Sukses

Justin Trudeau Terpilih Lagi Jadi PM Kanada, Partainya Gagal Kuasai Parlemen

Para pemilih Kanada telah memberi Justin Trudeau masa jabatan kedua sebagai PM, meski Partai Liberal pimpinannya kehilangan banyak kursi di parlemen.

Liputan6.com, Ottawa - Para pemilih Kanada telah memberi Justin Trudeau masa jabatan kedua sebagai Perdana Menteri, meskipun Partai Liberal pimpinannya kehilangan banyak kursi dan tidak dapat membentuk pemerintahan mayoritas, sehingga memerlukan mereka membangun koalisi dengan partai lain.

Kemenangan Trudeau datang meskipun ada penurunan popularitas sejak kemenangannya pada tahun 2015. Hal itu dipicu oleh kemunculan beberapa foto selama kampanye pemilihan dirinya yang berpose "wajah cokelat" semasa muda, dan beberapa skandal terkait dengan partai politiknya.

Kendati demikian, para pemilih Kanada mungkin lebih terfokus pada keberhasilan Trudeau memenuhi janji kampanyenya, di antara lain; kabinet yang diisi oleh gender seimbang, melegalisasi ganja, penguatan ekonomi, hingga menekan laju pengangguran hingga ke 5,5 persen, the Sydney Morning Herald melaporkan, dikutip pada Selasa (22/10/2019).

Sementara itu, pesaing terdekat Partai Liberal, Partai Konservatif, menempel dekat. Namun, partai yang digawangi kandidat perdana menteri Andrew Scheer itu pun tidak dapat menghasilkan antusiasme yang cukup di antara pemilih untuk memenangkan kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Ambang batas minimum kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan mayoritas adalah 170.

Janji Partai Konservatif untuk mencabut pajak karbon Kanadagagal bergaung di kalangan pemilih dapil penting seperti Ontario dan Quebec.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Janji Trudeau

Dalam pidato kemenangannya, Justin Trudeau mengatakan bahwa dia telah mendengar frustrasi orang-orang Kanada yang tidak mendukung partainya.

"Kami akan memerintah untuk semua orang terlepas dari bagaimana Anda memberikan suara Anda," katanya, seperti diwartakan koresponden the Sydney Morning Herald dari Amerika.

"Kami tak akan membawa kesulitan bagi siapapun dan akan memberikan kemakmuran untuk semua - itulah yang sedang kami upayakan."

Dalam pidatonya, Scheer meramalkan bahwa masa jabatan kedua Trudeau akan berumur pendek dan menunjukkan bahwa partainya memenangkan lebih banyak suara daripada kaum Liberal.

"Tuan Trudeau, ketika pemerintahanmu nanti jatuh, Konservatif akan siap dan kita akan menang ... Kita adalah pemerintah yang menunggu."

3 dari 3 halaman

Jajak Pendapat

Jajak pendapat pasca-pemilu, yang pada hari-hari terakhir kampanye memprediksi kemenangan tipis bagi kaum Liberal, ternyata akurat.

Bloc Quebec, sebuah partai yang mengabdikan diri untuk nasionalisme Quebec, mengambil sejumlah besar kursi di provinsi itu, menyangkal Partai Liberal kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Partai Liberal diperkirakan akan memenangkan 156 kursi, turun dari 184 kursi dalam pemilihan periode lalu, dan kurang dari 170 yang dibutuhkan untuk memenangkan mayoritas parlemen.

Partai Konservatif diperkirakan akan memenangkan 122 kursi, Bloc Québécois 32 kursi dan Partai New Democrat 23 kursi. Partai Hijau memenangkan tiga kursi.

Tapi, Partai Konservatif secara tipis berhasil memenangkan suara rakyat (popular vote) dengan 34 persen, di depan Partai Liberal dengan 33 persen, disusul Partai New Democrat dengan 15 persen. Tetapi mereka tidak mengambil suara di daerah-daerah perkotaan di mana mereka perlu mendapatkan hasil yang signifikan di bawah sistem elektoral first-past-the-post di negara itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.