Sukses

9 Orang Tewas Akibat Kebakaran di Perbatasan Kashmir

Lagi-lagi, warga sipil harus menjadi korban atas kericuhan yang terjadi di perbatasan India-Pakistan yaitu Kashmir.

Liputan6.com, Kashmir - Setidaknya sembilan orang tewas pada Minggu (20 Oktober) dalam baku tembak di sepanjang perbatasan India-Pakistan secara de facto di Kashmir kata para pejabat, yang menambah jumlah angka kematian dalam beberapa hari terakhir ketika New Delhi menerapkan aturan jam malam di wilayah yang disengketakan.

Dilansir dari Channel News Asia, Minggu (20/10/2019) ketegangan meningkat antara kedua negara tetangga tersebut yang memiliki senjata nuklir setelah India mencabut otonomi Kashmir pada 5 Agustus dan memberlakukan pembatasan gerakan dan komunikasi untuk memadamkan kerusuhan.

Para pejabat dari kedua negara saling menuduh menembakkan mortir dan senjata ringan di sepanjang garis kontrol.

"Dua tentara dan seorang warga sipil terbunuh sedangkan tiga lainnya cedera dalam kebakaran yang tidak diprovokasi oleh Pakistan," kata juru bicara Angkatan Darat India Kolonel Rajesh Kalia kepada AFP tentang kebakaran "tanpa alasan" di daerah pegunungan Tangdhar di distrik Kupwara.

Beberapa rumah mengalami kerusakan karena serangan itu dan tiga warga sipil dirawat di rumah sakit, tambahnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Sipil Jadi Korban

Pihak berwenang di Kashmir, yang dikelola Pakistan mengatakan kepada AFP bahwa enam warga sipil tewas dan delapan lainnya cedera di Muzaffarabad dan Lembah Neelum.

"Peluru mortir menghantam rumah-rumah sipil dan sejauh ini telah membunuh lima orang di Muzzafarabad dan melukai enam lainnya," kata wakil komisaris Muzaffarabad, Badar Munir.

Munir mengatakan yang tewas termasuk tiga anggota dalam satu keluarga.

Pejabat Lembah Neelum Akhtar Ayub mengatakan satu warga sipil tewas dan dua lainnya luka-luka.

Penembakan itu terjadi setelah lima orang tewas di Kashmir India pada hari Rabu, dua hari setelah New Delhi memulihkan layanan ponsel dan teks.

Pihak berwenang India mengatakan berulang kali selama penutupan bahwa telah terjadi kedamaian di Kashmir.

Kashmir telah terpecah antara India dan Pakistan sejak 1947 hingga mengakibatkan dua perang serta banyak pertempuran kecil.

Pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan India telah berkecamuk di wilayah itu sejak 1989, menewaskan puluhan ribu orang, yang kebanyakan warga sipil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.