Sukses

Pakistan Bebaskan Orang Nomor Dua Taliban, Dijadikan Perunding Damai ke Afghanistan?

Mullah Abdul Ghani Baradar yang menjabat sebagai komandan kedua Taliban di bawah Mullah Omar dibebaskan dari penjara di Pakistan.

Liputan6.com, Karachi - Juru bicara Taliban Afghanistan mengatakan salah satu pendiri kelompok militan itu telah dibebaskan dari rumah tahanan di Pakistan.

Menurut BBC yang dikutip Kamis (25/10/2018), petinggi yang dibebaskan itu adalah Mullah Abdul Ghani Baradar yang menjabat sebagai komandan kedua Taliban di bawah Mullah Omar. Ia bertugas mengkoordinasi operasi militer kelompok itu di Afghanistan selatan, dan ditangkap delapan tahun lalu di kota Karachi, Pakistan.

Para wartawan mengatakan pembebasannya dapat dikaitkan dengan upaya AS untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai antara militan dan pemerintah Afghanistan.

"Dia tak dibebaskan karena dia sakit," kata seorang sumber Taliban kepada BBC.

"Faktanya, Pakistan juga ingin dia memainkan peran dalam pembicaraan damai. Dia dalam kondisi yang baik dan diharapkan berperan dalam proses perdamaian."

Sebelumnya, petinggi Taliban dikabarkan telah bertemu secara rahasia dengan seorang diplomat senior AS di Qatar, yang informasinya mengemuka pada bulan Juli lalu.

Kekuatan dan jangkauan kelompok militan telah meningkat sejak pasukan tempur asing meninggalkan Afghanistan pada tahun 2014.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembebasan Lainnya

Media lokal, Tolo memberitakan bahwa dua anggota senior lain dari kelompok militan itu juga dibebaskan oleh Pakistan.

Langkah itu dilakukan setelah kunjungan terakhir Perwakilan Khusus AS, Zalmay Khalilzad ke Kabul untuk membahas perundingan damai.

Dua pejabat intelijen Pakistan yang tak disebutkan namanya juga menegaskan bahwa Mullah Baradar telah dibebaskan "setelah perundingan tingkat tinggi", demikian laporan Associated Press.

Pembebasan Mullah Baradar kabarnya dilakukan setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Qatar ke Pakistan -- tempat Taliban bermarkas.

AS menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 setelah serangan 11 September, mengusir Taliban dari kekuasaan dan menguasai 'medan' berujung konflik selama 17 tahun.

Tahun 2017 lalu, Presiden Donald Trump menyatakan komitmen AS untuk memerangi militan dalam strategi baru. Ia mengatakan akan meningkatkan serangan udara terhadap kelompok tersebut untuk memaksa mereka ke meja perundingan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.