Sukses

Gempa Kedua Pasca-Lindu Hancurkan Batu Karang Terkenal Guncang Puerto Rico

Selang sehari setelah guncangan yang lebih lemah menghancurkan formasi batuan karang terkenal, Playa Ventana, gempa bumi kembali terjadi di Puerto Rico.

Liputan6.com, Indios - Gempa bumi bermagnitudo 6,6 mengguncang Puerto Rico pada Selasa 7 Januari 2020. Lindu ini terjadi hanya selang sehari setelah guncangan yang lebih lemah menghancurkan formasi batuan terkenal Playa Ventana.

Kendati demikian, gempa dangkal dengan kedalaman 4,3 mil, yang melanda selatan Indios di barat daya pulau itu, belum menyebabkan ancaman Tsunami yang signifikan, menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

“Itu sangat kuat. Saya bisa merasakan getaran di mana-mana," kata seorang saksi mata yang terletak sembilan mil dari pusat gempa diposting di situs Pusat Seismologi Mediterania Eropa seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (7/1/2020).

Saksi lain di Caimital, 41 mil jauhnya, memposting bahwa gempa berlangsung sekitar 30 detik.

Senin lalu, sebelum fajar, gempa bumi bermagnitudo 5,8 mengguncang Puerto Rico. Menghancurkan salah satu tempat wisata terkenal di wilayah AS.

Gempa tersebut menyebabkan runtuhnya formasi batuan terkenal yang dikenal sebagai Playa Ventana di Guayanilla. Warga kemudian berbagi foto bagian atas keajaiban alam, juga dijuluki Window Beach, yang benar-benar terputus.

Struktur itu dikenal sebagai Window Beach, karena formasi batu diangkat di atas lautan dengan lubang besar yang memberi perasaan memandang laut melalui jendela.

Pers Guayanilla, Glidden López, menulis di Facebook: 'The Window Beach runtuh. Hari ini ikon kita hanya tinggal memori di benak semua orang. '

Penduduk lain berbagi pemikiran tentang hilangnya formasi ikonik.

'Ini adalah hal besar bagi Puerto Riko, hari ini adalah hari dimana ventana hilang untuk selamanya. Tempat ini terkenal di Puerto Riko hingga saat ini karena gempa bumi 5,80," tulis salah'satu orang di Twitter.

"Sesuatu yang luar biasa diambil dari Puerto Rico hari ini," tulis yang lain.

Para pejabat mengatakan gempa itu terjadi pada pukul 6.32 pagi tepat, di selatan pulau itu pada kedalaman enam mil yang relatif dangkal, menurut US Geological Service (USGS).

Tidak ada ancaman tsunami, tetapi USGS memperingatkan bahwa pulau itu harus siap untuk gempa bumi lagi.

"Menurut perkiraan kami, selama 1 Minggu ke depan ada peluang 4% dari satu atau lebih gempa susulan yang lebih besar dari besarnya 5,8," kata USGS dalam sebuah pernyataan.

Badan itu mengatakan 'kemungkinan akan ada gempa bumi yang lebih kecil hingga minggu depan'.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempa Sebelumnya Picu Tanah Longsor

Gempa Senin pagi memicu tanah longsor, menyebabkan listrik padam dan rumah-rumah rusak parah.

"Pemadaman listrik dilaporkan di beberapa bagian Puerto Rico setelah gempa," kata Direktur Manajemen Darurat  untuk kota pantai selatan Ponce, Angel Vazquez.

Gempa itu adalah salah satu gempa terkuat yang belum pernanh menghantam wilayah AS, yang telah bergetar selama sepekan terakhir.

"Ini adalah salah satu gempa terkuat hingga saat ini, sejak mulai bergetar pada 28 Desember," katanya. "Gempa itu berlangsung lama."

Warga di kota-kota pesisir selatan berbagi foto-foto rumah yang runtuh sebagian dan batu-batu besar yang menghalangi jalan, ketika para pejabat mendesak orang untuk tetap tenang.

Beberapa warga juga merekam video kerusakan, memperlihatkan rumah-rumah yang roboh, kabel listrik yang putus dan mobil-mobil bermanuver di sekitar batu-batu besar di jalanan.

Di kota selatan Guánica, Wali Kota Santos Seda mengatakan bahwa lima rumah ambruk di lingkungan Esperanza, tetapi hanya satu dari mereka yang dihuni. "Tidak ada cedera yang dilaporkan. 29 rumah lainnya rusak berat," katanya.

Warga lainnya yang mengingat gempa Senin pagi, Dr Sindia Alvarado, yang tinggal di kota pantai selatan Penuelas, mengatakan dirinya ketakutan.

"Seluruh keluarga saya bangun dan menjerit," katanya. "Kupikir rumah itu akan terbelah menjadi dua."

Di sebuah hotel di kota pantai barat daya Guanica, orang-orang panik ketika mereka mencoba melarikan diri dengan mobil mereka, kemudian batu-batu besar menghalangi satu-satunya jalan raya menuju utara ke ibu kota San Juan, kata pengacara Jose Francisco Benitez.

"Ada keadaan panik. Bahkan ada orang dalam pakaian mereka yang berjalan di sekitar hotel," ujar Jose Francisco Benitez seraya mengungkapkan bahwa saat gempa dia dan pacarnya berada di ruangan ketika gempa terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.