Sukses

5 Negara yang Warganya Gemar Mengonsumsi Darah

Lima negara ini ternyata warganya gemar mengonsumsi makanan yang terbuat dari darah.

Liputan6.com, Jakarta - Bayangan menyantap hidangan yang terbuat dari bahan baku darah, bahkan untuk yang dimasak sekalipun, kerap terlihat menjijikkan bagi banyak orang.

Namun, faktanya darah merupakan bahan baku di banyak kebudayaan kuliner. Orang yang makan darah tidak selalu vampir atau kanibal, di mana jenis hidangan ini terkadang diikuti oleh keyakinan akan manfaat sehat, dan bahkan nilai religius.

Dikutip dari Ranker.com pada Sabtu (8/12/2018), ada banya cara untuk mengonsumsi darah. Mulai dari yang paling ekstrem, meminumnya langsung dari hewan, hingga yang diolah sedemikian rupa menjadi hidangan lezat, jenis makanan ini tidak jarang menarik perhatian.

Tidak jarang, ada yang memiliki ide kreatif untuk mengolah darah sebagai hidangan yang sangat unik, dan jauh dari kesam menyeramkan, seperti misalnya menjadi jajanan pinggir jalan, penyedap rasa, dan masih banyak lainnya.

Berikut adalah daftar lima makanan dari bahan baku darah yang disukai oleh beberapa masyarakat di seluruh dunia.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Panekuk Darah - Finlandia & Swedia

Panekuk selalu identik dengan adonan tepung yang disantap dengan kondimen manis, atau sesekali ditambahkan telur untuk membuatnya gurih. Namun, bagaimana jika panekuk terbuat dari darah?

Di Finlandia dan Swedia, panekuk darah adalah sajian lumrah di kehidupan sehari-hari. Dikenal dengan nama "blodpattar", hidangan yang biasa disantap saat sarapan ini terbuat dari darah babi.

Darah kental dimasak dalam minyak jagung, lalu diorak-arik hingga mengental. Sebelum matang, hidangan ini ditambahkan dengan molase (karamel gula), cacahan bawang bombai, sedikit tepung, dan beberapa bumbu lainnya.

3 dari 6 halaman

2. Pengental Kuah Mi - Thailand

Ketika dicampur ke dalam masakan, darah akan memberikan tekstur kental. Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh masyarakat Thailand, untuk mengentalkan kuah kaldu pada beberapa sup mi.

Biasanya, darah yang digunakkan berasal dari sapi atau babi, di mana masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda satu sama lain. Darah sapi bersifat hanya mengentalkan, memberikan tekstur kuah yang padat.

Sedangkan darah babi biasanya digunakan untuk sup mi dari pedalaman utara Thailand, yang konon memberikan tambahan cita rasa gurih.

4 dari 6 halaman

3. Boudin Nour (Ham Darah) - Prancis

Boudin noir kerap disebut sebagai bagian dari sosis darah, padahal memiliki perbedaan dengannya. Tekstur sajian ini cenderung rapat, dan dapat diiris hingga tipis layaknya daging ham.

Oleh karenanya, banyak masyarakat global kemudian menyebutnya sebagai ham darah.

Dibuat dari darah babi yang diaduk bersama bumbu khusus dan sedikit tepung, kemudian diasapi, sebelum direbus sampai bertekstur kencang.

Setelah kencang dan padat, bourdin noir bisa disajikan sebagai irisan untuk pengisi sandwich, atau dimakan utuh bersama kentang tumbuk. Uniknya lagi, hidangan ini termasuk salah satu dibanderol mahal oleh banyak restoran khas Prancis.

5 dari 6 halaman

4. Puding Hitam - Inggris

Masyarakat Inggris sangat menyukai puding hitam (black pudding), yang bisa dibuat dari bahan baku darah sapi atau babi.

Bahan baku darah dicampur dengan tepung gandum, bumbu, sedikit daging dan lemak, sebelum kemudian dimasukkan ke dalam cetakan sosis, untuk diasapi selama beberapa hari.

Puding hitam biasa disajikan di beberapa momen istimewa bagi banyak keluarga Inggris, seperti pada perayaan Natal atau sekadar makan malam besar di rumah.

6 dari 6 halaman

5. Mole - Meksiko

Dalam khazanah kuliner Meksiko, mole dikenal sabagai salah satu saus paling nikmat, yang memiliki campura rasa manis, gurih, dan sedikit pedas. Ini dibuat dari bahan baku cokelat, bumbu rempah, jalapeno, bawang bombai, dan tambahan datah babi.

Namun, tidak semua mole menggunakan campuran darah, kecuali tradisi makanan di selatan Mekskiko yang kental dengan penagruh budaya Aztec di masa lampau. Mole biasanya dituangkan di atas burrito, nachos, dan terkadang beragam daging panggang.

Bahkan di negara bagian Guadalajara, mole darah babi selalu disajikan setiap tahunnya secara besar-besaran dalam perayaan El Dia de Los Muertos, atau perayaan untuk orang mati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.