Sukses

3 Warga AS Meninggal Akibat Terinfeksi Virus Otak Langka dari Nyamuk

Tiga warga AS meninggal setelah terjangkit virus langka yang menginfeksi otak, yang disebarkan oleh nyamuk.

Liputan6.com, New York - Pada Senin, 9 September 2019, pejabat kesehatan di Rhode Island melaporkan bahwa seorang warga di sana telah meninggal setelah terjangkit virus Eastern Equine Encephalitis (EEE).

Kasus tersebut menandai kematian ketiga di Amerika Serikat yang terkait EEE pada tahun ini, dan kasus kedua yang didokumentasikan dalam waktu kurang dari seminggu.

Infeksi virus langka itu, yang disebarkan oleh nyamuk, dilaporkan kembali merenggut nyawa manusia sejak terakhir didapati pada 2007.

Pejabat kesehatan di AS melaporkan temuan EEE kali ini pada akhir Agustus 2019. Pasien waktu itu berada dalam kondisi kritis. Warga ini, yang kemudian diketahui berusia 50-an, meninggal pada Minggu kemarin, 8 September 2019. Demikian seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (12/9/2019).

Nyamuk dan kuda di daerah tempat pasien tersebut tinggal, merupakan medium pembawa EEE. Virus ini juga terdeteksi di lokasi lain di negara bagian Rhode Island, menurut Centers for Disease Control and Prevention. 

Sebagai tindak pencegahan untuk mengatasi penyebaran virus, daerah-daerah yang dianggap berisiko tinggi terpapar EEE disemprot dengan insektisida selama dua malam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyakit Menakutkan dari Nyamuk

EEE merupakan salah satu penyakit paling menakutkan yang disebarkan oleh nyamuk. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini tidak pernah mengalami gejala serius.

Namun bagi sebagian kecil orang, virus berhasil mencapai sistem saraf, yang kemudian menyebabkan pembengkakan otak. Penyakit yang ditimbulkan sangat mematikan, dengan tingkat kematian 33 persen.

Saat ini, tidak ada perawatan khusus untuk EEE atau vaksin manusia yang preventif (bersifat mencegah).

Untungnya, EEE biasanya berkembang biak di dalam tubuh nyamuk yang tinggal jauh dari manusia, dan manusia bukan bagian dari siklus hidup alami virus ini.

Itu berarti, kasus serius EEE jarang terjadi. Pemerintah AS mengungkapkan, ada rata-rata tujuh kasus setiap tahun yang berhubungan dengan EEE. Namun, tahun ini mungkin berubah menjadi relatif buruk.

3 dari 3 halaman

Waspada Iklim yang Menghangat

Pada akhir pekan lalu, pejabat kesehatan di Michigan mengumumkan bahwa seorang penduduk meninggal setelah terinfeksi EEE.

Selain itu, negara bagian ini telah mendokumentasikan empat kasus lain yang dikonfirmasi atau dicurigai sebagai EEE. Kematian terkait EEE pertama yang dicatat tahun ini dilaporkan terjadi pada akhir Agustus oleh pejabat kesehatan Massachusetts.

Pemerintah sejak itu melaporkan tujuh kasus secara total pada pekan lalu (pria Massachusetts lainnya dengan EEE dilaporkan mengalami koma, meskipun kondisinya saat ini tidak diketahui).

Selain kuda dan burung, EEE juga ditemukan pada burung di Connecticut dan Florida. Untuk saat ini, para pejabat telah memperingatkan bahwa musim transmisi puncak untuk EEE akan berlanjut hingga September bagi orang-orang yang tinggal di dekat daerah rawa di sepanjang AS Timur dan Selatan.

Iklim yang menghangat membuat nyamuk menjadi nyaman untuk tinggal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini