis, 6 Februari 2020, insiden itu terjadi di tengah peningkatan insiden kekerasan antara Palestina dan pasukan keamanan Israel setelah presentasi rencana perdamaian Timur Tengah AS Presiden Donald Trump.

Sopir kendaraan itu dicurigai melakukan serangan yang terjadi sekitar pukul 01.45 dini hari di sebelah First Station Yerusalem, melarikan diri dari tempat kejadian. Saat ini ia tengah diburu pasukan keamanan di dekat Beit Jala, tempat mobilnya ditemukan.

"Para tentara yang jadi sasaran dalam insiden diduga serangan itu berasal dari Brigade Golani/ Mereka dalam perjalanan menuju daerah Western Wall di Old City (Yerusalem)," kata militer Israel.

3 dari 3 halaman

Keterangan Saksi Mata

Menurut keterangan tentara, pengemudi melaju ke arah kelompok dari belakang saat mereka berjalan di trotoar. Dia dengan cepat melarikan diri tak lama kemudian, dan tidak ada tembakan yang ditembakkan ke arahnya.

Seorang petugas layanan darurat Magen David Adom yang berada di tempat kejadian, Oz Pollak, mengatakan bahwa kekacauan terjadi ketika ia pertama kali tiba di sana.

"Kami melihat tiga pemuda terbaring di trotoar dan sekitar sembilan lainnya yang juga ditabrak dalam posisi berdiri," kata Magen David.

"Satu orang tidak sadarkan diri. Seorang pemuda berusia 20 tahun yang menderita cedera kepala dan tubuh mengatakan kepada kami sebuah mobil datang dan menabrak mereka. Dengan bantuan petugas medis dan tentara IDF di tempat kejadian, kami memberikan perawatan darurat yang menyelamatkan jiwa dan melakukan evakuasi," imbuh Magen David.

Juga pada Rabu malam, seorang warga Palestina berusia 19 tahun tewas oleh tembakan langsung Israel selama operasi Pasukan Pertahanan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat. Bentrokan tampaknya telah meletus antara pasukan keamanan Israel dan Palestina yang berada di daerah itu.

Selama perkelahian, tujuh warga Palestina terluka, di antaranya seorang polisi Otoritas Palestina. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.