Sukses

Ekuador Minta Wanita Swedia yang Dituduh Komplotan Bos WikiLeaks Bebas

Pengadilan Ekuador memerintahkan pembebasan seorang warga Swedia yang memiliki hubungan dengan pendiri WikiLeaks, Julian Assange.

Liputan6.com, New York - Pengadilan Ekuador pada Kamis 20 Juni 2019 memerintahkan pembebasan seorang warga Swedia yang memiliki hubungan dengan pendiri WikiLeaks, Julian Assange.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (23/6/2019), Ola Bini ditangkap ketika hendak melakukan perjalanan ke Jepang pada 11 April, hari yang sama ketika Ekuador membatalkan klaim suaka Assange selama tujuh tahun di kedutaan negara itu di London.

Pengadilan akan mengharuskan Bini secara berkala melapor ke pihak berwenang dan melarangnya meninggalkan negara itu sementara penyelidikan berlanjut atas dugaan peretasan yang dilakukannya.

Ekuador telah mengaitkan Bini dengan Julian Assange karena pemerintah Ibu Kota Quito itu telah menyatakan, siapa saja yang dekat dengan warga Australia itu berarti terlibat komplotan untuk menggoyahkan Presiden Lenin Moreno.

Assange saat ini mendekam satu tahun dalam penjara di Inggris karena melanggar jaminan ketika ia melarikan diri ke kedutaan Ekuador pada tahun 2012 untuk menghindari tuduhan serangan seksual di Swedia.

Ia kemungkinan menghadapi hukuman penjara 175 tahun berdasar tuduhan Amerika bahwa ia melanggar Undang-Undang Spionase.

Sidang ekstradisi Julian Assange dijadwalkan Februari tahun depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kejaksaan AS Tekan Inggris agar Ekstradisi Pendiri WikiLeaks

Sementara itu kejaksaan Amerika secara resmi minta Inggris agar meng-ekstradisi pendiri WikiLeaks, Julian Assange ke Amerika dan menghadapi tuduhan terkait dengan pembocoran sejumlah besar surat kawat diplomatik rahasia dan log perang, demikian kata pejabat Amerika hari Selasa 11 Juni.

Sebuah permintaan resmi bagi ekstradisi Assange diserahkan kepada penguasa Inggris pada hari Kamis, beberapa hari sebelum tenggat waktu hari ini, 11 Juni.

Berdasarkan persetujuan ekstradisi dengan Inggris, Amerika punya waktu 60 hari setelah tanggal penangkapan Assange pada 11 April lalu di London, untuk mengajukan permohonan resmi bagi penyerahan dirinya.

Programer komputer dari Australia dan aktivis yang sedang jadi buronan itu akan menghadapi tuduhan di pengadilan federal Virginia Utara. Dia dituduh bekerja sama dengan prajurit Angkatan Darat Amerika Chelsea Manning dalam mencuri dan menerbitkan ratusan ribu laporan tentang perang di Afghanistan dan Irak, serta juga tentang penjara militer di Guantanamo Bay, Kuba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.