Sukses

Arab Saudi Tembak Dua Drone Bermuatan Bom Houthi Menyasar Kawasan Abha

Setelah Bandara Abha jadi target serangan rudal Houthi, wilayah di sekitarnya kini kerap jadi sasaran drone tanpa awak yang memiliki muatan peledak.

Liputan6.com, Jakarta - Pertahanan udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan dua drone bermuatan bom yang diluncurkan oleh milisi Houthi yang didukung Iran.

Kolonel Turki al-Maliki, juru bicara koalisi Arab Saudi membuat pernyataan Selasa pagi dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh Saudi Press Agency (SPA) yang dikelola pemerintah dan dikutip dari Al Arabiya, Selasa (18/6/2019).

"Pasukan Pertahanan Udara koalisi telah berhasil mencegat dan menjatuhkan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh milisi Houthi yang didukung Iran pada hari Selasa, yang ditujukan untuk warga sipil di daerah perumahan di Abha," ujar juru bicara koalisi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Badan Pers resmi Saudi (SPA).

Al-Maliki kemudian membeberkan bahwa satu pesawat tak berawak menargetkan area perumahan di selatan kota Abha. Dia menambahkan bahwa pesawat tak berawak lainnya ditembak jatuh di Yaman.

Dia juga menyatakan bahwa pada pukul 11.45 malam kemarin, pasukan Pertahanan Udara koalisi mencegat dan menembak jatuh sebuah pesawat yang sarat dengan bahan peledak yang diluncurkan oleh milisi Houthi ke arah Negara Kerajaan, Arab Saudi.

Houthi telah melancarkan beberapa serangan di Abha sejak pekan lalu, ketika serangan rudal di bandara kota itu melukai 26 orang. Serangan pesawat tak berawak itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS.

Barat dan PBB mengatakan Iran mempersenjatai Houthi. Sementara Teheran menyangkal hal itu.

Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan yang dilakukan oleh milisi Houthi Yaman di Bandara Abha.

Dalam sebuah pernyataan, PBB menyerukan kepada mereka yang berada di belakang "tindakan tercela ini" untuk dimintai pertanggungjawaban.

Sementara menurut Al-Maliki, dia menegaskan upaya koalisi untuk membela negara dan mengkonfirmasi bahwa pihaknya akan terus menetralkan kemampuan Houthi yang bermusuhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saudi Hantam Ibu Kota Yaman yang Dikuasai Pemberontak

Sebelumnya, sebuah koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara ke sasaran pasukan pemberontak Houthi di Sana'a, Yaman, kata televisi pemerintah Saudi pada Sabtu 15 Juni 2019 pagi waktu lokal.

Serangan itu merupakan rangkaian eskalasi kekerasan selama beberapa pekan terakhir antara Saudi dan Houthi serta telah memicu ketegangan regional.

Serangan udara Saudi pada Sabtu ini menghantam sistem pertahanan udara dan posisi militer lainnya di Sana'a yang dikuasai Houthi, beberapa hari setelah kelompok itu melancarkan serangan rudal di bandara Saudi, menurut laporan TV, seperti dikutip dari Voice of America, Sabtu (15/6/2019).

Koalisi Saudi yang didukung Barat telah berjuang melawan Houthi di Yaman sejak 2015 untuk mencoba mengembalikan pemerintah yang diakui secara internasional yang dipaksa keluar dari Sanaa oleh Houthi.

Houthi telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak dan rudal ke kota-kota di negara tetangga Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir. Tindakan itu, menurut penilaian Barat, dipicu oleh ketegangan terkini antara Iran dengan AS di Teluk Persia.

Konflik Yaman secara luas dilihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. Namun Houthi membantah menerima perintah dari Teheran dan mengatakan bahwa alasan mereka mengangkat senjata adalah untuk melawan korupsi.

3 dari 3 halaman

Mencegat Drone Houthi

Pada Jumat 14 Juni, atau selang beberapa hari setelah serangan rudal yang melukai 26 orang di Bandara Abha, fasilitas penerbangan Arab Saudi itu kembali diserang --di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Arab Saudi mengatakan, pasukan pertahanan udaranya mencegat lima pesawat tanpa awak yang diluncurkan oleh Houthi Yaman ke Bandara Abha dan Kota Khamis Mushait, pada Kamis 13 Juni 2019 malam waktu setempat. Serangan itu merupakan yang terbaru di wilayah tersebut.

"Lalu lintas udara dan wilayah udara di Bandara Abha beroperasi secara normal," kata juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi dalam pernyataan yang dirilis oleh Saudi Press Agency, Jumat pagi 14 Juni 2019.

Sebelumnya, sedikitnya 26 orang terluka setelah Houthi menembakkan rudal ke bandara Abha pada Rabu 12 Juni. Insiden itu menuai tanggapan keras dari Riyadh yang berjanji untuk mengambil "tindakan tegas".

Gerakan Houthi yang berpusat di Iran sebelumnya mengatakan bahwa mereka melakukan serangan pesawat tak berawak ke Bandara Abha, beberapa hari setelah menargetkan bandara di barat daya Arab Saudi dengan rudal, kelompok Al Masirah TV melaporkan.

Pemberontak, yang telah berperang melawan koalisi pimpinan Saudi sejak Maret 2015, telah melakukan setidaknya empat serangan terhadap Arab Saudi pekan ini karena mereka telah meningkatkan serangan terhadap kerajaan di tengah ketegangan antara kekuatan Syiah Iran dan Amerika Serikat, sekutu utama Arab Saudi.

Sedangkan, pada Senin, pasukan pertahanan udara Arab Saudi juga mencegat dua pesawat tanpa awak yang menargetkan Khamis Mushait di selatan negeri kerajaan itu.

Serangan itu tak menyebabkan kerusakan atau memakan korban. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini