Sukses

4 Bencana Mengerikan yang Terjadi Akibat Kelalaian Manusia

Peristiwa mengerikan yang terjadi di sejumlah negara ini memakan banyak korban. Bencana ini terjadi akibat ulah manusia.

Liputan6.com, Seoul - Sejumlah musibah ini terjadi akibat kelalaian manusia hingga menewaskan ribuan orang. Peristiwa ini tercatat dalam sejarah dan menjadi titik balik bagi negara tekait untuk memperbaiki segala bentuk kesalahan yang terjadi di masa lampau.

Musibah memang sulit untuk dihindari. Namun, pengalaman mengajarkan untuk selalu menaati segala prosedur yang telah ditentukan.

Beberapa negara seperi Italia, Korea Selatan, Bangladesh hingga Ukraina adalah negara yang pernah mengalami musibah akibat kelalaian manusia.

Seperti dikutip dari laman Toptenz, Senin (19/11/2018), berikut 4 musibah besar yang terjadi akibat kelalaian manusia:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Bendungan Vajont

Vajont adalah bendungan yang tidak lagi digunakan lantaran letaknya yang berada di lembah Sungai Vajont, Monte Toc, Venesia, Italia.

Dengan ketinggian 262 meter, Bendungan Vajont dinobatkan sebagai lokasi penyimpanan air tertinggi di dunia saat itu.

Bendungan ini dirancang oleh Carlo Semenza dan pada akhirnya dibangun dari tahun 1957 hingga 1960 oleh Societa Adriatica di Elettricita yang memonopoli persediaan listrik di Italia timur laut.

Pada tahun 1962, bendungan ini dinasionalisasi dan dikendalikan oleh ENEL yang merupakan bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum. Bendungan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan industrialisasi di Italia timur laut.

Pada 9 Oktober 1963, terjadi longsor yang memicu tsunami besar yang menghancurkan beberapa desa dan kota dan menewaskan 1.910 orang. Peristiwa ini terjadi karena perusahaan dan pemerintah Italia mengabaikan laporan mengenai ketidakstabilan geologis di Monte Toc.

3 dari 5 halaman

2. Gedung Plaza Rana Ambruk

Pada tahun 2013, insiden mengerikan terjadi di Dhaka, Bangladesh. Sebuah bangunan bernama Plaza Rana seketika ambruk saat aktivitas masyarakat sedang berlangsung.

Insinyur bernama Abdur Razzak Khan ditangkap karena diduga bertanggungjawab mengawasi desain dan pembangunan gedung yang digunakan industri Garmen itu. Ia dikenai dakwaan melakukan kelalaian.

Namun penangkapan Abdur Razzak Khan sangat mengejutkan. Dan bahkan mendapatkan perlawanan dari para wartawan. Sejumlah kantor berita menyebut sebenarnya dialah insinyur yang sudah memperingatkan bahwa gedung tidak aman karena banyak ditemukan retakan.

Korban tewas akibat robohnya pabrik garmen 24 April 2013 itu mencapai 1.100 orang.

4 dari 5 halaman

3. Sampoong Mall Ambruk

Salah satu tragedi paling menyeramkan yang tak akan pernah terhapus dalam ingatan warga Korea Selatan adalah runtuhnya Sampoong Mall -- salah satu pusat perbelanjaan di kota Seoul.

Pada mulanya, mall itu dibangun tahun 1989 oleh Lee Joon. Rencana awal, bangunan hanya dirancang dengan lima lantai saja.

Namun, di tengah proses pembangunan, ia memaksa bahwa ada satu lantai tambahan untuk kolam renang. Sejumlah arsitek yang ada di proyek itu menentang rencana Joon. Tetapi, Joon tetap pada pendiriannya dan memecat semua yang bertentangan.

Tak sampai di situ saja, Joon pun tak melaporkan adanya rencana perubahan, dengan cara menyuap inspektur keamanan.

Bahkan, barang-barang bangunan seperti baja dikurangi dan dipilih yang murah demi menghemat biaya. Pada tahun 1995, bangunan ini berdiri dan siap pakai.

Namun, pada pertengahan tahun muncul laporan bahwa terjadi kebocoran gas, tetapi Joon menolak untuk menutup pusat perbelanjaan itu.

Tak lama, pada 29 Juni, tragedi terjadi. Bangunan tiba-tiba ambruk pada malam hari, saat banyak pengunjung sedang makan malam.

Lebih dari 500 orang meninggal dunia. Joon beserta sejumlah orang yang bertanggungjawab lalu dijebloskan ke dalam penjara.

5 dari 5 halaman

4. Chernobyl

Sekitar 32 tahun yang lalu, pada 26 April 1986, penduduk Pripyat Ukraina tengah tidur pulas seperti sedia kala. Tak ada indikasi mencurigakan sebelumnya, hingga malapetaka besar terjadi di kota tersebut.

Malam sebelumnya, sekelompok teknisi sedang melakukan eksperimen di Reaktor No.4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang berada di dekat Pripyat.

Eksperimen itu dilakukan dengan mengabaikan prosedur keamanan dan berujung fatal. Reaktor seberat 2.000 ton tiba-tiba menjadi tak stabil. Para petugas tak mampu mengendalikan kebocoran radiasi. Kebakaran terjadi disertai ledakan yang tak terelakkan.

Hingga akhirnya insiden tersebut memakan korban, dua orang pekerja tewas yang kemudian bertambah menjadi 32 orang. Namun, malapetaka ini belum usai. Warga kemudian dievakuasi, yang semula hanya berada di sekitar proyek saja kini meluas hingga 50 ribu orang.

Pada mulanya, warga mengira hal itu terjadi sesaat dan mereka hanya membawa barang seadanya. Akan tetapi, perkiraan mereka salah, yang ada mereka justru tak pernah kembali. Karena area tersebut dikosongkan, suasana kota yang semula aman dan damai tiba-tiba menjelma menjadi kota hantu yang tak berpenghuni.

Berita ini nyaris tak terdengar, pemerintah Uni Soviet yang kala itu menguasai Ukraina menutupi kecelakaan tersebut. Namun tak ada gunanya, lebih dari 50 ton materi radioaktif terlepas tak terkendali bahkan efeknya 400 kali lebih besar dibanding bom Hiroshima.

Efek radiasi itu kemudian menyebar dan menewaskan orang secara bertahap. Di Uni Soviet saja 5.000 orang meninggal dunia akibat kanker dan penyakit lain. Bahkan seorang anak terlahir secara cacat dan tak memiliki kaki dan nyaris kehilangan semua jari-jarinya.

Belum tahu pasti apakah tempat ini masih aman untuk dikunjungi dan bebas dari radiasi. Namun, jika Anda memberanikan diri untuk melihat lokasi Chernobyl lewat aplikasi Google Earth, maka hanya akan ada pemandangan mengerikan yang akan Anda lihat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.